-->
Search
24 C
en
  • Penerbit MAF
  • Apero Book
  • JAF
  • LinkedIn
APERO FUBLIC
Terbitkan Artikel Anda
  • Apero Fublic
  • Popular
    • Politik
    • Ekonomi
    • Fotografi
    • Dunia Anak
    • Sosial & Masyarakat
  • Apero Fublic
  • Women
    • Women
    • Tokoh Wanita
    • Skil Wanita
    • Ibu dan Anak
    • Pendidikan & Kesehatan Wanita
  • Gatget
    • Video
  • World
  • Video
  • Featured
    • Penyakit Masyarakat
    • About
    • e-Galeri
    • Post Search
    • Daftar Kata
    • Peribahasa
    • Antologi Puisi INew
    • Antologi Puisi IINew
  • Find
    • Download Artikel
    • Download Feature
    • Andai-Andai
    • Post All
    • Flora Pangan
    • Fauna
    • Picture IndonesiaNew
    • Kamus Bahasa MusiNew
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Brand
    • Sport
    • Fashion
    • Fitness
    • Sunset-Sunrise
    • HijrahNew
    • NasihatNew
APERO FUBLIC
Search

Ruang Sponsor Apero Fublic

Ruang Sponsor Apero Fublic
Home Sejarah Umum Bahasa Melayu Dalam Pembentukan Nasionalisme Bangsa Indonesia
Sejarah Umum

Bahasa Melayu Dalam Pembentukan Nasionalisme Bangsa Indonesia

PT. Media Apero Fublic
PT. Media Apero Fublic
18 Jun, 2019 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Apero Fublic.- Bahasa Melayu adalah bahasa pidgin di Asia Tenggara. Bahasa pidgin bentuk bahasa kontak yang digunakan oleh orang-orang dengan latar belakang bahasa yang berbeda-beda. Karena pusat peradaban pertama Nusantara terletak di Palembang yang merupakan wilayah penutur bahasa Melayu, maka bahasa pidgin Nusantara berbentuk bahasa Melayu.

Sebuah negara akan lahir setelah terjadinya suatu peristiwa revolusi. Di mana bangsa-bangsa di suatu wilayah akan bersatu membentuk sebuah negara dengan kesamaan derajat dan kedudukan. Peristiwa ini disebut suatu gerakan nasionalisme yang menyatukan semua kalangan masyarakatnya.

Peristiwa nasionalisme adalah tanda zaman baru yang meruntuhkan sifat feodalisme dan monarki di dunia. Menjatuhkan dominasi keagamaan dalam panggung politik dan sosial budaya. Dalam nasionalisme ada sesuatu yang menjadi dasar atau roh dari pergerakan nasionalisme itu, sehingga semua suku bangsa merasa satu dalam kesatuan. Bangsa Arab bersatu pada masa Rasulullah saw. adalah berkat Islam.

Nasionalisme, 1. Paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; paham kebangsaan. 2.  Suatu gerakan ideologis yang secara potensial dan aktual bersamaan mencapai, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa sendiri; semangat kebangsaan.[1] Indonesia: nama negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak diantara benua Asia dan benua Australia.[2] Para antropolog mengenalnya sebagai “Kepulauan Melayu”. Sejarah mencatatnya sebagai “Kepulauan Rempah-rempah”. Adalah suatu kepulauan yang cemerlang teruntai menyatu dihamparan samudera  yang bening biru.[3]

Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat. Dari data penelitian sejarah, kita tahu bahwa pada abad ke-6 M kerajaan Sriwijaya di Sumatra Selatan telah menggunakan Bahasa Melayu sebagai sarana perhubungan antar penduduk dan sebagai bahasa resmi negara. Beberapa prasasti yang berbahasa Melayu kuno, seperti prasasti Kedukan Bukit (683 M), Prasasti Talang Tuwo (684 M), Prasasti Kota Kapur (686 M), dan Prasasti Karang Brahi (688 M).

Menurut catatan para petualang Cina yang pernah singgah di Sriwijaya, bahasa Melayu (istilah mereka K’un-lun) telah digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pemerintahan, pengajaran agama, dan untuk perhubungan sehari-hari. Prasasti Gandasuli di sekitar Keduh, Jawa Tengah membuktikan bahwa bahasa Melayu telah berhasil “Keluar” wilayahnya sendiri dan meluas sampai kepulauan Jawa.

