Sastra Moderen
Antologi Puisi Nyanyian Cerita Fajar
Apero Fublic.- Antologi
puisi Nyanyian Cerita Fajar ditulis oleh Syaiful B. Harun di
Palembang dan Bengkulu. Sajak-sajak tersebut, ada lima sajak yang ditulis di
Kota Palembang, selebihnya ditulis di Bengkulu. Semua sajak berjumlah lima puluh
delapan sajak. Yang dimuat dalam lima puluh tujuh halaman. Sehingga hampir satu
sajak satu halam.
Sajak atau puisinya panjang-panjang, sehingga melebihi dari satu halaman. Buku antologi puisi Nyanyian Cerita Fajar di terbitkan oleh PD. Roda Maju di Palembang tahun 2004. Pada kata pengantar penulis menyatakan penulisan antologi puisi tersebut adalah jilid tersendiri dari perjalanan jiwa dan perasaan di masa-masa pencarian identitas diri, yakni lagu masa remaja.
Puisi dalam Nyanyian Cerita Fajar termasuk jenis puisi prismatis, dimana puisi yang sulit dipahami, karena menggunakan kata-kata kiasan, asosiasi-asisiasi, simbol-simbol seperti titik dua (:) yang mengandung makna konotatif. Hanya penyair dan para peneliti sastra yang akan mengerti maksud, serta pesan yang terkandung dalam syair-syair-nya.
Sajak atau puisinya panjang-panjang, sehingga melebihi dari satu halaman. Buku antologi puisi Nyanyian Cerita Fajar di terbitkan oleh PD. Roda Maju di Palembang tahun 2004. Pada kata pengantar penulis menyatakan penulisan antologi puisi tersebut adalah jilid tersendiri dari perjalanan jiwa dan perasaan di masa-masa pencarian identitas diri, yakni lagu masa remaja.
Puisi dalam Nyanyian Cerita Fajar termasuk jenis puisi prismatis, dimana puisi yang sulit dipahami, karena menggunakan kata-kata kiasan, asosiasi-asisiasi, simbol-simbol seperti titik dua (:) yang mengandung makna konotatif. Hanya penyair dan para peneliti sastra yang akan mengerti maksud, serta pesan yang terkandung dalam syair-syair-nya.
Antologi puisi Nyanyian Cerita Fajar oleh penyair, di
tulis antara tahun 1985 sampai 1997. Terwujudnya penulisan berkat inspirasi
beberapa sepergurauan, dan dorongan dari teman-teman seperjuangan. Puisi atau sajak
ditulis dengan bentuk bebas, rata kiri, gabungan rata kiri dan kanan.
Setiap
bait tidak tertentu, ada tiga baris, empat baris, lima baris, delapan baris,
bahkan ada yang tidak berbait tetapi berbentuk seperti percakapan panjang yang
mencapai tujuh halaman, seperti sajak berjudul Gurauan Kita: Dari
Sebuah Bilik pada halamam ke enam. Penyair inilah yang banyak
menggunakan titik dua (:).
Titik dua kadang diletakkan pada bagian tengah baris
lirik, tengah judul puisi, dan awal baris lirik. Yang disayangkan dalam buku
antologi puisi nyanyian cerita pajar tidak memuat biografi singkat dari
penyair. Sehingga pembaca tidak dapat mengenali penyair lebih jauh. Semoga
apabila dicetak kembali pihak penerbit menyertakan biografi singkat penyair.
DAN KETIKA WAKTU ABADI
bunga dunia adalah waktu
fana
ketika gugur aroma pun
berangsur sirna
tertinggal kisa lama
dibentuk dan dipatok :
hukum dunia
dan ketika waktu abadi
detak detik berhenti
kembang kamboja bungah
lestari
mekar bersemi
bunga imim, akhlaq dan
hati.
Oleh: Syaiful B. Harun.
Palembang.
