Berita Daerah
Bagi Nopi dunia silat adalah suatu pengabdian
pada negara Indonesia tercinta. Silat adalah seni beladiri asli Indonesia yang
diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Yang merupakan kekayaan budaya
bangsa yang harus dilestarikan. Silat bukan untuk kekerasan, tetapi untuk
memulai kebaikan.
Dunia silat bukan hanya menggunakan otot tetapi juga menggunakan akal dan pikiran. Semangat untuk Nopitasari dan semua pesilat MUBA. Kami masyarakat Musi Banyuasin bangga dengan kalian semua. Sukses selalu dan tetaplah berprestasi. Jangan bangga dengan satu pencapaian tapi jadikanlah itu suatu motivasi dan dasar kerendahan hati.
Pesilat Putri Musi Banyuasin yang Membanggakan
Apero
Fublic.- Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) memang terkenal selalu memiliki
banyak atlet dari berbagi cabang olah raga. Salah satu cabang olah raga adalah
pencak silat. Pencak Silat MUBA dibimbing Perguruan HIMSSI GP. Keberadaan
pencak silat Kabupaten MUBA memang patut diperhitungkan. Baru-baru ini tim
pesilat MUBA memborong medali dalam kejuaraan silat nasional di Provinsi
Lampung.
Kejuaraan
Nasional Pencak Silat Darmajaya, yang dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai
dengan 1 Mei 2019, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Tim Pencak Silat MUBA
mengirimkan 20 kelas. Terdiri dari enam kelas seni dan 14 kelas tanding. Tim
Pencak Silat MUBA meraih juara umum dengan 18 medali emas dan 1
perak. Untuk pesilat terbaik putri dewasa mendapat pialah bergilir dan bonus
uang saku. Hanya satu peserta yang gagal dibabak penyisihan.
Pesilat putri terbaik bernama Nopitasari. Nopitasari, gadis cantik lahir
pada 25 Oktober 1999 di Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi
Banyuasin, dari pasangan suami istri Bapak Bustanol dan Ibu Sumiati.Nopitasari
bermain di kelas A putri dewasa. Nopitasari menyabet emas juara satu. Sehingga
dia berhak menyandang pesilat terbaik putri dewasa.
Dari kecil Nopi sudah menggemari olahraga Pencak silat. Dia menyukai
warna hitam. Kalau makanan dia menyukai yang berkuah dan pedas. Sudah ciri khas
orang Melayu Sumatera Selatan yang kalau makan lebih suka yang berkuah.
Kalau
soal minuman dia menyukai semua minuman yang campuran susu. Pesan-pesanya dari
sisi pesilat Nopi berkata, “Taku berarti kalah.” Namun secara logika takut
berarti kalah bukan hanya didunia persilatan, tetapi disetiap bidang kehidupan kita.
Kita tidak akan pernah maju dan sukses kalau kita menyerah terlebih dahulu
tanpa berusaha dan berjuang.
Dunia silat bukan hanya menggunakan otot tetapi juga menggunakan akal dan pikiran. Semangat untuk Nopitasari dan semua pesilat MUBA. Kami masyarakat Musi Banyuasin bangga dengan kalian semua. Sukses selalu dan tetaplah berprestasi. Jangan bangga dengan satu pencapaian tapi jadikanlah itu suatu motivasi dan dasar kerendahan hati.
Foto-foto
dokumentasi setelah penyerahan medali dan sertipikat penghargaan. Foto utama
Nopitasari dan teman tim. Foto kedua Nopitasari bersama panitia silat. Foto
ketiga Nopitasi bersama tim silat Musi Banyuasin yang memborong medali. Salam
sukses selalu buat pesilat MUBA.
Oleh. Asdi Merka. S.Hum.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 4 Mei 2019.
Sumber dan sumber foto. Nopitasari.
Oleh. Asdi Merka. S.Hum.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 4 Mei 2019.
Sumber dan sumber foto. Nopitasari.
Sy. Apero Fublic
Via
Berita Daerah
Post a Comment