Kata Mutiara
Hijranya. Seorang Lelaki
Apero
Fublic.- Sejauh apa perjalananku, aku tetap dihantui oleh kata jodoh.
Jodoh menjadi misteri yang sangat misteri bagiku. Aku ingin memilih diantara
banyak pilihan. Aku mencari dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan.
Banyak cinta yang tersebar, terpencar, dijalanan hidup ini. Aku merasa kesendirian ini begitu lama dan membosankan. Telah aku usahakan mencari seseorang yang dapat menenangkan jiwa. Tetapi sampai saat ini, aku begitu kesulitan dan menemukannya.
Aku khawatir dengan umur dan pertanyaan orang-orang tentang jodohku. Aku takut dengan waktu yang terus bergulir, terus menerus. Sampai saat ini telah menggilas masa lampauku. Begitu sulit rasanya hidup ini. Aku menyadari begitu lemah diriku ini.
Banyak cinta yang tersebar, terpencar, dijalanan hidup ini. Aku merasa kesendirian ini begitu lama dan membosankan. Telah aku usahakan mencari seseorang yang dapat menenangkan jiwa. Tetapi sampai saat ini, aku begitu kesulitan dan menemukannya.
Aku khawatir dengan umur dan pertanyaan orang-orang tentang jodohku. Aku takut dengan waktu yang terus bergulir, terus menerus. Sampai saat ini telah menggilas masa lampauku. Begitu sulit rasanya hidup ini. Aku menyadari begitu lemah diriku ini.
Ingin aku pacaran seperti mereka, berdua-dua dengan kekasih, bermesraan
dengan kebahagiaan itu. Tetapi benarkah dengan demikian nantinya dia jodohku,
tetapi benarkah cara-cara itu. Bagaimana kalu itu berakhir dengan keburukan.
Bukankah itu dosa dan tidak pantas bagi muslim, tidak cocok dengan budaya
bangsa ini. Aku ingin berhijrah dari kepenatan hidup yang penuh sandiwara dan
drama-drama ini. Hidup di alam kedamaian dan ketenangan batin. Dimana manusia
mementingkan simbol-simbol yang palsu dengan atas nama cinta.
Kenapa cinta
begitu menyiksa kiranya dalam hidup. Tetapi mengapa cinta diiringi dengan nafsu
seks? mengapa cinta dibayangi oleh nafsu seks? Mengapa?. Benarkah cinta yang
kita banggakan itu cinta. Apa hanya perantara untuk mendapatkan kebutuhan
biologis kita. Aku tidak mengerti tentang cinta yang sebenarnya.
Ingin aku bertemu dengan seseorang yang cukup. Tidak terlalu jelek dan
tidak terlalu bagus. Aku ingin dia mengerti dengan norma agama, norma adat, dan
cara saling memperlakukan. Tidak perlu banyak sandiwara dalam kata-kata.
Tidak
perlu banyak permainan dalam bersahabat. Tidak banyak membuang waktu dengan
drama-drama cinta. Dia mempunyai hargadiri yang tinggi, namun rendah hati. Dia
memiliki iman yang cukup untuk saling bersetia. Namun sejauh ini, aku belum
menemukannya, ya Allah.
Aku ingin sedikit berbicara dengan dia, lalu aku bilang
aku ingin menikah. Kemudian kita saling menerima dengan ikhlas. Saling
menyempurnakan, dan saling pengertian. Pertemukan aku ya Allah dengan jodohku,
tanpa harus pacaran, tanpa harus sakit hati, tanpa sandiwara-sandiwara, aku
sudah bosan. Aku ingin di jalanmu, selamanya. Sampai kau memanggil pulang.
Ampuni dosa-dosaku selama ini.
Oleh.
Joni Apero.
Editor.
Desti. S.Sos.
Foto.
Dadang Saputra
Palembang,
4 Februari 2019.
Catatan:
Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi
teman-teman yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi,
pantun, cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera,
biografi diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata
mutiara dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya
kirimannya hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain.
Seandainya sudah dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak
cipta akan ditulis sesuai nama pengirim. Sertakan nama lengkap, tempat menulis,
tanggal dan waktu penulisan, alamat penulis.
Jumlah karya tulis tidak terbatas,
bebas. Kirimkan lewat email: www.fublicapero@gmail.com. idline: Apero
Fublic. Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari
pengirim.
Sy. Apero Fublic
Via
Kata Mutiara
Post a Comment