TERJANGKAU KEMARAU
Lihat : di bersih udara
Anak angsa
melenggok-lenggok. Hasrat dicipta
Hampiri genangan tanpa
paksa
Mereka bercengkerama –
gurau tiada risau
Tak peduli gema adzan dari
surau
Pandangan terjangkau
kabut-asap kemarau
Langit pun jadi resah
: anak angsa dihalau dalam
kisah
Dan genangan adalah,
fatamorgana!
Oleh: Syaiful B. Harun.
Bengkulu.
SAJAK GURAUAN : YANG PAGI
PAGI
Pagi pagi begini, aku
masih duduk di sini
Penuh dengan gurauan kita
Sementara diluar sama di
bawa jendela
Dedaunan
mengangguk-anggukkan kepala
Tanda setuju atas obrolan
yang ditumpahkan
(Gerimis
pagi-pagi begini.
Belum
juga reda)
Pagi pagi begini, adakah
kamu di situ
Menanti obrolan gurauan
kita
Seperti dedaunan sepagi
ini diluar sana
Asyik masyuk dengan
gerimis?
(Gerimis
pagi-pagi begini.
Belum
juga redah).
Oleh: Syaiful B. Harun.
Bengkulu.
KAMI YANG BERKAPARAN
Kami yang berkaparan
Tanpa pegangan yang kokoh
Ingin berjajar dengan mereka
Aral melintang tak tertahan
Tak kuasa berdiri tetap
tegar
Kencangnya angin badai
Menerbangkan asa-asa impian
Hanya hampa yang tersisih
Ingin menancap cakar cakap
nan kecil
Dengan selaksa harapan
Menggapai sang dewi
Yang tersirat di benak
Yang terlukis di pikiran
Kutil – kutil borok yang
bertebaran
Menyebarkan haram jadah
Semerbak seroja dibalik
kemaksiatan
Kami yang berkaparan
Datanglah ratu impian
Dengan berjuta harapan
berkemilau
Gemilang, kelak.
Oleh: Syaiful B. Harun.
Bengkulu.
GELINJANGKU YAITU SEPERTI
KEPOMPONG
Gelinjangku yaitu seperti
kepompong
Segera ‘kan menjadi
rama-rama
Terbang membawa warna
menyala
Ketaman-taman keriangan
Mengitari bebungaan –
tentu saja – segar
Lindah sebagai aroma bagi
Ketulusan taman terkitari
Gelinjangku yaitu seperti
kepompong
Segera ‘kan menjadi
rama-rama
Kepompong serasa sempit
menyesakkan
Namun demikianlah hukumnya
bagi
Satu keteraturan lewat
dunianya nan sumpek
Gelinjangku yaitu seperti
kepompong
Segera ‘kan menjadi
rama-rama
Tiada peduli warna gembrang
Warna tetek bengek atau
warna tinja manusia
Bukan warna alami diri
sewaktu kecil dahulu
Masih adakah keteduhan di
taman?
Kalau saja aku tidak
terkait dalam keteraturan
: warna tetek bengek atau
warna tinja manusia
Waktu ku ‘tuk mengitari
menjelajah keluasan petang
S’gera menjelang malam
Tanpa kegelapan, tanpa
misteri
Galian warna diri sewaktu
kecil dahulu.
Oleh: Syaiful B. Harun.
Bengkulu.
DESSY ROSALINA
Nama seindah parasmu
Tampilkan senyum monalisa
Dengan kesahajaan kau
berdiri
Ingan ku gandeng dan ku
rangkul engkau
Lihat taman di hatiku
Penuh kahyangan reka
Dessy rosalina
Tampilkan senyum monalisa
Biar kulukis engkau
Seindah karya dan vinci
Tampilan senyum monalisa
Walau t’lah kudapatkan
milikmu?
Oleh: Syaiful B. Harun.
Bengkulu.
Oleh: Joni Apero
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Sumber
dan Hak Cipta: Syaiful B. Harun. Nyanyian Cerita Fajar. Palembang:
PD. Roda Maju, 2004.
Catatan: Yang
mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang
ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen,
cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri sendiri,
resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan sebagainya.
Kirim
saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan
sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan
diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama
pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan,
alamat penulis. Jumlah
karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero
Fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Sastra Moderen
Post a Comment