Syarce
Kebutaan Kehidupan.
Apero Fublic.- Syarce. Setelah
selesai sidang munaqosah, dinyatakan lulus oleh penguji maka
selesai sudah studi di Perguruan Tinggi. Kewajiban setelah akhir dari selesai
studi adalah penjilidtan skripsi. Prosedur mencetak pada Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang mempunyai aturan
tersendiri.
Dalam halaman depan skripsi selalu dilampirkan lembar pengesahan, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, dan pernyataan keaslian, kemudian dilanjutkan dengan kata pengantar, moto dan persembahan, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar isi. Pada kata pengantar selalu memberikan ucapan terima kasih pada segenap cipitas akademika di fakultas, termasuk dekan, kepala jurusan, pembimbing skripsi, dan semuanya. Pada tingkat Universitas yang di beri ucapan terima kasih adalah rektor.
Setelah mengikuti prosedur aku merasa ada yang kurang pada ucapan terima kasih tersebut. Mengapa, menurutku bukan hanya dosen-dosen di kampus yang berjasa besar dalam mencerdaskan bangsa. Tetapi guru-guru dari tempat pengajian di kampung, guru Taman Kanak-Kanak, guru-guru Sekolah Dasar, Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, guru-guru Sekolah Menengah Atas atau sederajat juga sangat berperan.
Aku merasa jasa mereka sangat besar bagi anak-anak bangsa. Dari sinilah, untuk menghargai jasa-jasa mereka aku persembahkan sebuah syair atau puisi untuk mereka semua. Bukan hanya guru-guruku tetapi semua guru-guru di Indonesia. Aku selalu ingat dengan sosok kepala sekolah dasar dahulu yang banyak memberi nasihat-nasihat yang sangat berharga. Dari nasihat-nasihatnya itu telah membentuk aku sampai saat ini.
Dalam halaman depan skripsi selalu dilampirkan lembar pengesahan, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, dan pernyataan keaslian, kemudian dilanjutkan dengan kata pengantar, moto dan persembahan, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar isi. Pada kata pengantar selalu memberikan ucapan terima kasih pada segenap cipitas akademika di fakultas, termasuk dekan, kepala jurusan, pembimbing skripsi, dan semuanya. Pada tingkat Universitas yang di beri ucapan terima kasih adalah rektor.
Setelah mengikuti prosedur aku merasa ada yang kurang pada ucapan terima kasih tersebut. Mengapa, menurutku bukan hanya dosen-dosen di kampus yang berjasa besar dalam mencerdaskan bangsa. Tetapi guru-guru dari tempat pengajian di kampung, guru Taman Kanak-Kanak, guru-guru Sekolah Dasar, Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, guru-guru Sekolah Menengah Atas atau sederajat juga sangat berperan.
Aku merasa jasa mereka sangat besar bagi anak-anak bangsa. Dari sinilah, untuk menghargai jasa-jasa mereka aku persembahkan sebuah syair atau puisi untuk mereka semua. Bukan hanya guru-guruku tetapi semua guru-guru di Indonesia. Aku selalu ingat dengan sosok kepala sekolah dasar dahulu yang banyak memberi nasihat-nasihat yang sangat berharga. Dari nasihat-nasihatnya itu telah membentuk aku sampai saat ini.
Salah satu hal yang tidak pernah aku lupa dari kata-kata Kepala Sekolah
SD dahulu adalah: “untuk yang laki-laki, nanti apabila kamu menikah jangan
menyuruh atau membiarkan istri-istri kalian bekerja keras di rumahmu. Sementara
dirimu bersantai-santai saja. Kebanyakan orang-orang kita dalam memperlakukan
wanita sesuka hatinya. Lihat saja dikehidupan kita di pedesaan.
Para istri
bekerja membantu pekerjaan suami, berladang, berkebun, kemudian dia pulang
mengurusi rumah, pekerjaan rumah, mengurusi anak-anak, memasak, dan melayani
suami. Sedikit waktu luang parah istri mengambil kayu bakar. Sedangkan seorang
suami setelah selesai pekerjaan di ladang atau kebun mereka bersantai, ngobrol
kesana kemari.
Laki-laki kita malu menggendong anak, malu memasak, malu mencuci,
malu membantu istri-istri mereka hanya karena tidak mau dianggap sebagai suami
takut pada istrinya, suami yang bodoh, atau suami yang lemah. Maka dari itu
kalian generasi yang baru harus berubah, jangan mengikuti pola feodalisme dari
zaman dahulu. Berkerjasamalah dengan istri-istri kalian untuk membentuk
keluarga yang sejahtera. Sedangkan untuk para wanita jangan juga lupa diri, dan
lupa dengan kewajiban sebagai seorang wanita.
Hal-hal seperti ini aku sadari saat aku duduk dibangku kuliah. Mataku
benar-benar terbuka saat banyak membaca. Dahulu aku sangat meremehkan para
wanita. Tetapi sekarang aku sadar, betapa mulia dan hebatnya kaum ibu, kaum
wanita. Memang kadang ada sifat yang buruk dari wanita, tetapi itu disebabkan
lingkungan dan pengaruh buruk laki-laki.
Dengan pendidikan nantinya akan
membentuk laki-laki yang dewasa dan berpikiran baik. Dan menjadikan
wanita-wanita terhormat. Untuk kaum ibuku, kaum hawa aku ucapkan terima kasih
untuk kehidupan ini. Maka dari itu aku persembahkan sebuah syarce.
