Problematika Seks
Lesbian. Disebabkan Kebutuhan Seks Yang Tidak Terkendali
Apero Fublic.- Lesbian
adalah suatu istilah penyebutan untuk seseorang wanita yang mengarahkan nafsu
biologisnya atau nafsu seks ke sesama perempuan. Penganut lesbian berusaha
menyukai sesama jenisnya. Banyak alasan mereka tentang mengapa menjadi lesbian,
dari trauma kekecewaan dihianati pacar. Kemudian akibat kekerasan dalam
keluarga. Akibat pelecehan seks sual, akibat kekerasan dalam rumah tangga, dan
sebagainya.
Lalu mereka-mereka akhirnya membenci kaum laki-laki. Sesunggunya alasan tersebut tidak dapat dijadiakan alasan, karena tidak ada hubungannya dengan kebutuhan biologis. Seandainya hal itu penyebabnya, karena kecewa mungkin hampir semua wanita sudah menjadi lesbian, mengingat hamir semua wanita pernah mengalami yang namanya kecewa, menderita, dan perlakuan kasar. Aku memiliki cerita tentang pelaku lesbian ini.
Lalu mereka-mereka akhirnya membenci kaum laki-laki. Sesunggunya alasan tersebut tidak dapat dijadiakan alasan, karena tidak ada hubungannya dengan kebutuhan biologis. Seandainya hal itu penyebabnya, karena kecewa mungkin hampir semua wanita sudah menjadi lesbian, mengingat hamir semua wanita pernah mengalami yang namanya kecewa, menderita, dan perlakuan kasar. Aku memiliki cerita tentang pelaku lesbian ini.
Dulu
aku mendapat cerita tentang seseorang pelaku lesbian, dari seorang teman. Dia
menceritakan bahwa si A dahulu tidak pernah berbuat demikian. Ketika dia
beranjak remaja, dan mulai hasrat seks mendorong untuk disalurkan. Namun,
karena belum menika hasrat itu dia pendam dan berusaha mengalihkannya. Dia
memiliki tetangga seorang gadis yang sudah dewasa, berumur 24 tahunan.
Keduanya
berteman dan semakin akrab. Saling berkunjung dan mulai saling terbuka. Kadang
mereka saling menginap dirumah masing-masing. Saat mereka mulai dekat itu,
mereka mulai terdorong saling memuaskan nafsu seks mereka. Si remaja yang
memang dalam kadar nafsu seks sedang tinggi, seperti mendapat tempat untuk
menyalurkan pantasi seksnya.
Sehingga keduanya sering melakukan itu.
Bertahun-tahun mereka melakukan itu, dan timbul semacam rasa cinta. Ternyata,
si wanita yang sudah dewasa juga pernah diajak oleh wanita lainnya. Tetapi
wanita itu sudah menikah, dan dia sekarang mengajak si A. Kemudian si wanita
dewasa itu menikah, dan si A juga mengajak seorang gadis yang lainnya. Sehingga
proses lesbian terus berlanjut.
Cerita kedua, saya juga mendapatkan dari seseorang sahabat. Dia
menceritakan tentang dua orang gadis yang juga masih teman saya. waktu itu,
kedua gadis itu baru menginjak usia remaja. Kedua gadis tersebut memiliki nafsu
seks yang sangat tinggi. Mereka sering menonton film-film forno, berdua.
Sehingga nafsu biologisnya memacu untuk disalurkan. Waktu demi waktu mereka
selalu menonton film tersebut, dan selalu berpikir bagaimana menyalurkan hasrat
seks mereka. Di waktu itu, internet belum masuk ke pedesaan. Penduduk juga
masih asing dengan istilah lesbian. Kedua gadis tersebut menonton dengan kaset
video.
Akhirnya mereka berinisiatif melakukan lesbian, berlaku layaknya
berhubungan intim dengan seorang laki-laki. Sebelum mereka melakukan itu,
mereka selalu berkata, “mana mau laki-laki.” Hal yang mereka lakukan
berakhir saat mereka menikah. Namun ada yang kelebihan sehingga kemaluan
kawannya dia tusuk dengan jarinya sehingga kesuciannya hilang.
Saat menikah
wanita ini dicerai suaminya karena tidak suci lagi. Setelah itu dia kembali
mencari teman wanita untuk menyalurkan hasrat seksnya. Semakin sering mereka
melakukan lesbian maka timbul semacam perasaan suka. Padahal perasaan tersebut
adalah nafsu seks mereka saja. Atau disitilahkan dengan kecanduan. Kalau di
negara Barat pelaku lesbian cenderung menikah sejenis.
Maka dari itu, lesbian bukan suatu hal yang disebut kejiwaan. Bukan juga
termasuk bawaan orientasi seks dari dalam jiwanya mereka. Ada wanita-wanita
yang tingkat hormon seksnya sangat tinggi. Sehingga mereka memerlukan suami.
Sebagai seorang pemuda, aku banyak mendapat cerita teman-teman.
Di anatara
mereka ada yang berpacaran dengan gadis-gadis yang memiliki nafsu seks sangat
tinggi, sehingga mereka dekat dengan arah untuk berbuat hal-hal terlarang. Ada
juga gadis-gadis yang berpacaran dengan orang-orang yang telah berkeluarga,
selain mendapat uang mereka juga mendapat kepuasan seks.
