Islam dan Sosial
Enam Alasan Orang Berpacaran
Apero Fublic.- Hukum
Islam sangat melarang orang berpacaran. Namun karena, sistem pencarian jodoh di
Indonesia dengan pacaran. Pada awalnya sistem pacaran tidak ada yang salah.
Sehingga masih dapat ditolelir umat. Bujang dan gadis pacaran hanya seperti
bersahabat dan tidak berbuat dosa. Ikatan adat dan agama menata sosial
masyarakat dengan baik.
Namun, dalam perjalanannya sistem pacaran berubah. Pada
awalnya pacaran hanya untuk mencari pasangan hidup. Sekarang pacaran telah
dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu. Dosa dan adat istiadat dianggap kuno
sehingga muncul pola pacaran yang tidak sehat. Banyak yang mengakali dan
mempermainkan hubungan pacaran untuk tujuan yang tidak baik. Sehingga ada enam
alasan orang berpacaran di zaman sekarang.
1.
Untuk Saling Mengenal.
Laki-laki
dan wanita berpacaran karena ingin saling mengenali. Dalam pertimbangan,
seiring waktu mereka akan dapat saling memahami dan mengerti satu sama lain.
Mereka juga berharap pacarnya dapat menerima kekurangannya. Namun sayangnya
orang berpacaran semuanya munafiq.
Orang berpacaran baik laki-laki maupun
perempuan selalu menunjukkan yang baik-baik saja. Wajah yang dihias dan baju
yang bagus saat bertemu. Uang dikeluarkan tidak jadi apa yang penting sang
pacar bahagia. Dia tidak perduli kalau uang yang dia miliki tidak begitu
banyak.
Sehingga sang kekasih menganggap si kekasih orang baik. Begitupun saat
dikenalkan pada calon mertua dan saudara-saudara pacar. Mereka juga menampilkan
semua yang baik-baik alias sandiwara. Sehingga keinginan orang pacaran untuk
saling mengenal sudah gagal duluan.
2.
Untuk Dimanfaatkan.
Baik
laki-laki atau wanita berpacaran ada juga hanya untuk dimanfaatkan. Misalnya
laki-laki memanfaatkan pacarnya untuk mengerjakan tugas kulia, seperti skripsi.
Meminjam uang diwaktu krisis keuangan. Ada orang untuk mencucikan pakaian. Ada yang
memasak makanan dan sebagainya.
Begitupun wanita juga banyak memanfaatkan sang
pacar. Untuk antar jemput sekolah atau bekerja. Meminta bantuan saat sedang
susah. Atau teman belanja agar ada yang membayarkan. Kalau di waktu-waktu
tertentu juga untuk teman jalan, misalnya kondangan atau berpergian. Namun
untuk wanita seperti ini harus hati-hati kadang lelaki yang dia manfaatkan juga
memiliki niat jahat.
3.
Untuk Hiburan.
Orang
berpacaran juga ada hanya untuk hiburan. Karena hidup yang membosankan hanya itu-itu
saja. Seumpama untuk penyemangat sekolah atau kuliah. Membuat mereka mencari
pengalihan dengan pacaran. Yang sering berpacaran seperti ini adalah kaum
lelaki. Banyak sekali kaum laki-laki yang ingin berpacaran hanya untuk hiburan.
Terutama laki-laki yang memasuki umur produktif, dari dunia remaja sampai usia
dua puluh lima tahun. Masa tersebut adalah bentuk bebas bagi laki-laki. Mereka
merasa masih mudah dan memiliki banyak waktu untuk mencari wanita. Sehingga
jarang sekali serius berpacaran. Mereka bergonta-ganti pacar dan berburu cinta.
Masa-masa yang hanya berburu seks dan keperawanan gadis. Mereka ingin menikmati
tubuh wanita secara gratis.
Tidak membayar juga tidak bertanggung jawab. Banyak
gadis-gadis remaja yang kehilangan kesuciannya karena berpacaran dengan lelaki
yang hanya mencari hiburan. Biasanya laki-laki seperti ini setelah puas akan
menghilang perlahan-lahan. Selain laki-laki usia produktif tersebut (15-25).
Laki-laki yang berpacaran hanya untuk hiburan biasanya laki-laki yang sudah beristri.
4.
Ingin Terlihat Laku.
Orang-orang
pacaran juga ada yang hanya ingin terlihat laku. Mereka akan bahagia saat orang
melihat dan mengetahui kalau dia ada pacar. Zaman sekarang mereka mengupload
foto-foto mesra di media sosial mereka. Sehingga mereka bangga karena ada orang
yang menyukainya.
Padahal banyak yang lain yang juga menyukainya. Orang pacaran
ingin terlihat laku ini cenderung ikut-ikutan. Karena teman-temannya punya
pacar dan dia belum maka dia mencari-cari. Sehingga dia pacaran hanya karena
ingin terlihat laku.
5.
Khawatir Tidak Bertemu Jodoh
Orang
berpacaran juga didorong oleh kekhawatiran tidak bertemu jodoh. Semakin hari
semakin dewasa dan jodoh belum datang. Akhirnya menjadi resah dan gelisa.
Karena sistem pencarian jodoh di Indonesia pacaran maka dia berpacaran.
Dengan
pacaran dia berharap dapat menemukan jodohnya. Pacar dia jadikan harapan
sebagai jodohnya di masa depan. Dia berjanji setia sehingga menutup cinta
lelaki lain. Kadang mengambang sampai bertahun-tahun dengan ikatan kata setia.
Tidak jarang juga sang pacar menikah dengan orang lain.
6.
Untuk Melampiaskan Nafsu Seks.
Banyak
juga orang pacaran hanya untuk melampiaskan nafsu seksnya. Baik itu laki-laki
atau wanita. Bukan hanya laki-laki saja yang mencari pelampiasan nafsu. Banyak
juga wanita yang tingkat kebutuhan seksnya tinggi. Sehingga dengan berpacaran
dia dapat menyalurkan nafsu seksnya. Yang paling banyak berpacaran seperti ini
adalah kaum laki-laki.
Kaum laki-laki selalu mencoba mencari tempat pelampiasan
nafsu seks. Kadang ada yang hanya bercumbu-cumbu dan perpelukan saja. Tapi
kebanyakan mereka berzina. Sistem
pacaran yang sudah bedah niat inilah yang sangat merusak moral. Pada awalnya
orang-orang sekuler ingin kebebasan dan kedewasaan rakyat. Namun yang didapat
bukan masyarakat yang bebas.
Tetapi manusia-manusia yang liar. Penghancuran
adat istiadat sekaligus nilai-nilai susilah adalah bom waktu manusia untuk
kerusakan tatanan masyarakat yang baik. Dalam hal ini yang paling diserang
adalah Islam. Mari kaum muslimin Indonesia kita kembali ke hukum Islam, yaitu
mendidik, mengajarkan, agar anak-anak kita tidak pacaran.
Oleh.
Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 25 Juli 2019.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 25 Juli 2019.
Sy. Apero Fublic.
Via
Islam dan Sosial
Post a Comment