Prasasti itu berangka tahun 832 M. Berdasarkan bukti-bukti tertulislah kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa bahasa Melayu Kuno telah dipakai sebagai bahasa pergaulan antarsuku di wilayah Indonesia. Bahasa juga mengindikasikan sebuah kekuasaan yang berkuasa. Sebab setiap bangsa yang berkuasa akan memberikan pengaruh budaya terutama bahasa.

Dalam abad ke-15 Bahasa Melayu berkembang pesat berkat usaha sultan Malaka. Pada waktu itu Malaka adalah pusat perdagangan antar bangsa. Pada masa pemerintahan Sultan Melaka, bahasa Melayu berkembang lebih pesat dengan ditandai oleh dipakainya ejaan Jawi atau ejaan Arab-Melayu. Pujangga Abdullah bin Abdulkadir Almunsyi muncul sebagai pembaharu kesusastraan Melayu.

Kehadiran Abdullah pada awal abad ke-19 itu telah mengilhami pembaharuan-pembaharuan lainnya. Sampai pada awal abad ke-20, bahasa Melayu telah dipakai secara amat luas di Nusantara ini. Pada tahun 1901 Ch. Van Ophuijsen menyusun Kitab Logat Melayu, berisi aturan ejaan resmi yang berlaku di Indonesia. Ejaan itu berlaku sampai tahun 1947, sedangkan bahasa Melayu telah diajarkan kepada para murid sekolah-sekolah pribumi.

Dengan didirikannya sebuah komisi yang bernama Commissie voor de Inlandsche School en Volklectuur atau komisi untuk Sekolah Pribumi dan Bacaan Rakyat oleh Belanda pada tahun 1908, penggunaan Bahasa Melayu lebih diperluas. Komisi ini pada tahun 1917 diubah namanya menjadi Balai Poestaka. Badan milik negara ini bertugas menerbitkan cerita-cerita dan terjemahan sastra 1921 menerbitkan cerita-cerita asli karangan Merah Siregar “Azab dan Sengsara”, kemudian disusul karangan Merah Rusli “Siti Nurbaya” tahun 1922.

Beberapa surat kabar yang muncul pada awal perkembangan bahasa Melayu yaitu Bianglala, Bintang Timur, Suara Umum, dan masi banyak lainnya. Beberapa surat kabar itu berperan besar dalam menyebarluaskan bahasa Melayu kepada khalayaknya. Kemudian bahasa Melayu dirubah menjadi bahasa Indonesia pada peristiwa Sumpa Pemuda tahun 1928.

Bapak Soewandi yang menjabat sebagai menteri PP dan K, pada tahun 1947 menetapkan berlakunya Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Aturan ejaan itu berlaku sejak tanggal 19 Maret 1947. Untuk lebih menetapkan Bahasa Indonesia, pemerintah pada tanggal 16 Agustus 1972 menetapkan berlakunya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

Penyempurnaan meliputi penetapan pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca. Pada tanggal 1 Februari 1975, pemerintahan mendirikan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk menampung pendapat para cendekiawan, agar bahasa Indonesia makin modern sejalan dengan perkembangan zaman.

Sesuatu yang tumbuh, harus melalui tahap-tahap perkembangan. Hukum alam sudah mengatur semua itu, tidak mungkin sesuatu yang besar tidak berawal dari kecil serta melewati proses-proses pembentukan. Sehingga kejadian-kejadian yang terjadi hari ini tentulah ada hubungannya dengan kejadian-kejadian masa-masa lampau.

Nasionalisme Dunia.
Gelombang nasionalisme menyapu daratan Eropa yang bermula dari Inggris, Prancis, Jerman dan memasuki Turki Ottoman. Gerakan nasionalisme ini adalah bentuk berakhirnya dunia monarki absolut dan kekuasaan institusi keagamaan di dunia. Nasionlisme adalah tanda zaman baru dan demokrasi.

