Seniman
Mengenal Sastrawan Dari Sumatera Selatan
Apero Fublic.- Putra-putri
dari Sumatera Selatan ternyata adalah pemain lama dalam dunia sastra Indonesia.
Kalau sekarang ada penyair dengan nama pena, Tere Liye. Pada permulaan
perkembangan dunia sastra Indonesia sudah ada sastrawan terkemuka di Indonesia.
Para sastrawan adalah seniman abadi dan ibu dari masyarakat suatu bangsa.
Sinopsis Novel Rumah Rindu
Salah
satu sastrawan Indonesia kelahiran Sumatera Selatan adalah K. Usman. Awal dari
tulisan ini saat aku sedang mempelajari teknik tulis novel di perpustakaan. Aku
tanpa sengaja membaca sebuah novel. Novel berjudul Rumah Rindua karya K. Usman.
Di terbitkan oleh BukuRepublika. Cetakan pertama Maret 2013, di Jakarta, dengan
jumlah halaman 324, dan ISBN: 978-602-7595-33-0.
K.
Usman atau Haji Kurnia Usman dilahirkan di Dusun Tanjung Serian, Muara Enim,
Sumatera Selatan pada 11 Agustus 1940. Sejak 1956 sampai sekaran,
karangan-karangannya sudah dipublikasikan di 100 lebih di media massa cetak dan
elektronik. Seperti koran, majalah, radio, dan televisi di Indonesia dan Jepang
(Tokyo).
Tulisan
pertama berjudul Seorang Pendatang di terbitkan oleh Balai
Pustaka 1963, di Jakarta pada kumpulan cerpen. Selain ratusan judul bukunya
yang telah terbit, tiga novelnya yang terbaru adalah Ziarah Yang
Terpanjang di terbitkan oleh Kaki Langit Kencana pada 2009.
Novel Jilbab Putih Kekasih di terbitkan oleh penerbit buku
Republika tahun 2010, dan Tamu Rumah Biru. Novel ini adalah novel
paling tebal dari novel-novelnya, 777 halaman.
Beliau
pernah menjadi editor beberapa penerbit buku, surat kabar, majalah, dan
termasuk Editor Penerbit Balai Pustaka (1962-1970). Editor Majalah Sarinah
1982-1995. Menjadi Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jakarta
1987-1991. Pemimpin Redaksi Majalah Romansa 1998-1999. Pamong atau guru di
Taman Siswa di Jalan Garuda 25 Jakarta Pusat 1963-1968. Menjadi Juri Lomba
mengarang naskah di Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
selama 20 tahun.
Buku
kumpulan cerpennya Pengantin Luka di terbitkan Kompas, 2006
adalah nominasi Hadia Sastra Khatulistiwa 2007. Novel anak-anak karyanya, Suri:
Cucu Kakek Dulhak diterbitkan oleh Cakrawala Publishing, 2006 mendapat
Islamic Book Fair Awad 2007 sebagai novel anak terbaik nomor satu. Cerpennya Setelah
Musim Jamur dalam Album Cerpen Majalah Femina 1980 menerima Hadiah
Penghargaan Lomba Cerpen majalah Femina 1980.
Kumpulan
puisi anak Puisi Rumah Kami mendapat Hadiah Yayasan Buku
Utama, 1987. Anugerah Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Republik Indonesai diterimanya tahun 2007. Novel Rumah Impian adalah
karyanya yang terbaru, yang mengisahkan kehidupan seorang gadis cerdas seorang
muslimah yang taat.
Kemudian
dia menjadi istri seorang pelaut yang banyak mengalami ujian pahit, getir, rasa
takut, tragis, yang semula diharapkannya berujung romantis dan manis. Berikut
ini, kita berkenalan dengan karya sastra beliau melalui cuplikan sinopsis
dan ending akhir cerita dari Novel Rumah Rindu.
Novel
diawali dengan untaian kata:
Mimin
Dengan
cinta, kasih sayang, kesetiaan, dan sering ditemani kantukmu, novel ini
akhirnya dapat kuselesaikan tanpa terburu-buru. Setiap kali memeriksa ulang
naskah ini sampai sore (tentu saja sudah berkali-akli), aku melihat cahaya
senja berkilauan di ufuk barat- seakan mengingatkan, ‘Pahamilah, senja
hidupmu.....’
