Kata Mutiara
Buku Kumpulan Kata Mutiara Islam
Apero Fublic.- Kitab
Suci Al-Quran bukan hanya menjadi petunjuk dan sumber hukum bagi umat Islam.
Juga wahyu dan firman Allah dalam menuntun jalan keselamatan manusia. Al-Quran
juga menjadi pijakan dan inspirasi tiada batas. Ilmu pengetahuan dan sastra
lahir dari kitab suci Al-Quran.
Salah satu buku kumpulan Kata Mutiara dan Hikmah ditulis oleh H.M. Komaruddin Chalil. Buku ini memuat kata-kata mutiara yang disandarkan pada ayat Al-Quran dan Hadis. Pada bagian sampul memuat gambar lengkung kubah yang dilatari dengan latar alam tenggelamnya matahari (sunset). Kemudian memuat kata-kata:
Salah satu buku kumpulan Kata Mutiara dan Hikmah ditulis oleh H.M. Komaruddin Chalil. Buku ini memuat kata-kata mutiara yang disandarkan pada ayat Al-Quran dan Hadis. Pada bagian sampul memuat gambar lengkung kubah yang dilatari dengan latar alam tenggelamnya matahari (sunset). Kemudian memuat kata-kata:
“Se-untai
kata yang terucap itu bisa menyejukkan hati, tetapi bisa juga menyakiti.
Kata-kata yang indah dan penuh makna itu lebih disukai daripada kata-kata yang
kasar dan kotor.”
Buku ini menjadi rintisan perkembangan kata-kata mutiara Islami. Dapat
kita lihat sekarang, di internet banyak kata-kata atau kutipan hadis dan ayat
suci Al-Quran, sebagai bentuk perkembangan sastra Islam moderen. Buku ini
terdiri dari 99 halaman dan 99 kata mutiara, dengan sembilan topik beragam
seperti Suami Istri Saleh dan Saleha, Kata Mutiara dan Hikmah, Tentang Anak
Saleh dan Saleha.
Setiap kata mutiara selalu dikaitkan dengan Al-Quran atau
Hadis. Apabila merujuk ayat Al-Quran selalu disertai dengan ayat dalam tulisan
Arab. Buku diterbitkan oleh Pustaka Madani di Bandung tahun 2007. Pada kata
pengantar penulis mengajak untuk hidup dalam keimanan dan meneladani Rasulullah
SAW.
Buku ini adalah bentuk buku dakwa yang memberi motivasi dalam hidup,
terutama agar hendaklah selalu berkata-kata yang bermanfaat. Buku
tidak memuat tentang biodata dari penulis. Hanya memberikan informasi tentang
kegiatan dan pekerjaan, seperti sebagai
Kepala Departemen Pelatihan Manajemen
Qolbu Daarut Tauhid. Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah.
Buku-buku yang beliau tulis diantaranya, 15 Kiat Menjadi Pembicara yang
Menggugah dan Mengubah, Nopel Spiritual; Menguak Takdir Kehidupan,
Penyejuk Qolbu-Mencapai Akhlak Mulia, dan Sense of Death.
“Orang
sukses adalah orang yang awalnya hanya punya impian, pikirannya
kreatif mengeluarkan ide, dan
keinginan sehingga mereka tiba pada sebuah
waktu yang disebut dengan mimpi menjadi nyata.”
Berikut
Kata-Kata Mutiara: Bagian pertama kata-kata mutiara khusu untuk suami dan istri
yang Shale dan salehah.
Suami Istri Yang Saleh dan Salehah.
Suami Istri Yang Saleh dan Salehah.
1
Suami
atau pun Istri yang baik adalah penghibur dan
pemberisenyum yang tulus bagi pasangannya yang tengah dirundung kesulitan
ataupun kegelisahan.
Rasulullah
saw bersabda; Kalian
tidak akan masuk surga sebelum beriman, Dan
kalian tidak beriman sebelum saling menyayangi. (H.R.
Muslim, at-Tirmizi, Abu Daud, Ibnu Maja, dan Ahmad).[1]
2
Suami
yang mulia enggan menjadi beban istrinya. Ia
senantiasa memuji dan membuat istrinya untuk terus menambah amal kebaikan.
Rasulullah SAW. Bersabda; Sesempurna-sempurna
orang Mu’min dalam imannya ialah yang terbaik budi pekertinya. Dan
sebaik-baiknya kamu ialah yang terbaik pergaulannya terhadap istrinya. (H.R.
at-Tirmizi).[2]
3
Cara
mencintai suami, Istri, atau pun anak adalah terutama dengan
mengajarkan akhlak yang baik kepada mereka. Semuanya
dimulai dengan menjadikan diri kita sebagai teladan akhlak yang baik.
Allah
Swt. Berfirman; Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S.
at-Tahrim (66:6).[3]
4
Menyatukan
dua manusia yang berbeda. Dalam
pernikahan pasti sesekali. Menghadapi
persoalan, tetapi bisa. Diminimalkan
dengan saling menghargai dan memahami, bukan dengan saling. Berdebat
dan sibuk. Membela
diri. Rasulullah
saw. Bersabda; Sesunggunya
Allah menyukai kelembutan. Dalam
segala urusan.” (H.R.