Nasionalisme setiap bangsa berbeda-beda sebabnya, setiap bangsa memiliki alasan-alasan tertentu dalam nasionalisme bangsanya. Sehingga nasionalisme mempunyai corak masing-masing dalam membangun negara dan politiknya tanpa terkait dengan paham suatu bangsa tertentu. Nasionalisme di Amerika Serikat berbeda dengan nasionalisme di Prancis, begitu pun nasionalisme di Jepang masa Restorasi Meiji berbeda dengan kejadian nasionalisme di India dan Korea.

Nasionalisme bukan Paham yang dimiliki sebuah bangsa, tetapi nasionalisme adalah kemauan bersatunya sebuah masyarakat di Suatu tempat untuk membentuk negara mereka sendiri dan dipimpin oleh mereka sendiri yang bebas dari penjajahan, feodalisme, etnis, dan agama.

Mereka ingin membentuk sebuah negara dan pemerintahan yang membuat semua masyarakatnya merdeka dari apa pun dan memberikan kebebasan dalam berpendapat, tanpa harus takut di doktrinasi oleh sesuatu. Dalam hal ini, semua individu tidak terdiskriminasi walau berlainan suku dan agama. Sehingga mereka mempunyai kedudukan yang sama antara satu sama lain.

Nasionalisme adalah suatu paham, yang berpendapat, bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara-kebangsaan. Perasaan sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tanah tumpah darahnya.[4] Meski pun nasionalisme adalah gejala zaman modern, namun beberapa watak-watak nasionalisme sudah lama berkembang dalam zaman-zaman lampau.[5]

Akan tetapi baru pada akhir abad kedelapan-belas Masehi nasionalisme dalam arti kata modern menjadi suatu perasaan yang diakui secara umum. Dan nasionalisme ini makin lama makin kuat peranannya membentuk semua segi kehidupan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat pribadi.[6]

Bangsa-bangsa adalah buah hasil tenaga hidup dalam sejarah, dan karena itu selalu bergelombang dan tak pernah membeku. Bangsa-bangsa merupakan golongan-golongan yang beraneka ragam dan tak terumuskan secara eksak. Kebanyakan bangsa-bangsa itu memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membuat mereka itu berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Misalnya persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama.[7]

Akan tetapi teranglah bahwa tiada satu pun di antara faktor-faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada-tidaknya atau untuk merumuskan bangsa itu. Maka rakyat Amerika Serikat tidak masyaratkan bahwa mereka harus seketurunan atau merupakan suatu bangsa, dan rakyat Swis menggunakan tiga atau empat bahasa, namun merupakan bangsa yang tegas pembatasan kebangsaannya. Meski pun faktor-faktor objektif itu penting, tetapi unsur terpenting ialah kemauan bersama yang hidup nyata.

Kemauan inilah yang kita namakan nasionalisme, yakni suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami segenap anggota-anggotanya.[8] Nasionalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita dan satu-satunya bentuk syah dari organisasi politik dan bahwa bangsa adalah sumber daripada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.[9]

Bagi Rousseau tak lagi aristokrasi karena keturunan atau aristokrasi karena otak yang menjadi pusat bangsa, yang memberinya kekuatan dan arah, akan tetapi rakyat itu sendirilah yang menjadi pusat bangsa. Ikut serta rakyat secara giat dan nyata sebagai warga negara yang sama derajatnya, yang dipersatukan oleh rasa persaudaraan dan kesetiaan terhadap satu sama lainnya, bagi Rosseu merupakan asas moral dan rasional satu-satunya bagi negara.[10]

Nasionalisme Revolusi Prancis menegaskan bahwa kewajiban dan kemuliaan warganegara terletak dalam kegiatan politiknya dan pemenuhan kewajiban-kewajibannya dalam persatuan sepenuhnya dengan negara-kebangsaannya.[11] Di Prancis yang menjadi penggerak nasionalisme adalah penentangan feodalisme dan gereja.

