Biruisme
Bagaimana Manusia Moderen dan Dimana Kemoderenan Manusia
Apero Fublic.- Kata moderen kadang
ditulis juga dengan modern. Moderen dalam kamus bahasa Indonesia
berarti yang terbaru, secara baru, mutakhir. Dari pengertian ini manusia
Indonesia salah dalam mengartika moderen. Sehingga dalam pemahaman orang
Indonesia moderen itu sesuatu yang baru, sesuatu yang lain.
Maksud dari
pengertian itu, sangat jelas merujuk pada kebendaan. Sehingga moderen itu,
dirujuk pada materialisme. Seperti gedung yang tinggi pencakar langit disebut
moderen. Perilaku yang aneh dan tidak pernah ada di Indonesia, datang dari negara
luar, dianggap moderen.
Membahas pemaknaan moderen, maka saya akan memulai dengan perumpamaan.
Seperti tato di tubuh manusia. Kalau tato dalam pandangan sekelompok
orang-orang sebagai bentuk budaya modern. Saya beri tahu, kalau tato sudah ada
sejak manusia belum memiliki peradaban.
Tato dijadikan sebagai tanda atau
pengenal suatu kelompok manusia, bahwa orang tersebut adalah bagian dari
kelompok mereka. Di dalam pandangan orang-orang Indonesia tato seakan-akan
menjadi simbol kemoderenan. Dengan tato yang bertempelan, dianggap orang
moderen.
Selanjutnya, dalam hal berpenampilan, pakaian yang terbuka, disebut
sebagai pakaian moderen. Semakin terbuka, semakin menonjolkan aurat dianggap
semakin moderen, semakin pintar dan gaul. Bagaimana kalau kita kembalikan ke
zaman manusia belum memiliki kebudayaan. Pada masa itu, manusia-manusia
telanjang, tanpa ada pakaian menutupi tubuh dengan baik. Apakah dapat kita
katakan mereka itu lebih modern dari sekarang.
Kemudian kehidupan moderen di Indonesia juga disimbolkan dengan
kehidupan mewah. Memiliki banyak mobil, berbelanja di tempat-tempat
berpendingin dengan pelayanan karyawan. Memakai produk-produk terbaru dan
mahal, memiliki sifat-sifat gaul. Sifat gaul ini diistilahkan
dengan orang yang memiliki pergaulan yang negatif.
Jauh dari agamis dan norma
adat-istiadat masyarakat. Berbangga dengan perbuatan-perbuatan yang
amoral dan asusilah. Ada juga memuja kehidupan seks bebas, pelacuran, kumpul
kebo. Kehidupan mereka penuh dengan drama-drama romantis, seperti pesta-pesta
yang dihiasi oleh kegayahan. Terkadang mereka ini, hanylah orang-orang yang
ekonominya tidak begitu baik. Lebih memuja kebudayaan asing, dan meniru-niru
yang bertentangan dengan kebiasaan masyarakat negara sendiri.
Menurut seorang
dosen saya, dalam pidato sambutan dalam acara yudisium, dia mengistilahkan
sistem sipat dan sikap kebudayaan tersebut dengan kebudayaan destruktif.
Destruktif diserap dari bahasa Inggris Destruction yang
berarti hancur atau rusak. Maka kebudayaan destruktif berarti kebudayaan rusak
atau kerusakan kebudayaan manusia atau manusia dalam kerusakan moral dan
budayanya.
Oleh karena itu, kemoderenan tidak dapat disimbolkan dengan hasil
kebudayaan. Atau prilaku-prilaku menyimpang, atau prilaku yang dramatisasi.
Sebab hasil kebudayaan hanyalah alat untuk kehidupan manusia. Kemoderenan
manusia tidak terletak pada bentuk material hasil kebudayaan. Kebudayaan tidak
dapat mewakili suatu kemoderenan manusia.
Sebab disetiap zaman, teknologi
selalu mencapai tingkat tingginya. Misalnya meriam adalah senjata tercanggi
pada abad pertengahan. Di waktu itu, meriam sangat menetukan kemenangan perang.
Tidak ada senjata paling mematikan dan menghancurkan selain meriam. Maka pada
masa itu meriam adalah simbol teknologi tercanggi dan moderen pada masanya.
