Ngamurau. Penyakit Jiwa Gila Cemburu
Sehingga hadir ungkapan cemburu tanda sayang
atau tanda cinta. Benarkah cemburu tanda cinta atau tandanya sayang. Dalam tanda kutif, "cemburu yang wajar. Bagaimana cemburu yang tidak wajar. Hati-hati, cemburu yang berlebihan (kekasih atau suami/istri), bukan berarti
semakin besar cintanya. Sebab ada kemungkinan itu sifat cemburu yang janggal atau tanda-tanda sejenis
penyakit jiwa gila ngamurau atau gila cemburu.
Anda jangan merasa bangga ketika pasangan anda mudah
cemburu, dan sedikit-sedikit marah apabila ada lawan jenis anda mendekat. Misalnya teman Anda menghubungi di melalui facebook, whatsApp, mesenger,
dan sebagainya. Kebanyakan para wanita merasa suka dan bangga dengan sifat pencemburu
pasangannya. Bahkan sedikit akrab berteman dengan teman kelas sendiri dia
cemburu setengah mati. Pasangan Anda selalu mengontrol Anda dan selalu ingin tahu apa saja tentang Anda. Curiga dengan
semua orang sekeliling. Padahal mereka sebatas sahabat saja. Dengan syarat pergaulan Anda biasa saja.
Begitupun dengan laki-laki jangan merasa bangga dengan
si wanita yang selalu cemburu berat dan marah-marah tidak jelas. Cemburuan yang
berlebihan. Sedikit-sedikit cemburuan. Karena cemburu selalu diidentikan dengan
rasa cinta. Belum tentu, boleh jadi pasangan anda memiliki penyakit yang menakutkan
yang diistilahkan masyarakat Sekayu (Musi Banyuasin) dengan istilah ngamurau,
atau gila ngamurau yang berarti gila cemburu.
Dalam bahasa Melayu Sekayu ngamurau berarti cemburu. Namun penggunaan istilah ngamurau sudah
merujuk ke sikap cemburu negatif atau tidak wajar. Tidak wajar disini cemburu berlebihan dan mengada-ada. Ngamurau adalah
sikap cemburu yang sudah berlebihan sekali, diluar batas sosial. Ketika seseorang memiliki sifat cemburu
yang tidak wajar tersebut. Masyarakat Sekayu menamakan orang tersebut dengan istilah gila
ngamurau atau gila cemburu. Untuk kata cemburu masyarakat untuk menyebut merujuk sifat
cemburu biasa atau normal.
Orang yang mengidap penyakit ngamurau atau gila cemburu ini. Secara fisik dan mental dia sehat dan normal. Namun, dalam kejiwaan tentang cinta dan pasangannya. Dia memiliki sifat curiga, cemburu, takut dan rasa tidak percaya yang sangat tinggi. Dia hampir tidak percaya dengan semua orang, lawan jenis dari pasangannya.
Terkadang pada pengidap ngamurau tingkat tinggi. Dia menaruh curiga dan cemburu walaupun orang tersebut dari keluarga dekatnya sendiri, seperti ipar, saudara
kandung, keponakan, orang tua dan saudara jauh. Pada lingkungan sosial mulai dari tetangga, teman, mantan kekasih. Yang paling kuat rasa cemburunya pada mantan kekasih pasangannya.
Setiap saat orang gila ngamurau selalu ingin tahu: keberadaan pasangnnya, aktivitas pasangannya, dan bersama siapa. Kadang pasangannya dia perlakukan tidak wajar, misalnya dia mengurung istrinya di rumah saat dia bekerja atau keluar rumah. Dia akan marah-marah dengan alasan tidak jelas apabila pasangannya berbincang atau berdekatan dengan lawan jenis.
Selain itu rasa curiga dan itu kemudian
dia lampiaskan dengan marah-marah tanpa alasan, atau dia mencari-cari alasan
untuk marah-marah. Pada pengidap lebih tinggi orang ngamurau ini sering berhalusinasi dan mengada-ada. Dalam penekanannya dia menuduh pasangannya didatangi oleh seseorang dan berselingkuh (berzina).
Pengidap ngamurau atau gila cemburu
ini, apabila diidap oleh laki-laki sangat berbahaya. Sifat cemburu ini akan
cenderung pada kekerasan fisik, sampai dengan pembunuhan. Dia akan membunuh
pasangannya atau lelaki yang dia curigai tanpa pandang bulu. Pada pengidap
wanita penyakit jiwa gila ngamurau biasanya dia lebih mudah marah tanpa
alasan yang jelas. Selain itu, dia selalu menuduh suaminya memiliki selingkuhan dan menghubungkan dengan hal-hal tidak wajar untuk alasan marah dan cemburu. Pada tingkat lebih tinggi dia juga berhalusinasi. Ada tekanan jiwa sepertinya yang diakibatkan rasa curiga dan cemburu yang berlebihan itu.
Selalu mencari alasan untuk marah, dan mengumpat tidak jelas.
Selalu ingin tahu kemana suaminya pergi, kemana, dengan siapa. Apabila suaminya
berdekatan dengan wanita dia akan marah-marah, baik pada suaminya atau wanita
yang dia cemburui. Wanita seperti ini mencari alasan untuk merajuk, marah,
membuat masalah, tidak pernah akur, dan tidak pernah tenang di dalam rumah tangga mereka.