Di mana-mana di Prancis didirikan altar tanah air dengan inskripsi: “Warganegara dilahirkan, hidup dan mati untuk tanah air.” Di depan altar tersebut rakyat berkumpul, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, mengucapkan sumpah untuk menjunjung tinggi persatuan nasional dan mentaati serta melindungi pembuat undang-undang tertinggi, yakni rakyat yang berdaulat.[12]

Dan sementara itu pun Arndt mengemukakan pentingnya bahasa sebagai faktor untuk menyusun suatu bangsa; semua rakyat-rakyat yang menggunakan bahasa Jerman harus dipersatukan dalam satu tanah air. Arndt adalah salah seorang penganjur pemberontakan bangsa Jerman terhadap bangsa Perancis.[13]

Gerakan Islam khususnya telah berhasil untuk pertama kali dalam sejarah mempersatukan bangsa Arab. Maka, dalam sejarah, gerakan nasionalisme Arab berhutang budi kepada Islam.[14]

Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia.
Sebagai sarana perjuangan dan pembangunan bangsa dan negara kita yang didasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bahasa Indonesia memperlihatkan suatu struktur sosial yang bercorak kekeluargaan. Menurut ketentuan di dalam batang-tubuh maupun penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, dapat kita menyimpulkan, bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berdasar atas asas kekeluargaan.

Karena itulah amat menarik, bahwa menurut kenyataan struktur sosial bahasa Indonesia bercorak kekeluargaan. Sebagai peristiwa sejarah, pencetus Sumpah Pemuda itu tentulah tidak merupakan peristiwa yang berdiri sendiri. Ia merupakan lanjutan peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya, terutama perjuangan nasional sejak tahun 1908 dengan terbentuknya Budi Utomo.

Dia berkaitan dengan keputusan politik tahun 1918 yang menetapkan bahwa bahasa Indonesia (pada waktu itu disebut bahasa Melayu) dapat digunakan sebagai bahasa kerja Dewan Rakyat (Volksraad). Selanjutnya, berhubungan erat dengan peristiwa-peristiwa nasional sesudah tahun 1928.

Keputusan politik tahun 1928 itu diperkuat lagi dengan keputusan politik tahun 1954. Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa “bahasa negara ialah bahasa Indonesia.” Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berpungsi sebagai sarana identitas nasional kita, sarana pemersatu kita sebagai bangsa, dan sarana perhubungan antardaerah dan antar budaya. Sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berfungsi sebagai bahasa pemerintahan, bahasa pengantar pendidikan, bahasa pengantar media massa, dan sarana pendukung pengembangan ilmu dan teknologi.

Bahasa Indonesia tumbuh dari bahasa Melayu dan berkembang sesuai dengan kebahasaan, yaitu keadaan yang multilingual, di Indonesia. Unsur serapan, baik unsur serapan dari berbagai bahasa daerah maupun unsur serapan dari bahasa asing.

Yang ada di dalam bahasa Indonesia sekarang merupakan ciri khas yang membedakannya dari bahasa asalnya, yaitu bahasa Melayu. Namun, ciri dasar bahasa asalnya itu tetap menonjol di dalam bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang. Selain di Indonesia, dengan nama bahasa Indonesia, bahasa Melayu telah berkembang juga sebagai bahasa nasional dengan nama bahasa Malaysia di Malaysia. Bahasa Melayu juga digunakan di Singapura dan Brunei.

Salah satu ciri kemelayuan yang tidak dapat dihilangkan adalah morfologi bunyi, sebutan dan bentuk yang didengar. Kosa kata bahasa apapun yang di masukkan kedalam bahasa Indonesia tidak dapat merubah kemelayuannya.

Salah satu masalah kebahasaan yang perumusan dan dasar penggarapannya perlu di cakup oleh kebijaksanaan nasional di dalam bidang kebahasaan adalah fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia. Secara historis, kedudukan bahasa Indonesia (BI) sebenarnya telah di perkokoh oleh dua macam faktor.

Yaitu (1). faktor aspirasi nasional dan (2). faktor konstitusional. Aspirasi nasional, yang perwujudannya berupa Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), telah mengakui dan mengangkat Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Secara konstitusional Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa negara. Penetapan ini tertuang dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36.