Gadis-gadis yang tidak
dapat mengendalikan diri ini, tidak malu untuk mengirim foto-foto bugil mereka
melalui chet, video call bugil. Bercerita tentang seks dan sebagainya. Para
wanita yang memiliki hormon seks yang tinggi ini, apabila tidak dapat
menyalurkan hasrat seks mereka sangat rentan terhadap prilaku seks menyimpang
seperti lesbian, dan oral seks. Hal-hal ini, adalah bentuk rahasia umum
dikalangan anak-anak muda.
Lesbian bukan hadir murni dari dalam jiwa, tetapi berawal dari dorongan
nafsu seks yang tidak terkendali. Wanita yang bersifat tertutup dengan seks,
padahal gelora nafsu seks sangat tinggi di dalam dirinya. Kemudian, mereka
tidak mendapatkan pasangan lawan jenis dalam waktu lama. Terkadang mereka,
untuk mengurangi nafsu seks sering melakukan maturbasi. Ketika maturbasi tidak
lagi memuaskannya, lalu timbul cara lain.
Mungkin dengan cara bantuan alat-alat
seks. Namun prilaku tersebut tentu tidak akan mendatangkan pantasi yang baik
ketimbang dilakukan dengan manusia bernyawa. Ketika semua ini tidak lagi
memuaskan hasrat biologisnya, maka akan timbul pemikiran melakukan hubungan
dengan manusia. Kemudian si wanita tidak kunjung menemukan pasangan dalam
berhubungan seks, maka saat inilah si wanita akan beralih ke sesama wanita.
Sebab untuk mengajak lelaki tentu mereka tidak akan dapat melakukkannya, malu.
Kenapa mereka mengajak wanita lainnya. Pertama, dengan berbicara sesama
wanita tentang rahasia pribadi, mereka akan lebih saling mengerti, lebih dekat,
lebih peka, lebih nyaman, tidak ada rasa malu dan canggung. Kedua,
saat melakukan pantasi seks sesama wanita merasa lebih aman, tidak hamil dan
tidak perlu memakai alat pengaman. Ketiga, Orang-orang tidak akan curiga, saat
mereka saling mendatangi. Baik di rumah, atau di tempat lain. Keempat, Dia si
pelaku lesbian, juga tahu kalau wanita lain juga mempunyai nafsu seks yang
tinggi, mereka seperti saling mengerti tentang kebutuhan biologis mereka.
Pada masa sekarang pelaku lesbian mulai meminta mereka untuk diakui
sebagai gender baru. Karena merasa mereka berbeda dan memiliki
HAM sebagai manusia. Faham ini dihembuskan dari negara-negara Barat. Seperti
Amerika Serikat, Uni Eropa dimana mereka telah memberlakukan pernikahan
sejenis. Negara-negara bebas tersebut mencoba membawa negara-negara lain di
dunia.
Di negara Timur yang banyak memiliki norma-norma hukum baik hukum agama
dan adat, adalah hal yang bertentangan. Sehingga masyarakatnya sangat menentang
hal tersebut. Apabila menyadari bahwa lesbian adalah bentuk penyimpangan seks,
sebaikanya mencari penyelesaian yang lain. Jangan membiarkan mereka terjerumus
dalam dunia pantasi hitam mereka, hanya karena sebab seks.
Kesimpulan:
Beberapa faktor pendorong pelaku lesbian. Pertama, hormon seks yang kuat dari dalam tubuh biologisnya. Kedua, tidak memiliki pasangan lawan jenis untuk melakukan seks. Ketiga, terlalu sering memikirkan tentang seks. Kemudian sering menonton video berbau seks, membaca cerita mengadung seks, melihat foto-foto berbau seks. Keempat kurangnya pergaulan yang memberikan rutinitas kegiatan, seperti olah raga. Kelima, pengaruh pergaulan dengan orang-orang yang tidak memberikan nilai positif. Keenam, tidak ada iman di dalam hatinya.
Beberapa faktor pendorong pelaku lesbian. Pertama, hormon seks yang kuat dari dalam tubuh biologisnya. Kedua, tidak memiliki pasangan lawan jenis untuk melakukan seks. Ketiga, terlalu sering memikirkan tentang seks. Kemudian sering menonton video berbau seks, membaca cerita mengadung seks, melihat foto-foto berbau seks. Keempat kurangnya pergaulan yang memberikan rutinitas kegiatan, seperti olah raga. Kelima, pengaruh pergaulan dengan orang-orang yang tidak memberikan nilai positif. Keenam, tidak ada iman di dalam hatinya.
Maka
jawabanya adalah kembali ke Islam. Mengapa Islam menganjurkan menikahkan
anak-anak perempuan lebih cepat. Apabila pernikahan tersangkut dengan dunia
pendidikan, maka pemerintah harus menghadirkan sekolah khusus untuk mereka yang
cepat menikah, di setiap wilayah. Agar dapat mengatasi prilaku seks menyimpang.
Bagi wanita yang tidak sekolah lagi, atau sudah saatnya menikah agar
keluarganya mencarikan jodohnya. “Nikahkanlah orang-orang yang sendiri diantara
kamu.”
Oleh.
Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 12 Januari 2019.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 12 Januari 2019.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment