Opini
Menabung Sepuluh Ribu Sehari di Perbangkan.
Apero
Fublic.- Pernahkah anda menabung sebesar sepuluh ribu sehari di Bank.
Tentu jawabannya tidak pernah. Bolekah kita menabung senilai sepuluh ribu
rupiah di perbangkan. Penduduk Indonesia kemungkinan tidak pernah berpikir
untuk menabung di perbangkan dengan nominal sepuluh ribu rupiah sehari.
Baikalah saya jabarkan bagaimana batas nominal menabung. Batas nominal menabung
uang di perbangkan terkecil adalah senilai sepuluh ribuh rupiah. Dapat menabung
tiga sampai empat kali dalam sehari.
Dalam ekonomi masyarakat kecil, ada dua tipologi pengelolaan keuangan
masyarakat. Pertama mereka akan membelanjakan keuangan mereka dengan tidak
berpikir panjang, yaitu membeli sesuatu yang tidak begitu bermanfaat.
Pengeluaran tidak terduga juga hadir setiap saat.
Sedangkan dalam menabung
masyarakat sangat malas sekali. Terutama bagi masyarakat yang tingkat
pendidikannya rendah, atau si pemboros. Kebijakan pengelolaan keuangan
masyarakat Indonesia sangat rendah. Hampir tidak ada penyiapan matang dalam
pengelolaan keuangan. Saat mendapatkan uang, masyarakat cenderung sudah mulai
mencari cara untuk membelanjakan uang mereka.
Tidak adanya investasi jangka
panjang, dan tidak ada pengembangan modal mandiri. Tidak ada sistem keuangan
cadangan apabila mendapat suatu musibah atau kebutuhan mendesak. Keuangan
masyarakat ekonomi kecil selalu mengalir bagai air. Mereka tidak berdaya dalam
mengendalikan keuangan. Pendapatan mereka yang pas-pasan.
Ketika ada kebutuhan
mendadak mereka kesulitan sekali. Kadang kala untuk mengatasi itu, ada dua cara
yang mereka tempuh. Pertama meminjam dari keluarga, rekan, atau masyarakat
sekitar. Kalau cara itu tidak berhasil, maka mereka akan masuk kedalam ribah.
Yaitu seperti meminjam uang beranak atau berbunga dari peminjam. Kalau belum
dapat, akhirnya mereka datang ke pelesingan sepeda motor, atau menggadaikan
harta mereka.
Masyarakat kecil dengan ekonomi kecil. Tentu pendapatan kecil, dan
kadang ada yang tidak menentu. Mereka akan mengatur keuangan dengan seteliti
mungkin. Agar cukup untuk kehidupan mereka menyambung hari. Kebutuhan makan,
biaya sekolah anak, biaya air, listrik, biaya sakit, sewa rumah, transfortasi,
atau kontrakan dan sebagainya.
Sehingga pendapatan tersebut hanya cukup untuk
biaya mereka sehari-hari. Lalu bagaimana dengan kebutuhan yang tiba-tiba
terjadi, atau untuk menghadapi lebaran, anak masuk sekolah, kuliah. Sedangakan
menabung secara pribadi sangat sulit untuk tidak tergoda dengan hal-hal lain.
Terkadang masyarakat mengadakan arisan, namun rentan juga dengan macet
pembayaran anggota.
Uang setelah dapat juga akan langsung dipergunakan, dengan
tidak sabar. Maka dari itu, ada baikanya menabung ke bang-bank resmi dengan
nominal kecil. Di mulai dari sepuluh ribu rupiah, atau lebih. Sebab tabungan
dengan nilai kecil tidak akan terasa dan membebani keuangan rumah tangga.
Jangan malu menabung senilai sepuluh ribuh rupiah, atau lebih.
Perbangkan akan
menerima tabungan masyarakat dari nilai terkecil sepuluh ribu rupiah. Tetapi
saat menabung nominal kecil, jangan di kantor cabang bank, tetapi di kantor-kantor
unit bank. Sewaktu kuliah dulu, aku begitu kesulitan dalam hal keuangan. Aku
khawatir sekali kalau sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak. Atau tiba-tiba ayah
tidak dapat mengirim uang akibat kebutuhan yang lebih mendesak, atau ayah dalam
keadaan tidak dapat bekerja.
Maka aku sebagai mahasiswa di kota akan mendapat
kesulitan keuangan. Pernah aku menabung dengan celengan sesuai kemampuan setiap
hari. Namun tabungan dengan celengan akan mudah di bukak saat keadaan sedikit
mendesak. Kemudian keamanannya juga meragukan. Kemudian aku mencoba menabung di
bank kampus dengan buku tabungan yang diberikan saat masuk kuliah.
Aku ingin
menabung limapuluh ribu, terasa sekali uang berkurang. Dan tidak dapat
dilanjutkan karena tidak seimbang. Kemudian aku mencoba menabung dengan nilai
sepuluh ribu rupiah. Tabungan kecil itu aku terus jalani. Tidak terasa sama
sekali menguras keuangan. Itu aku anggap jajan saja. Sehingga setiap hari aku
menabung senilai sepuluh ribu rupiah.
Dalam sebulan terkumpul uang tiga ratus ribu, dan setahun mencapai nilai
tiga juga enamratus ribu rupiah. Untuk hari sabti dan minggu, aku menggantikan
dengan melebihkan dihari-hari lain, misalnya limabelas ribu. Bayangkan kalu itu
dilakukan sampai bertahun-tahun. Dari sinilah aku terinspirasi dari gerakan
menanbung sepuluh ribu rupiah.
Bagaimana kalau tabungan itu lebih dari sepuluh
ribu sehari, semisalkan lima belas ribu rupiah, dua puluh ribu rupiah, tentu
itu akan menjadi nilai berlipat-lipat dalam waktu satu tahun. Tabungan ini
sangat cocok untuk golongan pekerja. Sebab seakan-akan adalah uang jajan saja.
Sebut saja tukang ojek, pedagang asongan, buru harian, pedagang kecil,
mahasiswa, karyawan atau PNS, yang boros suka jajan, dan semua golongan
pekerja. Nanti, tanpa terasa uang telah terkumpul di bank sehingga dapat
dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat. satu lagi, ATM-nya jangan di aktifkan
agar tidak terlalu mudah dalam menarik uang.
Namun, masayrakat Indonesai tidak menyadari potensi tabungan tersebut.
Banyak juga yang tidak tahu kalau menabung di perbangkan boleh dengan nilai
sepuluh ribu rupiah sekali setor. Kemudian yang paling parah adalah rasa malu
saat menabung dengan nominal sebesar sepuluh ribu rupiah.
Untuk mengatasi hal
tersebut, ada baikany pemerintah, perbangkan, mengkampanyekan gerakan menabung
sepuluh ribu rupiah sehari. Lalu dibuat sistem tabungan khusus untuk tabungan
minim teresbut. Supaya masyarakat percaya diri dalam menabungnya. Manfaat yang
sangat baik untuk kesejahteraan masayrakat banyak, pemerintah dapat menghimpun
dana masyarakat dan dapat digunakan untuk pembangunan.
Masayrakat muslim akan
terhindar dari ribah, dan mengajarkan masyarakat hidup hemat. Kemudian, ada
juga masayrakat dapat menyimpan modal sendiri tanpa perlu meminjam ribah.
Tetapi syaratnya anda harus rajin datang ke bank, untuk menabung. Yuk, menabung
sepuluh ribu sehari.
Oleh.
Joni Apero
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 4 Januari 2018.
Catatan: Yang mau belajar menulis: mari belajar
bersama-sama. Bagi teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya
tulis seperti puisi, pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita
cinta, catatan mantera, biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero
Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di
publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut
sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan
nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis.
Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email:
fublicapero@gmail.com. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab
sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Opini
Post a Comment