Dalam kedudukan sebagai bahasa negara, BI mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai: (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial-budaya bahasanya, dan (4) alat perhubungan antar budaya dan antar daerah.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, BI mempunyai empat fungsi pula, yaitu sebagai: (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. (3) bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan (4).bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemamfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Di negara kita terdapat lebih kurang 400 (700 data terbaru) macam bahasa daerah, tetapi tidak ada persaingan diantara bahasa daerah yang satu dengan yang lain.[15] Beberapa bahasa yang mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia yaitu: Bahasa Sanskerta, Arab, Jawa Kuno, Portugis, Belanda, Tionghoa, Inggris, Tamil, Parsi, dan bahasa-bahasa daerah nusantara.

Bahasa Sanskerta masuk ke Indonesia bersama orang-orang India, yang berdagang ke Indonesia sambil menyebarkan ajaran agama Hindu. Mereka sangat lama tinggal di Indonesia asli. Pengaruh itu meliputi bidang bahasa, kepercayaan, tata kenegaraan, dan kesenian.

Bahasa Jawa Kuno, yaitu bahasa yang dipakai oleh penduduk Jawa tahun 750 M- 850 M. Setelah dilacak lebih lanjut ternyata berasal dari Bahasa Sanskerta. Bahasa Portugis masuk ke Indonesia bersamaan bangsa Portugis yang berdagang ke Indonesia. Sehubungan dengan itu, kosakata yang masuk dan terserap oleh Bahasa Indonesia pun kebanyakan dalam lingkungan perdagangan tersebut.

Bangsa Belanda mempengaruhi kebudayaan di Indonesia lebih kurang selama 350 tahun. Kosakata Bahasa Belanda yang terserap pun amat banyak, sehingga tidak disadari oleh pemakainya bahwa kata itu semula dari bahasa Belanda. Bahasa Tionghoa masuk ke Indonesia bersama-sama dengan orang-orang Cina perantauan yang berdagang ke wilayah Nusantara Ini.

Sehingga kosakata yang terserap pun kebanyakan berkaitan dengan dunia perdagangan, misalnya alat-alat perdagangan, Istilah judi, barang-barang perdagangan, dan lain sebagainya. Bahasa Tamil dibawa oleh para pedagang dari India. Kosakata yang terserap kebanyakan berkaitan dengan perdagangan. Bahasa Parsi hampir sama dengan Bahasa Arab, ada sebuah sumber yang menyebutkan bahwa kosakata Parsi sebagian besar dari kosa kata bahasa Arab, jumlahnya mencapai 60 persen.

Bahasa Indonesia termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia atau Melayu-Polinesia. Penyebutan Austronesia diucapkan oleh Schmidt melalui bukunya “Die Mon-Khmer Volker ein Bindeglied Swischen Volkern Zentralasiens und Austrinesiens”. Karya itu diterbitkan di Braunscheveig pada tahun 1906.

Wilayah rumpun bahasa Austronesia terbentang dari barat ke timur (Madagaskar ke pulau pasca), dan dari utara ke selatan (dari Formosa ke Selandia Baru). Kekerabatan bahasa-bahasa Austronesia ditandai dengan kesamaan atau kemiripan dalam bidang kosakata, tata bahasa, dan tata bunyi. Bahasa Indonesia kelanjutan dari Bahasa Melayu, kemudian berkembang dan mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa asing serta bahasa-bahasa daerah.

Adanya bahasa Melayu yang sudah mempersatukan masyarakat Nusantara telah menjadi cikal bakal Indonesia di masa depan. Bahasa yang hadir secara ajaib menjadi penyatu yang kuat. Bahasa Melayu sebuah anugerah untuk bangsa Indonesia yang terpencar dan beratus-ratus bahasa.

Tidak ada yang merasa kalah atau terkalahkan menggunakan bahasa Indonesia. Sebab memang sebuah bahasa yang telah diwarisi oleh nenek moyang bangsa Indonesia beribu-ribu tahun lalu. Kalau kita berkaca pada India yang menggunakan bahasa Nasionalnya bahasa Inggris tentu kita sangat bersyukur memiliki bahasa kita sendiri.

