Jurnalisme Kita
Tim LIPI Serbu Desa Parit Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin
Apero Fublic.- Banyuasin. Baru-baru
ini Tim LIPI melakukan pendataan dan pencatatan jenis kuliner lokal di
Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia atau disingkat LIPI, merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian
Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementrian Negara Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KMNRT).
Dalam
penelitian tersebut LIPI bekerja sama dengan BEKRAF. BEKRAF singkatan dari
Badan Ekonomi Kreatif yang bertugas membantu presiden dalam merumuskan,
menetapkan, mengordinasikan, dan singkronisasi kebijakan dibidang ekonomi
kreatif. BEKRAF menyelenggarakan beberapa fungsi, seperti perumusan, penetapan,
dan pelaksanaan kebijakan pada bidang ekonomi kreatif.
Kegiatan
penelitian LIPI dengan BEKRAF ini bersamaan, dilakukan di enam wilayah di
Indonesia, salah satunya di Sumatar Selatan, dan terakhir di Bali. Tim terdiri
dari 25 orang yang bertugas mendata dan mempelajari kuliner lokal atau kuliner
khas wilayah Kabupaten Banyuasin. Setelah mendapatkan data kuliner, kemudian
data di input ke ensiklopedi.dapurrakyat.id.
Kegiatan penelitian dimulai
dari hari Jumat sampai hari Minggu (23-25/2018). Oleh stap LIP, tim
peneliti juga diajarkan bagaimana menginput data, cara penelitian
kuliner, dan membuat proposal penelitian. Pada hari kedua, datang peninjauan
langsung dari LIPI Pusat, dan tim BEKRAF dari Jakarta.
Para
anggota peneliti tersebut menginap di rumah-rumah masyarakat, yang diistilahkan
dengan rumah induk. Setiap rumah induk akan dikirim dua orang peneliti yang
akan mempelajari dan mencatat tentang masakan tradisional setempat di tempat
mereka menginap.
(Tim LIPI dalam Penelitian
di Kabupaten Banyuasin)
Salah
satu cara pendataan kuliner. Tim LIPI disuguhi makanan tradisional oleh ibu-ibu
di Desa Parit. Sebelum menyantap hidangan, makanan mereka foto, sekaligus
bertanya tentang makanan tersebut, seperti asal-usul kuliner tersebut,
bahan-bahan, dan cara memasaknya.
Data
yang sesuai keterangan dari tersebut warga tersebut di dokumentasi, dan di
input ke ensiklopedi.dapurrakyat.id. Salah satu tujuan
pendataan makanan khas daerah adalah untuk mengetahui dan mempelajari, kemudian
melestarikan. Sebab makanan khas atau tradisional setiap tahun dikhawatirkan
menghilang, banyak kuliner yang tidak dimasak lagi oleh masyarakat.
Sekaligus,
sebagai pendataan agar tidak diklaim oleh negara-negara luar. Masakan
tradisional atau khas daerah adalah warisan budaya tak benda yang harus dijaga
keberadaanya. Dari pendataan ini, tentu kita mempunyai bukti bahwa kuliner
tersebut adalah milik bangsa kita, Indonesia.
Tim
LIPI di hari keberangkatan menggunakan transportasi bus, menuju Desa Parit,
Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, menuju lokasi penelitian. Kegiatan
penelitian dari tanggal 23 , dan berakhir sampai 25 November 2018. Sambutan dan
antusiasme Pemerintahan Setempat, dan masyarakat sangat besar.
Dalam
penyambutan dan pembukaan dihadiri, Kapolsek Kecamatan Rambutan, Kepala Desa
Parit, dan Camat Kecamatan Rambutan. Pada pembukaan kegiatan, kata sambutan di
sampaikan oleh Dr. M. Alie Humaedi., MA. M.Hum. Beliau adalah ketua penelitian
sekaligus peneliti Ahli Utama LIPI. Setelah selesai acaran pembukaan, tim LIPI
Kemudian di jamu dengan makanan tradisonal masyarakat Desa Parit.
Malamnya
tim dihibur oleh tarian kreasi dan Gending Sriwijaya yang di persembahkan
pemuda-pemudi Desa Parit. Yang paling berkesan bagi tim LIPI adalah lantunan
lagu khas dari Desa Parit. Hari kedua, tim LIPI kedatangan tamu dari BEKRAF,
dari Kota Palembang. Baru malam sabtu malam minggu tim LIPI Jakarta mengunjuni
rumah induk satu persatu untuk bersilatuhrahmi.
Pada
pagi minggu tim melakukan ekspedisi pasar, dan setiap orang diwajibkan membeli
makanan yang khas, unik, asli daerah di Kecamatan Rambutan, Kabupaten
Banyuasin. Karena di Kecamatan yang terletak di Kota Pangkalan Balai memiliki
jaringan internet bagus, barulah tim melakukan input data yang sudah diperoleh
sebelumnya.
Yang menjadi catatan penting bagi seluruh rakyat Indonesia adalah,
apabila seseorang atau komunitas, atau siapa saja yang ingin mendaftarkan
makanan khas daerahnya, dapat berpartisipasi langsung, dengan cara
kunjungi ensiklopedi.dapurrakyat.id.
Caranya,
di mulai dari login, daftar, dan masukkan data kuliner asli daerah
masing-masing, kemudian selesai. Hari minggu adalah hari terakhir kegiatan tim
LIPI. Maka, setelah selesai semua aktivitas, kira-kira pukul tiga sore, 25
November 2018 tim kembali pulang ke Kota Palembang.
Laporan:
Neni Trafika.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 25 November 2018.
Sumber
foto. Neni Trafika.
Sy. Apero Fublic
Via
Jurnalisme Kita
Post a Comment