Bukhari dan Muslim).[4]
Bagian
kedua dimulai dari kata-kata mutiara nomor satu:
Anak
Saleh dan Salehah
1
Cinta
yang berlebihan kepada makhluk dapat merusak hati, maka
jadikan cinta kepada suami, istri, dan
anak-anak sebagai sarana untuk semakin dekat kepada Allah SWT.
Allah
Swt, berfirman: Dan
ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
cobaan dan sesungguhnya di sisih Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S.
al-Anfal (8):28)
2
Bakti
anak kepada orang tuanya adalah sepanjang hayat. Apabilah
mereka sudah meninggal maka mendoakan mereka
itulah tanda bakti yang baik dari anak yang saleh dan salehah.
Allah
Swt, berfirman: Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah, “Wahai tuhan-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku diwaktu kecil. (Q.S.
al-Isra’ (17):24).[5]
4
Orang
yang cinta dunia hanya menghargai orang karena pangkatnya, hartanya, atau
popularitasnya, tetapi
orang yang cinta akhirat menghargai setiap orang karena Allah semata.
Rasulullah
saw, bersabda; Ada
seseorang yang mengunjungi saudaranya yang tinggal di sebuah desa, lalu
Allah mengutus seorang malaikat ke jalan yang dilewati orang itu. Malaikat
itu berkata padanya; engkau hendak ke mana? Dia
menjawab: Aku hendak mengunjungi saudaraku yang tinggal di desa ini.
Malaikat
itu bertanya; Apakah engkau akan mengunjungi-nya disebabkan. oleh
suatu kebaikan yang pernah dilakukan oleh saudaramu itu kepadamu?.
Dia
menjawab; tidak, tetapi karena aku mencintainya karena Allah. Malaikat
itu berkata kepadanya; sesungguhnya aku adalah utusan
Allah yang diutus-Nya kepadamu, (dengan
membawa pesan) bahwasanya Allah mencintaimu, sebagaimana
engkau mencintainya (karena Allah).” (H.R.
Bukhri, Muslim, Ahmad).[6]
9
Janganlah
engkau mengaku cinta kepada Allah Swt, tetapi
mengabaikan bakti kepada kedua orang tuanmu. Janganlah
engkau berbuat baik kepada sesamamu dengan
mengabaikan berbuat baik kepada sanak keluargamu.
Rasulullah
saw, bersabda; Jika
berbuka salah seorang dari kamu, hendaknya
ia berbuka dengan kurma, karena
ia berkata, kalau tidak ada kurma maka air karena ia suci. Kemudian
beliau melanjutkan: “sedekah pada orang miskin itu sedekah satu kali, dan
kepada kaum keluarga berarti sedekah dua kali, mendapat
pahala sedekah dan hubungan persaudaraan (silatuhrahmi).” (H.R.
at-Tirmizi).
10
Hormatilah
orangtua sahabatmu, niscaya mereka pun akan menghormati orangtuamu. Kalau
pun mereka tidak melakukannya, setidaknya engkau sudah menjaga kedua orang tau
mu dari cacian mereka.
Rasulullah
saw, bersabda; Termasuk
dosa besar ialah seseorang yang memakai kedua ayah bundanya. Sahabat bertanya:
Ya Rasulullah, adakah orang memaki ayah bundanya?” Jawab Nabi SAW: Ya! Dia
memaki ayah orang lain, maka dibalas dimaki ayahnya atau dia memaki ibu orang
lain, lalu dibalas dimaki ibunya. (H.R.
Bukhari dan Muslim).[7]
Bagian
ketiga dimulai dari kata-kata mutiara Islami nomor tiga:
Pergaulan
Saleh dan Saleha
3
Keberanian
sejati bukan hanya dilihat dari berani menegur orang lain yang berbuat salah, tetapi
juga berani mengakui jika dirinya khilaf melakukan kesalahan.
Rasulullah
saw, bersabda; Sesungguhnya
Allah jika menghendaki kebaikan terhadap hamba-Nya, maka menjadikan
dosa-dosanya terbayang di ruang matanya, dan jika menghendaki binasa-nya, maka
dilupakannya akan dosa-dosanya. Jangan kau melihat kecilnya dosa,
tetapi
perhatikan kepada siapakah kau berbuat dosa itu. (Nasihat
Rasulullah saw. Kepada Abu Daud).[8]
4
Orang
yang bijak tidak suka. Membicarakan
aib orang lain sebagai. Mana
ia pun tidak ingin aib-nya. Dibicarakan
oleh orang lain
Rasulullah
saw, bersabda: Tidaklah
seseorang menutupi aib orang lain di dunia melainkan
Allah akan menutupi aib orang itu pada hari kiamat.” (H.R.
Muslim).[9]
6
Orang
baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, melainkan
orang yang segerah memperbaiki dirinya setelah berbuat kesalahan.
Allah
Swt. Berfirman; Kecuali
orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh, maka
mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun. (Q.S.
Maryam (19); 60).[10
Rewrite: Tim Apero Fublic.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang,
14 Oktober 2018.
Sumber
dan Hak Cipta: H.M. Komarudin Chalil. Kumpulan Kata Mutiara dan Hikma.
Bandung: Pustaka Madani, 2007. Sumber
foto. Ramadhani. Danau Singkarak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia.
Catatan: Yang
mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman
yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun,
cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi
diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan
sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya
kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain.
Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak
cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis,
tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas,
bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero
Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab
sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Kata Mutiara
Post a Comment