Nasionalisme dalam konsep Islam:
“Dan di antara tanda-tanda (Kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Qs. Ar-Rum: 22)
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (Qs. Al-Hujarat: 13)
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesunggunya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada ‘agut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 256)
“Sungguh, Allah menyurumu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabilah kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” Qs. An-Nisa: 58
“Untumu agamamu, dan untukku agamaku.”  (Al-Kafirun: 6)

Dalam nasionalisme bangsa Arab, dikabarkan dalam Al-quran:
“Dan berpegangtegulah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehinggah dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada ditepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (Qs. Ali ‘Imran: 103)

Menyeru persatuan:
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisi setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.” ( Ali ‘Imran: 105).

Agama Islam sangat mendukung persatuan dan kesatuan dalam berbangsa. Semoga bangsa Indonesia tetap bersatu sampai akhir zaman dunia ini. Hendaklah saudara-saudara di Aceh tetap bersatu ke dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penggunaan bahasa Melayu yang dijadikan dasar membentuk bahasa persatuan Indonesia adalah oleh karena faktor sejarah. Dimana bahasa melayu sudah digunakan sebagai bahasa pengantar sejak zaman permulaan abad Masehi. Yang kemudian dikembangkan oleh kerajaan Sriwijaya. Sekarang bahasa Melayu atau bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa dunia.

Bahasa Melayu atau bahasa Indonesia menjadi bahasa penutur terbanyak keempat di dunia setelah Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Mandarin. Bahasa Melayu juga menjadi bahasa penyebaran agama, dimulai dari agama Buddha, agama Hindu, Agama Islam, dan terakhir penyebaran agama Kristen.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 18 Juni 2019.

Daftar Bacaan:
[1] Tim Pustaka Phoenix, Daniel Haryono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:  Media Pustaka Phoenix, 2009), h. 591.
[2] Ibid., hal. 35
[3] Widjiono Wasis (ed), Ensiklopedia Nusantar. (Jakarta: Dian Rakyat, 1991), h. 12
[4] Hans Kohn, Nasionalisme Arti Dan Sejarahnya, (Jakarta: Pustaka Sarjana, 1976), h. 11.
[5] Ibid., h. 14.
[6] Ibid., h. 11.
[7] Ibid., h. 11-12.
[8] Ibid., h. 12.
[9] Ibid., h. 12.
[10] Ibid., h. 29.
[11] Ibid., h. 31.
[12] Ibid., hal. 34
[13] Ibid., hal. 49
[14] Hazem Zaki Nuseibeh, Gagasan-Gagasan Nasionalisme Arab, (Djakarta: Bhratara, 1969), h. 18.
[15] Sulaiman Saleh. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Bahasaku Ciri Bangsaku. 1981). H. 1-2.
[16] Mohammad Ngajenan. Kamus Etimologi Bahasa Indonesia. (Semarang: Dahara Prize, 1992), hal. 82.

Sy. Apero Fublic
Via Sejarah Umum
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Older Posts
Newer Posts

You may like these posts

Post a Comment

PWI Sumatera Selatan

PWI Sumatera Selatan
Ayo, ikuti dan ramaikan.

Post Populer

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

BULETIN APERO FUBLIC

BULETIN APERO FUBLIC

Translate

Search This Blog

Stay Conneted

facebook Like
twitter Follow
youtube Subscribe
vimeo Subscribe
instagram Follow
rss Subscribe

Featured Post

Amazing; Wagub Cik Ujang Launching Maskot dan Logo Porprov XV dan Peparprov V Sumsel 2025

PT. Media Apero Fublic- Sunday, June 29, 2025 0
Amazing; Wagub Cik Ujang Launching Maskot dan Logo Porprov XV dan Peparprov V Sumsel 2025
APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Wakil Gubernur Sumsel H.Cik Ujang didampingi Bupati dan wakil bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) secara resmi meluncurkan Ma…

Most Popular

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Legenda Putri Bulan. Kesetiaan Yang di Abadikan Menjadi Sungai Sake

Sunday, November 10, 2019
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Legenda Asal Mula Bukit Pendape. Musi Banyuasin.