Ketika masuk zaman sekarang, meriam sudah menjadi senjata yang sangat kuno.
Pesawat tempur pada waktu perang dunia kedua adalah pesawat tercanggi. Kemudian
sekarang pesawat masa itu sudah menjadi senjata kuno. Maka hasil kebudayaan,
sikap, dan sipat tidak dapat menjadi simbol kemoderenan kehidupan manusia.
Manusia
moderen
Manusia moderen itu, adalah manusia yang memiliki intergritas hidup.
Dimana pola pikir positif menjadi landasan dalam bertindak. Sehingga apapun
yang dia kerjakan memiliki manfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsanya, dunia,
dan alam semesta. Tidak mengambil hak-hak orang lain, atau sesuatu yang bukan
hak dirinya.
Kehidupan manusia moderen sesuai dengan realitas yang ada. Apabila
dia seorang lelaki, saat berhadapan dengan perempuan dia menghormati, tidak
berpikir semata-mata tentang seks, pelecehan seks, karena dia menyadari wanita
adalah mahluk yang memiliki hak azazi. Kemudian apabila dia seorang wanita, dia
memiliki harga diri dan martabat.
Apabila masih gadis dia menjaga
kesuciannya. Memiliki kesetiaan pada suami, dan menjaga nama baik keluarga.
Berprilaku yang sesuai dengan kodratnya seorang wanita. Berpakaian semakin
tertutup atau sopan. Dalam hal berpakaian ini, semua hal itu, tidak ada sangkut
pautnya dengan keagaamaan.
Sebab orang-orang non muslim selalu berpikir bahwa
menutupi aurat adalah ajaran Islam sehingga mereka tidak akan melakukannya.
Seperti larangan perda untuk minuman keras pasti akan ditentang, sebab mereka
berpikir itu hukum Islam, maka mereka tidak mau melakukannya. Padahal mereka
tahu agama apa saja melarang mabuk-mabukan.
Manusia moderen adalah manusia yang bertindak memikirkan lingkungan
hidup, baik lingkungan sosial atau lingkungan alam. Mereka menyayangi
hewan-hewan, taat aturan agama dan aturan negara walau tidak ada manusia yang
melihat, atau petugas hukum.
Jujur dalam bersikap, amanah, dan setia kawan.
Mencintai perdamaianan dan kedamaian. Berpikir baik dan berpikir panjang dalam
menjalani kehidupan. Dalam hal makan, tidak mementingkan penampilan, rasa,
harga, dan tempat.
Tetapi manusia moderen dia memakan sesuatu yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, kebaikan tubuh, dan kesehatan. Secara intinya manusia
moderen tidak diwakili dengan material, tetapi terletak pada pola pikir yang
positif. Manusia moderen terletak dalam adab, dalam etika, dalam kejujuran, dan
tanggung jawab.
Dalam hal kemoderenan ini, maka kaum Musliminlah yang paling dituntut
menjadi manusia moderen. Sebab apa yang saya tuliskan sudah ada di dalam kitab
suci Al-Quran. Begitupun dengan sunah-sunah Rasulullah SAW. Namun di Indonesia,
manusia moderen masih sangat sedikit dan kemungkinan langkah.
Untuk menciptakan
manusia moderen itu terletak pada pendidikan yang berkualitas. Kemudian dengan
banyak membaca buku-buku yang berkualitas. Kalau sekarang pendidikan di
Indonesia hanya sebatas untuk mendapatkan ijaza dan kemudian mencari kerja.
Di
perguruan tinggi kebanyakan menjadi bentuk bisnis-bisnis pendidikan. Ada tiga
cara untuk menciptakan manusia modern, pertama peningkatan kualitas pendidikan
yang diikuti dengan peningkatan pemikiran intelektual. Kedua, membudayakan
banyak membaca. Ketiga menciptakan lingkungan sosial yang baik dengan diikuti
kampanye sosial yang baik. Salam Revolusi Biru.
Oleh.
Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang,
4 Januari 2019.
Catatan:
Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama. Bagi
teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi,
pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera,
biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata
mutiara dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat
karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain.
Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak
cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis,
tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas,
bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero
Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya
kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy.
Apero Fublic
Via
Biruisme
Post a Comment