Pantun
e-Antologi. Pantun Daerah Ogan Ilir
Apero
Fublic.- Provinsi Sumatera Selatan adalah provinsi yang menyimpan banyak
ragam kebudayaan asli daerah. Seperti budaya dalam sastra lisan seperti pantun.
Pantun adalah bentuk serangkaian kata-kata yang disusun untuk tujuan sastra.
Baik sebagai bentuk hiburan, pendidikan, dan ungkapan rasa. Pantun terdiri dari
kata bersanding yang menunjang dengan irama yang sama. Dalam bahasa Indonesia
diistilahkan dengan A-B.A-B. Pantun terdiri dari empat atau lima suku kata satu
larik. Juga terdiri dari empat baris dalam satu pantun.
Pantun sebagai sastra lisan adalah pantun yang tidak diketahui
penciptanya, tetapi tersebar di tengah masyarakat. Diwarisi secara turun
temurun oleh masyarakatnya.
Pantun dikuasai oleh lapisan masyarakat luas.
Sehingga timbul dialeg pantung atau jenis pantun yang berbahasa daerah. Berikut
ini adalah pantun berbahasa daerah Ogan Ilir di Kecamatan Rantau Panjang.
Pantun berbahasa Melayu dialeg Sumatera Selatan.
(1).
Selasih
alang gemilang
Kayu
idup dilarat api
Lamun
kaseh jangan kepalang
Dari
hidup sampai ke mati.
(2).
Tebu
salak tebu serumpun
Tebang
sebatang lanjaran padi
Mintek
maaf lawan ampun
Kalu
idak betemu lagi
(3).
Layang-layang
lengan baju
Burung
kelisap bunge risi
Hari
siang kemane aku
Burung
terbang aku tangisi
(4).
Nak
kemane kau betok
Nak
nyingok rokok cerutu
Dak
begunek sangaran medok
Dompet
Kosong lagike buntu.
(5).
Ribu-ribu
cahaye bulan
Ngambur
terong tumbuh temu
Kalu
rindu kucungak bulan
Jalanan
jauh sukar betemu.
(6).
Nduk-nduk
belalang landuk
Anak
seluang nyukit gigi
Alangke
rami tangesan induk
Nyedengke
anak turun belaki
(7).
Yang
ayang buah kepayang
Dimakan
mabok dibuang sayang
Kalo
takut jiwo melayang
Galak-galak
ngaji dan semayang
(8).
Jangan
galak ngulai keladi
Ikan
ruan dalam perahu
Jangan
galak nguraike ati
Kendak
tuhan sape tau.
(9).
Belalang
mati besusun
Besusun
bawah bilah
Tujuh
talang delapan dusun
Aku
masih ngarap kau tulah.
Terjemahan
ke Bahasa Indonesia.
(1).
Selasih
alang gemilang
Kayu
hidup dibakar api
Kalau
kasih jangan kepalang
Dari
hidup sampai ke mati.
(2).
Tebu
salak tebu serumpun
Ditebang
sebatang lanjaran padi
Mohon
maaf mohon ampun
Jika
kita tidak bertemu lagi
(3).
Layang-layang
lengan baju
Burung
kelisap bunga risi
Hari
siang kemana aku
Burung
terbang aku tangisi
(4).
Mau
kemana kau betok
Mau
mengambil rokok cerutu
Tidak
berguna sisiran bagus
Dompet
kosong karena tidak ada uang.
(5).
Ribu-ribu
cahaya bulan
Menghambur
terong tumbuh temu
Kalu
rindu kulihat bulan
Jalanan
jauh susah bertemu.
(6).
Nduk-nduk
belalang landuk
Anak
seluang menusuk gigi
Alangkah
ramai tangisan ibu
Memikirkan
anak pergi menikah
(7).
Yang
ayang buah kepayang
Dimakan
mabuk dibuang sayang
Kalau
takut jiwa melayang
Sering-sering
mengaji dan semayang
(8).
Jangan
suka menggulai keladi
Ikan
gabus didalam perahu
Jangan
sering mengungkapkan isi hati
Takdir
tuhan siapa yang tahu.
(9).
Belalang
mati bersusun
Bersusun
dibawah bilah
Tujuh
talang delapan desa
Aku
hanya mengharap dirimu saja.
Untuk
teman-teman semua yang mau menyumbangkan pantun daerahnya boleh dikirim ke
Apero Fublic. Mari bersama-sama kita selamatkan dan lestarikan warisan budaya
nenek moyang kita. Siapa lagi yang bertanggung jawab dan menjaga kalau bukan
kita sendiri.
Catatan atau dokumentasi kebudayaan sangat dibutuhkan untuk
menjaga jatidiri bangsa kita. Kekayaan intelektual orang-orang tua kita jangan
hilang ditelan zaman. Apalagi kalau anda seorang sarjanah apapun jurusannya
tentu anda memiliki nilai lebih intelektual dari yang tidak kulia. Mari kita
jaga bersama budaya kita, milik bangsa.
Oleh.
Ulandari.
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra
Ogan
Ilir, 23 Mei 2019. Sumber:
Bapak Aris.
Catatan: Yang
mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman yang
ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun, cerpen,
cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi diri
sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara dan
sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya
hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah
dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan
ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal
dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas.
Kirimkan lewat email: fublicapero@gmail.com. idline: Apero
Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya
dari pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Pantun
Post a Comment