Artikel
Sinergi Aktor Pembangunan Infrastruktur Digital di Era Generasi Milenial
Apero Fublic.- Generasi
milineal merupakan generasi yang paling banyak diperbincangkan. Dapat dikatakan
generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang berusia dikisaran 15–34
tahun. Secara jumlah populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 15-34
tahun pada tahun 2018 sangat besar, yaitu sebesar 33,12 persen dari total
populasi penduduk Indonesia. Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya,
generasi milenial merupakan generasi yang unik karena generasi ini merupakan
generasi yang kehidupannya tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama
internet.
Penggunaan teknologi penduduk Indonesia diyakini akan terus meningkat
seiring dengan gaya hidup generasi milenial. Berdasarkan data BPS 2018,
penduduk Indonesia yang mengakses internet tahun 2018 sebesar 39,90 persen
meningkat 7,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.Penggunaan telepon seluler
dan komputer diyakini juga akan mengalami peningkatan, BPS mencatat penduduk
Indonesia yang menggunakan telepon seluler pada tahun 2018 sebesar 73,77 persen
dan komputer sebesar 19,10 persen.
Teknologi akan terus berkembang seiring dengan gaya hidup masyarakat
milenial. Berdasarkan data BPS 2017, sebesar 79,13 persen pengguna internet
menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Sedangkan tujuan lainnya
sebesar 65,97 persen untuk mendapatkan informasi/berita, 45,07 persen untuk
hiburan, 11,45 persen untuk mendapatkan informasi/jasa, dan 8,10 persen untuk
pembelian barang/jasa. Ini artinya, teknologi membuat kehidupan generasi
milenial menjadi lebih praktis karena dalam satu perangkat mobile dan internet
generasi milenial dapat melakukan semua aktivitas.
Lalu
apakah semua generasi milenial sudah mendapatkan kesempatan yang sama dalam
mengakses teknologi digital? Seharusnya semua generasi milenial mendapatkan
kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi digital. Namun sayangnya, belum
meratanya infrastruktur digital membuat manfaat dari teknologi digital ini
belum dinikmati seluruhnya oleh generasi milenial di Indonesia.
Infrastruktur
digital di Indonesia
Meningkatnya
penggunaan teknologi digital, membutuhkan infrastruktur digital yang mendukung.
Hal ini penting karena di era serba digital pemanfaatan teknologi yang berbasis
internet membutuhkan jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan jaringan
komunikasi yang baik. Salah satunya adalah ketersediaan Base
Transceiver Station (BTS) yang merupakan infrastruktur utama yang
mempengaruhi kekuatan sinyal telepon seluler dan kekuatan sinyal internet.
Berdasarkan hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018, jika dilihat berdasarkan
keberadaan BTS, 38 persen desa/kelurahan di Indonesia sudah mempunyai BTS, 62
persen lainnya belum mempunyai BTS. Jika ditinjau berdasarkan kekuatan sinyal
telepon seluler sebesar 66 persen desa/kelurahan di Indonesia memiliki kekuatan
sinyal telepon seluler yang kuat, sebesar 34 persen lainnya memiliki kekuatan
sinyal telepon seluler yang lemah dan tidak ada sinyal. Berdasarkan kekuatan
sinyal internet, sebesar 35 persen desa/kelurahan di Indonesia memiliki
kekuatan sinyal internet 4G/LTE, sedangkan 65 persen lainnya non 4G/LTE.
Masih
terjadi ketimpangan infrastruktur digital di Indonesia
Infrastruktur
digital seharusnya dapat diakses dan dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
termasuk generasi milenial. Namun berdasarkan data BPS (Podes 2018), masih
terdapat ketimpangan infrastruktur digital antar provinsinya. Provinsi Papua
merupakan provinsi yang keberadaan infrastruktur digitalnya paling tidak
memadai.
Dapat terlihat dari keberadaan BTS, hanya sebesar 6 persen
desa/kelurahan di Provinsi Papua memiliki BTS, sisanya 94 persen belum memiliki
BTS. Jika dilihat berdasarkan kekuatan sinyal telepon, hanya 16 persen
desa/kelurahan di Provinsi Papua memiliki kekuatan sinyal telepon seluler yang
kuat, sisanya 84 persen memiliki kekuatan sinyal telepon seluler yang lemah dan
tidak ada sinyal. Berdasarkan kekuatan sinyal internet, sebesar 10 persen
desa/kelurahan di Provinsi Papua memiliki kekuatan sinyal internet 4G/LTE,
sedangkan 90 persen lainnya non 4G/LTE.
