Sastra Moderen
Antologi Puisi. Lagu Bening Dari Rawa Pening
Apero Fublic.- Piek
Ardijanti Soeprijadi atau Piek Ardianto Soeprijadi lahir di Magetan 12 Agustus
1929. Dalam hal nama yang sering ditulis berbeda adalah hal biasa dengan nama
orang yang lahir sebelum kemerdekaan. Selain itu pergantian abjad terus menerus
juga membuat penulisan nama juga berbeda-beda. Piek beragama Islam, berprofesi
sebagai seorang guru pada masanya.
Dalam dunia kesenian beliau menguasai seni
sastra, seni drama, dan seni musik. Karya seninya berupa, puisi yang ditulis
dengan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Kemudian karya beliau seperti cerpen,
kritik dan esai sastra, gubahan lagu, dan naskah drama. Beberapa penghargaan
yang pernah diraih oleh beliau.
Pada tahun 1962 dari majalah sastra sebagai
Pemenang II atas beberapa puisi-nya yang termuat dalam majalah tersebut. Di
tahun 1964 dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, sebagai Pemenang I dalam
sayembara menulis puisi. Kemudian pada tahun 1978 dari Dewan Kesenian Jakarta,
sebagai pemenang Harapan dalam sayembara menulis esai sastra.
Diantara buku-buku beliau yang sudah terbit diantaranya berjudul, Burung-Burung
di Ladang, Percakapan Cucu dengan Neneknya berupa kumpulan
puisi 1983. Desaku Sayang kumpulan puisi 1983. Laut
Sebagai Gelanggang Hidup Manusia berupa bacaan anak-anak 1984.
Selanjutnya Apresiasi Sastra dalam Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa,
wawasan. Lelaki di Pinggang Bukit juga kumpulan puisi,
dan Menyambut Hari Sumpah Pemuda. Beliau sering diundang untuk
menghadiri pertemuan sastrawan di Jakarta dan ada kalanya memberi ceramah
sastra serta pengantar tentang penamaan apresiasi seni sastra dan seni drama
pada guru SMP, SMTA di Jawa Tengah. Oleh H.B. Jassin beliau dimasukkan ke dalam
golongan Angkatan 66.
Buku Antologi puisi Lagu Bening Dari Rawa Pening diterbitkan
oleh penerbit Tiga Serangkai pada tahun 1984. Buku Antologi Puisi terdiri dari
empat bagian tema. Pertama Ketika, kedua Puisi Dari Candi Gedong Sanga, ketiga
Puisi dari Bandungan, keempat Puisi dari Salatiga.
Sajak-sajak puisi memuat
sajak jenaka namun romantis, sesuai kaidah untuk anak-anak SMA. Buku terdiri
dari 47 halaman yang pada bagian terakhir dimuat biodata beliau. Dalam kata
pengantar beliau memberikan rincian tentang puisi. Bahwa semua puisi-nya adalah
puisi liris, yang bermacam-macam objek puisi.
Seperti pelukisan keindahan alam,
kemasyarakatan, kekeluargaan, ketuhanan, percintaan dan sebagainya. Semua puisi
yang termuat di dalam buku sudah di muat dalam media cetak masa itu. Kata
pengantar ditulis sendiri oleh beliau di Solo, pada Juli 1984. Berikut adalah
cuplikan sajak-sajak beliau yang di ambil dari setiap bagian tema sajaknya.
Bagian
Pertama Ketika.
KETIKA
DALAM SAMPAN
Wahai
bebukitan biru
Usirlah
angin dari sarangnya
Menggerai
hutan dipuncakmu
Sementara
kuusapusap tubuhmu
Lambat-lambat
dengan mata
Biar
hilang senduku
Wahai
mentari
Sibakkan
kabut di mukaku
Dengan
sinarmu
Sementara
kusibakkan air rawa
Dengan
dayungku
Biar
sampan laju keseberang sana
Wahai
tuhan berilah aku
Jarak
waktu
Oleh
kuasamu
Sementara
kodrat insani
Ingin
berbuat sesuatu
Bagi
bumi tercinta ini.
Oleh:
Piek Ardianto Soeprijadi, 1984.
Bagian
Kedua Puisi Dari Bandungan
DALAM
RINDU
Ambarawa
sudah jauh di bawah
Udara
dingin jenuh menjama
Masikah
hatimu kemelut
Sebab
bumi tersaput kabut
Sementara
menanti mentari bersinar
Marilah
kita diam sebentar
Mengisi
rongga sepi
Menangkap
bahasa sunyi
Nah
kaudengarkah
Risik
bumi
Angin
menyibak ampakampak
Turun
dari puncak bukit biru
Nah
kau dengarkah
Risik
hati
Meningkah
batin bergolak
Seberkas
rasa menggorak rindu.
Oleh:
Piek Ardianto Soeprijadi, 1984.
Puisi
Bagian Ketiga
ADA
KECIPAK
Kecipak
Oi
ada seekor katak
Meloncat
ke kolam sunyi
Muka
air jadi berpedar
Sepasang
angsa letih
Dalam
kantuk jadi jaga
Sebentar
sembunyi lalu bercumbu lagi
Berenang
seputar rumpun seroja
Kecipak
Oi
ada sebutir gejolak
Meloncat
kelubuk hati
Kuntum
rindu jadi mekar.
Oleh:
Piek Ardianto Soeprijadi, 1984.
Bagian
Kempat Puisi Dari Salatiga
PAGI
DI TAMAN
Tidak
terdengar gericik hujan semalam
Sebab
tuhan tidak membuka pintu langit
Tetapi
pagi ini rerumputan kuyup
Bebungaan
dan kolam diam
Tiada
gerak dan suara
Cuma
jantung tetap berdegup
Siapa
mau mati pagi seindah ini
Udara
cerah kembang angsana mekar sumringah
Megamega
asyik mengajak mengembara.
Oleh:
Piek Ardianto Soeprijadi, 1984.
Bait-bait
pada sajak Piek Ardijanto Soeprijadi memuat kata-kata dan perumpamaan yang
ringan dan sangat cocok untuk anak-anak SMA. kata-kata yang jenaka dan romantis
membuat mudah diungkapkan, sehingga mudah digubah oleh anak-anak. Tidak salah
apabila puisi-puisi-nya dikhususkan untuk anak-anak Tingkat Menengah Atas.
Oleh:
Rita Puspita Sari
Editor.
Desti. S.Sos
Fotografer.
Dadang Saputra.
Palembang,
2018.
Sumber
dan Hak Cipta: Piek Ardijanto Soeprijadi, Lagu Bening Dari Rawa Pening,
Solo: Tiga Serangkai, 1984.
Catatan: Yang
mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang
ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen,
cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri
sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan
sebagainya.
Kirim
saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan
sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan
diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama
pengirim. Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan,
alamat penulis.
Jumlah
karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero
Fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Sastra Moderen
Post a Comment