Artikel
Bumi Adalah Proses Perjalanan Dakwah.
Apero Fublic.- Kalian
tahu, ketika cahaya matari menghilang. Maka kita perhatikan alam dalam
kegelapan yang nyata. Ketika dalam kegelapan, apakah kita mampu berbuat
sesuatu. Saat iulah, kita akan merindukan cahaya, merindukan terbitnya matahari
kembali. Kalian tahu, aku ingin menjadi bagian dari cahaya di dalam kegelapan
itu.
Oleh karena itu, jalan dakwa yang akan aku tempuh. Jika jarak yang
membuat kita lelah, maka tidak ada yang namanya perjuangan, jika jarak yang
membuat untuk selalu tertanam ghiroh yang kuat, maka disinilah akan merasakan
perjuangan. Karena dakwah tidak memandang jarak bumi, namun dakwah
kembali kepada niat.
Jika dakwah adalah jalan yang panjang, maka aku tak akan pernah berhenti
sebelum menemukan penghujungnya, jika dakwah ku adalah beban yang berat, maka
akan ku bentangkan sebuah kain yang tidak terlalu besar, agar aku bisa di beri
punggung yang kuat untuk menopangnya.
Namun, jika aku melihat pendukung dakwah
Islam sedikit, maka aku ingin menjadi bagian yang sedikit itu, karena aku yakin
jalan yang terjal itu sulit dan penuh tantangan, namun disitulah Allah lebih
cinta pada proses. Masing-masing dari bagian aku dan sekumpulan orang-orang
banyak adalah sekumpulan riak, namun dari itu kemudian menyatu membentuk
gelombang keimanan dan sebuah ukhuwah yang datang bagai angin meniup gelombang
itu, maka jadilah aku dan semua sebagai badai bumi. Badai kebajikan yang
dahsyat dalam sejarah kemanusiaan.
Aku ingin selelu semangat, semangat karena
prosesnya, semangat dalam perjuangan menuju sebuah kemenangan iman. Yang selalu
menegakkan yang haq dan selalu ingin mencegah dari yang bathil. Dengan
perjuangan proses panjang, maka akan banyak sekali ujian, namun terlepas dari
itulah, maka bersabar dan bersyukur itu selalu ditegakkan, sehingga dizhalimin
lalu istighfar, agar keselamatan akan selalu diperoleh lewat sebuah hidayah.
Inilah bumi Allah, tempat dimana sebuah proses perjalanan, dengan ghiroh,
dengan perjuangan itu indah. Indah karena cinta didalamnya, serta nikmat
dakwahlah yang menjadi landasannya. Berkah hanya karena Allah-Lah yang menjadi
tujuan. “Hidup bukanlah tentang seberapa banyak orang mencintai kita, dan
bukan pada seberapa hebat orang memuji kita, tetapi hidup adalah tentang
bagaimana kita dapat menyentuh hidup orang lain dengan cara proses yang tidak
tergantikan dan menjadikannya lebih baik, sehingga kita menjadi begitu bermakna.
Yakinlah, didalam dakwah, aku dan kita semua memohon diberi kekuatan dan
Allah memberikan kesulitan agar membuat kita kuat. Kita memohon kebijaksanaan
dan Allah memberi kita masalah untuk diselesaikan. Kita memohon kekayaan dan
Allah memberi kita bakat, waktu, kesehatan dan peluang.
Kita memohon
keberanian, dan Allah menguji memberikan hambatan untuk dilewati. Maka aku
selalu memohon rasa cinta, dan Allah memeberikan orang-orang bermasalah untuk
dibantu. Aku memohon kelebihan, dan Allah memberikan jalan untuk menemukannya.
Yakinlah “kita tidak menerima apapun yang kita minta, akan
tetapi kita menerima semua yang kita butuhkan lewat prosesnya. Yuk, berdakwa
dan tetap istiqomah.
Oleh: Sismeni. S.Hum.
Editor. Desti. S.Sos.
Mariana, 3 Januari 2019.
Oleh: Sismeni. S.Hum.
Editor. Desti. S.Sos.
Mariana, 3 Januari 2019.
Sy. Apero Fublic
Via
Artikel
Post a Comment