Tuesday, October 15, 2019
Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Legenda Cinta Puyang Gadis. Sumatera Selatan

Saturday, March 21, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Asal Mulah Sungai Keruh dan Kutukan Puyang Dulu

Thursday, November 07, 2019
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Powered by Blogger
Apero Fublic

Website Archive

  • 2025221
  • 2024203
  • 2023142
  • 2022103
  • 2021365
  • 2020435
  • 2019281

MAJALAH KAGHAS

MAJALAH KAGHAS

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

JURNAL APERO FUBLIC. HUMANIORA

TABLOID APERO FUBLIC

TABLOID APERO FUBLIC

SELAK MAJO

SELAK MAJO
Karikatur

Labels

Andai-Andai APERO FUBLIC Apero Herbal Apero Popularity Arkeologi Artikel Berita Berita Daerah Berita Internasional Berita Nasional Biruisme Bola Brand Budaya Daerah Budaya Dunia Buku Populer Buletin AF Cerita Bersambung Cerita Kita Cerita Rakyat Cerpen Daratan Daratan dan Hutan Dongeng Dongeng Dunia Dunia Anak e-Biografi Tokoh Ekonomi Ekonomi Islam Elektronik Energi FASHION Fauna Film Flora Fotografi Gatget Healthy & Fitness Himpunan Muslim Hukum Hukum Islam Ibu dan Anak Ilmu Kesastraan Info Desa Islam dan Budaya Islam dan Lingkungan Hidup Islam dan Masyarakat Islam dan Negara Islam dan Sosial Jurnal AF Jurnalisme Kita Kabar Buku Kampus Kata Mutiara Kepemimpinan Kesehatan Kesehatan dan Pendidikan Wanita kesenian Kisah Legenda Kriminal Kuliner Laporan Penelitian Majalah Kaghas Mask Mitos Musik Olah Raga Opini Otomotif Pantun Pariwisata PDF Pemerintahan Pendidikan Penyakit Masyarakat Pertanian dan Alam Politik Populer Bisnis Populer Iklan Populer Produk Populer Profesi PraLeader Problematika Seks Propaganda Public Figure Puisi Puisi Akrostik Pustakawan PWI PWI SumSel Sampah dan Limbah Sastra Kita Sastra Klasik Sastra Lisan Sastra Moderen SDA Sejarah Daerah Sejarah Islam Sejarah Kebudayaan Sejarah Umum Seniman Sepeda Listrik Sepeda Motor Skil Wanita Smart TV Sosial dan Masyarakat Sport Sudut Pandang Sumber Air Surat Kita Syarce Tablet Tabloid AF Teknologi Tokoh Wanita UKM-Bisnis Video Women World

Laman Khusus

  • Cahaya
  • Daftar Kata Istilah Baru
  • e-Galeri Apero Fublic
  • Mari Kita Hijrah
  • Nasihat dan Motivasi
  • Apero Quote
  • Pribahasa Indonesia
  • Picture Indonesia
  • Pangeran Ilalang I
  • Pangeran Ilalang II

Pages

  • Pecakapan Sunset Sunrise
  • Flora Pangan Indonesia
  • Fauna Indonesia
  • Dawnload PDF Gratis
  • Dawnload Feature Gratis (PDF)

Recent Posts

Popular Posts

  • Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan
    Apero Fublic.- Pada masyarakat Melayu ada sistem adat tatacara memanggil seseorang. Orang yang tidak mengikuti adat peraturan dalam mem...
  • Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal
    APERO FUBLIC. MUBA.- Setelah berhasil melakukan peralihan pengelolaan kelistrikan dari PT MEP ke PLN, Bupati Muba H M Toha bersama Wakil Bup...
  • Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah
    APERO FUBLIC. SUMATERA SELATAN.- Palembang – Bupati Muba H. M Toha, didampingi Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga dan Kepala Ba...
  • Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
    Apero Fublic.- Pantun Daerah dari Dataran Negeri Bukit Pendape ini adalah warisan pantun berbahasa Melayu. Hadir dari buah pemikiran ne...
  • e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II
    Apero Fublic.- Ilalang atau juga sering di sebut alang-alang memiliki nama ilmiah  imperata cylindrica . Ilalang jenis rumput berdaun ...
  • PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H
    Suasana di Kantor PWI di Kota Palembang APERO FUBLIC. PALEMBANG.- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel rangkaian menyambut Hari Raya I...
  • Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113
    APERO FUBLIC. SEKAYU.- Dalam rangka memperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Musi Banyuasin M...
  • Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
    APERO FUBLIC. MUBA-JIRAK JAYA.- Untuk mengoptimalkan Program Kerja. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Musi Ba...
  • Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba
    APERO FUBLIC. MUSI BANYUASIN.- Pembukaan Festival Kuliner Kitek Nia Tahun 2025 dengan tema The Taste of Musi Banyuasin yang berlangsung di ...
  • Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.
    APERO FUBLIC.- Raden Kamandaka sebuah cerita rakyat dari dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Cerita Rakyat ini bercerita tentang Keraja...