Sinopsis Novel Rumah Rindu
Sebuah novel selalu dilengkapi sinopsis pada sampul bagian belakang.
Sinopsis adalah tulisan singkat yang menjelaskan isi dan jalan cerita secara
singkat. Sehingga dapat diketahui oleh pembaca. Inti cerita, cerita apa, dan
akan kemana jalan cerita namun memberikan sebuah pertanyaan. Sinopsis harus
singkat, padat dan akurat. Berikut ini sinopsis dari Novel Rumah Rindu karya
K. Usman.
“Han,
istri seorang pelaut antarbenua mengalami banyak godaan selama Zulham, suaminya
berlayar lebih lama dari biasanya. Bambang, sahabat akrab suaminya itu makin
sering datang–minta dibukakan pintu.
“Lelaki
yang belum lama ditinggalkan kekasihnya itu merasa kesepian. Han pun merasa
sunyi dan terasing di rumah impiannya–yang jauh di tepi kota. Tapi, Han juga
merasa bersalah bila membukakan pintu untuk lelaki yang bukan muhrimnya, pada
waktu suaminya tidak di rumah.
“Suatu
malam, Han terserang demam panas. Dia tidak sadarkan diri. Saat itu, dia merasa
seorang lelaki menyergapnya. Kemudian dia tidak datang bulan. Han merasa dia
hamil. Rasa berdosa memburu-burunya.
“Benarkah
Han hamil? Lalu apa kata Zulham bila mengetahui Han hamil? Padahal
ketika akan berlayar Han sedang haid. Terjadilah pertempuran dahsyat
di dalam diri Han. Apakah bayi yang diinginkan itu harus digugurkan? Tapi, itu
dosa besar. Apa upaya Han untuk mempertanggung jawabkan kehamilan itu?
“Apa
pula tindakan Zulham bila dia tiba di rumah nanti? Namun dokter ternyata
menyimpulkan lain. Apa kata dokter? Untuk mengetahui jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itu. Baca saja sampai selesai Rumah Rindu novel terbaru
karya K. Usman – yang romantis namun..... tapi nyaris tragis.”
Ending
Kisah Novel Rumah Rindu.
Ending
sebuah cerita adalah lembar-lembar akhir dari babak cerita. Karena, suatu kisah
dalam satu penyajian harus memiliki akhir. Akhir yang memberikan jawaban atau
akhir yang memberikan pertanyaan. Ahir pemberi jawaban adalah rangkayan yang
menjadi kunci penjelas, makna, dan isi dari cerita. Sehingga pembaca menjadi
mengerti dan puas.
Sedangkan
ending akhir yang memberikan pertanyaan adalah dimana pembaca diberi setengah
jawaban sedangkan satengah jawaban lagi terletak pada kisah selanjutnya. Ending
yang menyajikan pertanyaan adalah ending dari cerita berseri. Berikut ini
adalah ending dari Novel Rumah Rindu yang menyajikan jawaban.
Kak
Zulham memanggil taksi biru bergambar burung. Agak tergesah kami naik taksi. Di
dalam taksi, Kak Zulham berbisik.
“Selesai
sarapan nasi uduk komplit di Rumah Panggung Kayu, kita ke show room mobil,”
kata Zulham ceria.
“Beli
mobil, Kak?” Aku bertanya dengan tubuh terlonjak karena terkejut dan senang.
Kak
Zulham mengangguk.
“Kalau
Han sudah punya mobil, bisa sering-sering menengok Ibu, Ayah, Ayuk Maharani di
Rumah Panggung Kayu,” Kata Kak Zulham.
“Segala
puji bagi Allah.” Aku mengucap sambil memeluk suamiku.
"Dalam
lindungan Allah, kini aku dan suamiku merasa tenteram, damai, aman, dan bahagia
di “Rumah Impian.”
Novel
Rumah Rindu sangat baik untuk bacaan masyarakat Indonesia. Novel yang memiliki
karakter asli Indonesia. Semoga novel-novel Indonesia di kemudian hari berakar
dari budaya asli Indonesia sehingga menjadi sastra pembangun bangsa. Salam
sastra Indonesia yang berkarakter.
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Desti. S.Sos.
Palembang,
22 Juli 2019.
Sumber.
K. Usman. Rumah Rindu. Jakarta: BukuRepublika, 2013.
Sy. Apero Fublic
Via
Seniman
Post a Comment