Berbeda halnya dengan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan provinsi yang
paling baik dalam keberadaan infrastruktur digitalnya. Sebesar 84 persen
kelurahan di Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki BTS, sebesar 92 persen
kelurahan di Provinsi DKI Jakarta memiliki sinyal internet 4G/LTE. Bahkan
sebesar 100 persen kelurahan di Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki kekuatan
sinyal telepon seluler yang kuat. Ini berarti infrastruktur digital di Provinsi
DKI Jakarta sangat memadai.
Peran
Aktor Pembangunan dalam SDGs
Bagaimanapun
teknologi digital tidak akan dapat dinikmati manfaatnya selama masyarakat tidak
memiliki akses terhadap infrastruktur digital dan perangkat teknologi informasi
dan komunikasi yang memadai. Oleh karena itu, pentingnya peran Sustainable
Development Goals (SDGs) untuk mengurangi kesenjangan di dalam pembangunan
infrastruktur digital.
SDGs dirancang secara partisipatif dengan melibatkan seluruh aktor
pembangunan, baik pemerintah, swasta, akademisi, dan sebagainya. Pemerintah
saat ini terus mendukung pencapaian SDGs agar akses terhadap teknologi
informasi dan komunikasi dapat terjangkau bagi semua. Salah satu peran nyata
pemerintah dalam mendukung ketersediaan akses teknologi informasi dan
komunikasi lebih luas adalah dengan membuka proyek pengadaan satelit
multifungsi.
Proyek ini merupakan salah satu contoh sinergi kuat berbagai elemen
negeri & Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah koordinasi Kementerian
Keuangan, PT PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia), dan PT SMI (Sarana Multi
Infrastruktur) untuk menyediakan internet cepat ke seluruh daerah.
Dalam proyek strategis nasional ini, PT SMI ditunjuk sebagai Lead
Transaction Advisor untuk mengawal & mendampingi pemerintah dalam
menjalankan perannya sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur
nasional. Kedepannya proyek ini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya seperti melengkapi ketersediaan akses internet
di daerah pelosok, mendukung jaringan komunikasi untuk 93.900 sarana
pendidikan, 47.900 kantor Pemerintah Daerah, 3.700 sarana kesehatan, dan 3.900
kantor Administrasi Pertahanan & Keamanan, serta memangkas biaya
penggelaran jaringan fiber optik hingga 75%.
Program SDGs yang sedang digencarkan pemerintah saat ini juga
membutuhkan peran dari generasi milenial. Karena generasi milenial inilah yang
nantinya akan menjadi motor penggerak dari program pembangunan berkelanjutan.
Peran generasi milenial dapat kita terapkan mulai dari hal yang sederhana di
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti memanfaatkan akses internet yang sudah
disediakan pemerintah dengan bijak. Internet dapat dijadikan ajang belajar yang
dapat menambah ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan yang bemutu.
Selain
itu, dengan adanya internet, kita bisa mengakses tutorial yang bisa
mengembangkan keterampilan khususnya di bidang IT. Generasi mienial juga harus
bijak dalam penggunaan sosial media dengan menangkal informasi-informasi hoaks
yang beredar di tengah masyarakat. Di era yang serba digital, generasi milenial
harus lebih kreatif dan inovatif sehingga mendorong jiwa kewirausahaan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang lain.
Dengan adanya sinergi antara aktor pembangunan baik dari pihak
pemerintah maupun generasi milenial dapat mendukung percepatan pencapaian SDGs
khususnya dalam rangka mengurangi ketimpangan infrastruktur digital,
menyediakan pendidikan bermutu, dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Sehingga harapannya Indonesia dapat lebih baik lagi. Semoga.
Foto Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia. Memberikan hadia pada para pemenang lomba menulis. Beliau sudah dipercaya menjadi menteri keuangan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian juga dipercaya oleh Bapar Presiden Jokowidodo sebagai Mentri Keuangan Indonesia.
Oleh. Ade Rahma Dahnia.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Oleh. Ade Rahma Dahnia.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 18 Maret 2019.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.(Dipublikasikan Apero Fublic).
Palembang, 18 Maret 2019.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.(Dipublikasikan Apero Fublic).
Catatan: Yang mau belajar menulis:
mari belajar bersama-sama: Bagi
teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi,
pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera,
biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata
mutiara dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas. Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Artikel
Post a Comment