Editor Post

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020
Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Mengenal Masjid Berkubah Tertua di Indonesia

Tuesday, April 21, 2020
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

BPD Lumpatan II Serahkan langsung proposal usulan ke anggota DPRD MUBA pada reses II.

Thursday, April 23, 2020
Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Dongeng si Kera dan si Bangau. Dari Sulawesi Utara

Saturday, January 18, 2020
Mengenal Buah Pedare

Mengenal Buah Pedare

Monday, June 22, 2020
Legenda Kisah Cinta  I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Legenda Kisah Cinta I Jayaprana dan Ni Layonsari dari Bali

Tuesday, January 14, 2020
Mengenal Buah Raman

Mengenal Buah Raman

Tuesday, June 23, 2020
Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Tradisi Ngobeng di Palembang: Simbol Kebersamaan dalam Setiap Suapan

Thursday, November 28, 2024
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019

Popular Post

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Adat Peraturan dan Istilah Tujuh Keturunan

Thursday, August 01, 2019
Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Bupati Toha Tegaskan Komitmen Pelayanan Listrik di Muba Wajib Maksimal

Wednesday, April 16, 2025
Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Pembangunan Daerah

Sunday, June 15, 2025
Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Pantun Berbahasa Daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Wednesday, April 22, 2020
e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

e-Antologi Puisi Pangeran Ilalang II

Sunday, June 23, 2019
PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

PWI Sumsel Potong Hewan Kurban Sapi Idul Adha 1446 H

Friday, June 06, 2025
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Muba, Gelar Upacara Sebagai Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia ke-113

Thursday, June 19, 2025
Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Optimalkan Program Kerja, Ketua TP PKK Muba Hj Patimah Toha Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Sunday, June 15, 2025
Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Bupati Muba HM.Toha : Festival Kuliner Dukung Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Muba

Thursday, June 26, 2025
Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Raden Kamandaka. Cerita Rakyat Dari Banyumas. Jawa Tengah.

Friday, January 17, 2020

Populart Categoris

Andai-Andai 1 Artikel 38 Berita 221 Berita Daerah 399 Berita Internasional 20 Berita Nasional 301 Brand 117 Budaya Daerah 29 Cerita Bersambung 20 Cerita Kita 22 Cerita Rakyat 12 Cerpen 9 Dongeng 66 Ekonomi 11 Elektronik 21 FASHION 4 Fauna 4 Flora 62 Healthy & Fitness 14 Ibu dan Anak 1 Islam dan Budaya 11 Islam dan Lingkungan Hidup 5 Islam dan Masyarakat 2 Jurnalisme Kita 16 Kampus 104 Kesehatan 5 Kisah Legenda 10 Kuliner 18 Mitos 15 Olah Raga 29 Opini 58 PDF 3 Pantun 6 Pariwisata 36 Penyakit Masyarakat 6 Problematika Seks 6 Puisi 47 Puisi Akrostik 5 Sampah dan Limbah 1 Sastra Kita 22 Sastra Klasik 53 Sastra Lisan 12 Sejarah Daerah 24 Sejarah Kebudayaan 28 Sepeda Listrik 15 Sport 2 Surat Kita 7 Tablet 20 Teknologi 125 Tokoh Wanita 6 UKM-Bisnis 12 Video 20 Women 4 World 3 e-Biografi Tokoh 23 kesenian 2
APERO FUBLIC

About Us

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan Publikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang Industri Kesusastraan. Apero Fublic merupakan bidang usaha utama bidang jurnalistik.

Contact us: fublicapero@gmail.com

Follow Us

© Copyright 2023. PT. Media Apero Fublic by Apero Fublic
  • Disclaimer
  • Tentang Apero Fublic
  • Advertisement
  • Contact Us