Sastra Kita
e-Antologi Syarce. Mengikat Badai
Apero Fublic.- e-Antologi
syarce adalah kumpulan karya syarce atau kumpulan sayair cerita elektronik.
Pada e-Antologi syarce ini diberi tema syarce. Mengikat badai. Mengikat badai
adalah untaian kata dalam sebuah pepatah Melayu yang berarti jiwa yang bebas di
kekang oleh sesuatu. e-Antologi syarce mengikat badai berupa kumpulan syarce
dimana syair dan ceritanya, yang jiwa penyair ingin bebas dari semua
keterikatan tersebut.
Jiwa yang ingin bebas tanpa harus tunduk pada hal-hal dan ketentuan takdir, ketentuan material, ketentuan emosional sehingga penyair dapat bebas. Kebebasan jiwa yang dicari untuk memenuhi hasrat dalam menuntut ilmu dan berkarya. Bebas dari ketentuan harus bekerja, harus berumah tangga. Bebas dari tuntutan biologis dan amarah. Semua itu, sesunggunya yang sering membuat manusia melalaikan menuntut ilmu. Melalaikan kebaikan dalam kehidupan, melalaikan norma-norma kehidupan.
Jiwa yang ingin bebas tanpa harus tunduk pada hal-hal dan ketentuan takdir, ketentuan material, ketentuan emosional sehingga penyair dapat bebas. Kebebasan jiwa yang dicari untuk memenuhi hasrat dalam menuntut ilmu dan berkarya. Bebas dari ketentuan harus bekerja, harus berumah tangga. Bebas dari tuntutan biologis dan amarah. Semua itu, sesunggunya yang sering membuat manusia melalaikan menuntut ilmu. Melalaikan kebaikan dalam kehidupan, melalaikan norma-norma kehidupan.
Aku seperti elang yang terbang tinggi di udara. Aku mengarungi angkasa
dengan menembus awan-awan, memperhatikan mangsa-mangsa dari jarak kiloan meter.
Mataku yang setajam pedang akan selalu dapat mengawasi walau itu seekor kadal
yang berlalu diantara semak. Kebebasan yang sangat indah, kebebasan yang sangat
menakjubkan.
Namun, sering kebebsan ini dihantui oleh ikatan rantai kuat yang membelunggu
di kaki. Aku bertanya, apakah aku dapat bertahan dengan belenggu itu. Aku
adalah petualang, aku pejuang, aku suka berperang, aku maha bebas. Akankah
kebebasan itu berakhir dengan ketentuan hidup, oleh emosional, oleh material,
oleh seks. Aku tidak tahu, aku si rajawali di angkasa selalu ingin bebas dalam
menggapai asa.
Mengikat
Badai
Kalian
tahu, bagaimana luka di dalam jiwa seseorang. Mereka yang terluka itu seperti
orang yang disayat sembilu. Lukanya memang tidak dalam, kadang juga tidak ada setetes
pun darah yang memercik, tetapi pedihnya sangat terasa menusuk dan menyayat.
Pernahkah terluka? atau menderita, semoga tidak pernah merasakannya.
Luka yang tidak berdara itu, lebih sakit dan lebih pedih dari luka di kulit.
Luka di kulit satu atau dua hari akan berangsur sembuh. Namun luka di dalam
hati, akan berdenyut-denyut terus dalam waktu yang lama. Saat memberikan luka,
berarti anda telah menyayat. Sedangkan yang disayat akan terasa pedih dan perih.
Penyayat Pedih
Bila-Bila Bambu
Terbelah dari hempasan
Memecah bagai beling
Bermata seperti kilat
menyambar
Bila-Bila Bambu
Bersembilu
Bila-Bila Bambu
Mengapa menggores
Tak berasa sekali
Tak berdarah juga
Tetapi pedih
Bila-Bila Bambu
Melukai, tak berperi
Memang luka terpedi, luka
tak berdara
Nampak tersenyum, Nampak
Tertawa
Bagai taman yang mekar,
kiranya
Bila-Bila Bambu
Telah menggores ditubuh
Mengapa tak tahu
Karena diam tak bersiru
Keringat menetes, memedih
Hendak Menjerit tapi
disembunyi
Itulah diri, yang terluka
Bagai, Menyimapan Bila-Bila
Bambu
Yang Bersembilu
Meluka Tak berdarah
Menyayat tak berasa
Tetapi hanya dirasa.
Bila-Bila Bambu
Disisi-Nya ada sembilu
Oleh: Joni Apero
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 7 Oktober 2018.
Fotografer. Dadang Saputra
Kategori. Syarce Fiktif.
Catatan: Yang
mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman
yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun,
cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi
diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara
dan sebagainya.
Kirim
saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan
sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan
diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama
pengirim.
Sertakan
nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah
karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat
email: fublicapero@gmail.com idline: Apero Fublic.
Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Sastra Kita
Post a Comment