KEBUTAAN KEHIDUPAN
Gelap malam diterangi lampu, bulan dan bintang. Gelap gerhana tidak mengapa. Ada gelap yang paling buruk, tidak akan ada lampu, tidak akan ada bulan, apalagi bintang. Gelap itu hanya mampu diterangi ilmu, benarlah kiranya Allah berfirman agar Membaca. Membaca, Membaca.
Adakah buta yang engkau ketahui,
Gelap malam diterangi lampu, bulan dan bintang. Gelap gerhana tidak mengapa. Ada gelap yang paling buruk, tidak akan ada lampu, tidak akan ada bulan, apalagi bintang. Gelap itu hanya mampu diterangi ilmu, benarlah kiranya Allah berfirman agar Membaca. Membaca, Membaca.
Adakah buta yang engkau ketahui,
Buta yang tidak melihat.
Si buta berjalan pelan dengan tongkat.
Bila dirasa keluar jalan dia kembaliApabila buta kehidupan.
Seribu tongkat,
Tidak akan mengembalikan ke jalan lurus.
Buta mata hanya menutup satu indra.
Telinga masih mendengar, hati masih merasa.
Buta kehidupan itu buta hati.
Telinga tidak mendengar, hati tidak merasa.
Si buta berjalan pelan dengan tongkat.
Bila dirasa keluar jalan dia kembaliApabila buta kehidupan.
Seribu tongkat,
Tidak akan mengembalikan ke jalan lurus.
Buta mata hanya menutup satu indra.
Telinga masih mendengar, hati masih merasa.
Buta kehidupan itu buta hati.
Telinga tidak mendengar, hati tidak merasa.
Buta
mata, tidak menjadikan manusia sombong.
Buta kehidupan menjadikan manusia sombong.
Buta mata tidak menjadikan manusia jahat.
Buta kehidupan menjadikan manusia durjana.
Buta mata hanya menutup satu dunia.Buta hati menutup semua dunia.Banyak sengsara dirimu, banyak sengsara hidupmu.Buta kehidupan hanya mampu terobati, oleh kebijaksanaan.Kebijaksanaan itu dari pengetahuan,Pengetahuan itu dari ilmu.
Faham akan hidup, faham akan dunia, terbuka akan jiwa, karena tersiram hati yang gersang. Tersiram hujan ilmu, tersiram hujan nasihat.
Terbuka jua akan mata-mata itu.
Seperti kelopak bunga yang mekar.
Tersiram oleh hujan nasihat, terjaga oleh pagar ilmu.
Berbualah nanti, berbiji pula, dan bertumbuh lagi.
Laki-laki hormat akan wanita,
Wanita berharga lagi berbudi.
Allah angkat beberapa derajad bagi orang yang berilmu.
Tetapi, Allah tidak peduli orang hanya berijazah, tanpa ilmu.
Guru-guruku, dari putih merah hingga sarjanah.
Terima kasih sudah mengajarkan.
Akan diri yang bodoh ini.
Terimakasih tidak sebanding dengan budi.
Allahlah pembalas terbaik itu.
(Syarce). Terima kasih untuk semua guru-guru ku.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang, 13 April 2018.
Sumber: Joni Apero. "Kajian Sosiolagis Pada Transformasi Atap Masjid di Kota Palembang; Studi Atas Atap Tradisi dan Atap Kubah," Skripsi, Palembang: Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2018.
Buta kehidupan menjadikan manusia sombong.
Buta mata tidak menjadikan manusia jahat.
Buta kehidupan menjadikan manusia durjana.
Buta mata hanya menutup satu dunia.Buta hati menutup semua dunia.Banyak sengsara dirimu, banyak sengsara hidupmu.Buta kehidupan hanya mampu terobati, oleh kebijaksanaan.Kebijaksanaan itu dari pengetahuan,Pengetahuan itu dari ilmu.
Faham akan hidup, faham akan dunia, terbuka akan jiwa, karena tersiram hati yang gersang. Tersiram hujan ilmu, tersiram hujan nasihat.
Terbuka jua akan mata-mata itu.
Seperti kelopak bunga yang mekar.
Tersiram oleh hujan nasihat, terjaga oleh pagar ilmu.
Berbualah nanti, berbiji pula, dan bertumbuh lagi.
Laki-laki hormat akan wanita,
Wanita berharga lagi berbudi.
Allah angkat beberapa derajad bagi orang yang berilmu.
Tetapi, Allah tidak peduli orang hanya berijazah, tanpa ilmu.
Guru-guruku, dari putih merah hingga sarjanah.
Terima kasih sudah mengajarkan.
Akan diri yang bodoh ini.
Terimakasih tidak sebanding dengan budi.
Allahlah pembalas terbaik itu.
(Syarce). Terima kasih untuk semua guru-guru ku.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang, 13 April 2018.
Sumber: Joni Apero. "Kajian Sosiolagis Pada Transformasi Atap Masjid di Kota Palembang; Studi Atas Atap Tradisi dan Atap Kubah," Skripsi, Palembang: Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2018.
Catatan: Yang
mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi
teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi,
pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera,
biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata
mutiara dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat
karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain.
Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak
cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis,
tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas,
bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com idline: Apero
Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya
kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Syarce
Post a Comment