Ngamuraunya wanita
jarang terjadi kekerasan fisik dan pembunuhan pasangan atau orang yang dicurigai. Tetapi keadaan rumah
tangga tidak pernah tenang dan akur, sebab si wanita selalu dihantui rasah
cemburu, curiga takut dikhianati. Suatu rumah tangga dimana salah satu dari
pasangan mengidap penyakit jiwa gila ngamurau ini, tidak akan pernah
akur dan tentram. Dalam permasalahan tersebut, apabilah suaminya
mabuk-mabukan terus, main wanita itu permasalahan lain, bukan berarti istrinya gila ngamurau.
Nah kalau si suami atau istri sifatnya baik, dalam
arti tidak berbuat salah dan dosa, sehat sek (dilihat dari dapat anak), ekonomi
cukup, masih makan tiga kali sehari, tetapi selalu ribut dan tidak akur terus,
ada saja hal yang diributkan meski itu sangat sepeleh. Nah, tentu ini memberi
tanda sesuatu yang aneh dan janggal.
Penyakit ngamurau ini disetiap daerah
di Provinsi Sumatra Selatan memiliki nama berbeda-beda, misalnya di
daerah Tulung Selapan dengan istilah kembuan. Setahu
saya, penyakit ngamurau belum ada studi ilmiah yang membahasnya, atau pun yang menelitinya, baik dari ilmu kejiwaan dan ilmu psikologis.
Kasus penyakit jiwa gila ngamurau ini sangat sulit ditanggani dan diketahui. Sebab pengidap tidak memiliki tanda yang tampak. Di luar rumah tidak ada prilaku negatif yang terlihat dari pengidapnya. Pengidap tampak biasa saja, namun saat ditempat
tertutup dia akan mulai mengintrogasi pasangannya, cekcok, bertengkar, kadang sambil
mengancam. Kasus penyakit ini sangat pelik, sebab orang lain tidak dapat masuk
ke ranah pribadi seseorang dengan mudah. Tempat pembuka tabir pengidap penyakit jiwa gila cemburu ini, keluarga dekat dari pengidap dan istri pengidap.
Orang-orang tidak dapat menghukum sebab tidak dapat
menjelaskan secara logika dan nalar. Yang menjadi catatan penyakit ngamurau ini
sangat berbahaya, sangat dekat dengan kekerasan dalam rumah tangga, dan
pembunuhan pasangan (pengidap laki-laki). Apabila Anda mendengar dan membaca
berita seorang lelaki membunuh istrinya, maka coba selidiki tentang sifat
cemburunya. Penyakit jiwa ini menjadi rahasia umum di tengah masyarakat (Musi
Banyuasin).
Menurut masyarakat penyakit ini bersifat turun-temurun (genetik). Tetapi belum ada penelitin ilmiah yang menguatkan kalau bersifat turunnan. Namun dalam penjelasan silsilah oleh masyarakat pengidap memang rata-rata ada riwayat keturunan dari pengidap sebelumnya. Selain itu, pengidap penyakit jiwa gila ngamurau ini juga disebabkan oleh seringnya orang tersebut mempermainkan wanita. Sehingga dia menyamakan dirinya dengan laki-laki lain. Maka timbul sifat pencemburu pada pasangannya dan saudara wanitanya. Lama kelamaan orang ini akhirnya mengidap penyakit jiwa gila cemburu.
Di Sekayu atau di Kabupaten Musi Banyuasin, penyakit
ini dipahami secara umum oleh masyarakat. Apabila ada orang yang mengidap
penyakit ngamurau di suatu tempat, biasanya dapat diketahui
oleh masyarakat sekitarnya, dari keluarga dekatnya. Sehingga masyarakat menghindari orang
tersebut, dan dengan sendirinya terkucil dari kehidupan sosial. Atau masyarakat memberikan pengertian serta menjauhi wanita-wanita (istri, ibu, anak, adik) dalam keluarga si pengidap penyakit jiwa gila ngamurau.
Kemudian orang dengan penyakit demikian juga suka memisahkan diri dari masyarakat sekitar. Masyarakat yang tahu menjauh sebab mereka takut menjadi objek cemburu si ngamurau tersebut, karena akan berujung pada pembunuhan dan kekerasan dalm rumah tangganya. Masyarakat tidak dapat berbuat banyak, kecuali menghindar.
Selain itu, orang ngamurau juga mencemburui masa lalu pasangannya. Kecurigaan akan terus menerus pada mantan kekasih pasangannya. Yang paling dapat menolong dalam mengetahui penyakit ini adalah keluarga dekat. Apabila dia seorang istri hendaklah dia segerah memberi tahu keluarga dekatnya. Saya berharap pihak akademisi, pakar hukum, dan ilmu kejiwaan dapat mengembangkan dan meneliti tentang penyakit ngamurau atau gila cemburu ini.
Orang yang mengidap penyakit ini selalu berhayal,
berpikir, dan menduga-duga, atau berprasangka yang tidak-tidak pada pasangannya.
Apabila pengidap penyakit ini laki-laki, maka ia selalu berprasangkah adanya
laki-laki yang selalu medatangi istrinya. Begitupun seorang perempuan, dia
selalu berpikir sang suami selalu berkhianat dan mendatangi wanita lain, atau
berselingku.
Untuk saat ini, penyakit ini baru diketahui di daerah Sekayu dan Tulung Selapan. Mungkin ada di daerah lain (Indonesia-dunia), dengan penyebutan yang berbedah-bedah. Penyakit jiwa gila ngamurau atau gila cemburu ini bukan mitos atau cerita rakyat, tetapi ini kenyataan.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 27 Juni 2021.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Post a Comment