Artikel
Gangguan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Cadel
Apero Fublic.- Masa
usia dini, adalah masa dimana anak tumbuh dan berkembang atau masa usia
keemasan yang disebut golden
age karena pada masa ini seluruh aspek pertumbuhan perkembangan anak,
baik fisik montorik, sosial, emosional, kognisi, dan bahasa berkembang dengan
pesat, sekaligus saling berhubungan erat satu sama lain.
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang ganguan bahasa, yaitu “cadel pada anak” observasi disalah satu RA yang ada di Palembang, Sumatera Selatan. Di sana, saya menemukan anak yang mengalami cadel sebut saja namanya “Muhamad” yang berusia lima tahun, duduk dikelas B4. Saya sangat tertarik dengan pembahasan ini karena sebagian orang pernah mendengar kata–kata cadel pada anak dilingkungan masyarakat.
Demikianlah artikel kecil dari saya mengenai gangguan bahasa atau cadel pada anak. Dalam hal ini, penulis yakin artikel ini jauh dari kata sempurna, masih memerlukan masukan, saran, dan koreksi dari berbagai pihak untuk menyempurnakan.
Atas semua ini penulis ucapkan terima kasih. Mudah–mudahan artikel ini memberikan manfaat bagi orang tua dan pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Jayalah PIAUD Indonesia!!!!! Amin ya Robbal Alamin.
Oleh. Lilis Suhartini.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang, 9 Desember 2018.
Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang jurusan PIAUD angkatan 2016. NIM. 1632710024. Dalam penelitian ganguan bahasa (cadel).
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang ganguan bahasa, yaitu “cadel pada anak” observasi disalah satu RA yang ada di Palembang, Sumatera Selatan. Di sana, saya menemukan anak yang mengalami cadel sebut saja namanya “Muhamad” yang berusia lima tahun, duduk dikelas B4. Saya sangat tertarik dengan pembahasan ini karena sebagian orang pernah mendengar kata–kata cadel pada anak dilingkungan masyarakat.
Pengertian dari Cadel itu adalah
ketidakmampuan mengucap bunyi “r” sehingga menjadi “I”. Untuk mengucap bunyi
“r” diperlukan manipulasi yang cukup komplek antara lidah, langirt-langit dan
bibir. Biasanya, saat anak berusia 36 bulan atau 3 tahun mengalami cadel,
sedangkan yang saya observasi tersebut anak tersebut sudah berusia 5 tahun.
Sehingga sudah dikategorikan terlambat.
Saat saya melakukan wawancara langsung
kepada wali kelas, dan guru pendamping mengatakan bahwa Muhamad
adalah anak yang rajin, aktif, dan sikap sosial dengan teman cukup bagus, hanya
saja saat berinteraksi, bersosialisasi dengan teman tidak terlalu paham
artikulasi yang diucap Muhamad. Adapun beberapa penyebab ganguan bahasa
atau cadel, sebagai berikut:
1. Ganguan
artikulasi.
Ganguan artikulasi adalah ganguan yang diakibatkan kordinasi otot- otot yang digunakan untuk berbicara. Dikordinasi antar gerak otot-otot pernapasan, otot-otot pita suara dan lidah bermanifestasi pada pengucapan kata-kata dalam kalimat tersendat-sendat, kurang jelas dan banyak kata-kata yang ditelan.
Ganguan artikulasi adalah ganguan yang diakibatkan kordinasi otot- otot yang digunakan untuk berbicara. Dikordinasi antar gerak otot-otot pernapasan, otot-otot pita suara dan lidah bermanifestasi pada pengucapan kata-kata dalam kalimat tersendat-sendat, kurang jelas dan banyak kata-kata yang ditelan.
2. Ankyglossia.
Ankyglossia merupakan kelainan anatomi yang membuat lidah menjadi tergangu fungsinya. Ankyglossia atau lidah dasi adalah ganguan perkembangan yang langka dimana frenum ligual pendek atau terpasang ujung lidah.
Ankyglossia merupakan kelainan anatomi yang membuat lidah menjadi tergangu fungsinya. Ankyglossia atau lidah dasi adalah ganguan perkembangan yang langka dimana frenum ligual pendek atau terpasang ujung lidah.
3.
Kebiasaan Berbicara Salah.
Yang dimaksud berbicara salah adalah dimana, kebiasan orang tua mengajarkan atau membiasakan mengucap kosa kata yang salah. Berbicara demikian dimaksudkan kemanjaan atau dengan maksud menyesuaikan lidah anak yang baru belajar berbahasa.
Yang dimaksud berbicara salah adalah dimana, kebiasan orang tua mengajarkan atau membiasakan mengucap kosa kata yang salah. Berbicara demikian dimaksudkan kemanjaan atau dengan maksud menyesuaikan lidah anak yang baru belajar berbahasa.
Berikut adalah, beberapa cara mengatasi anak yang
mengalami gangguan bahasa atau cadel, yaitu :
a. Biasakan sikecil minum dengan sedotan,
hal tersebut membuat melatih kekuatan montorik pada mulut anak.
b. Ajak
anak untuk bermain seperti meniup terompet dan seruling.
c. Ajari
anak mengucap kata–kata yang benar, misalkan kosa kata salah “maemm”
padahal kata yang benar “makan.”
d. Terapi
Demikianlah artikel kecil dari saya mengenai gangguan bahasa atau cadel pada anak. Dalam hal ini, penulis yakin artikel ini jauh dari kata sempurna, masih memerlukan masukan, saran, dan koreksi dari berbagai pihak untuk menyempurnakan.
Atas semua ini penulis ucapkan terima kasih. Mudah–mudahan artikel ini memberikan manfaat bagi orang tua dan pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Jayalah PIAUD Indonesia!!!!! Amin ya Robbal Alamin.
Oleh. Lilis Suhartini.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang, 9 Desember 2018.
Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang jurusan PIAUD angkatan 2016. NIM. 1632710024. Dalam penelitian ganguan bahasa (cadel).
Catatan: Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi
teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi,
pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera,
biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata
mutiara dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Via
Artikel
Post a Comment