Sejarah Umum
Surat-Surat Bung Karno Semasa Pengasingan di Endeh, Lombok.
Apero Fublic.- Surat
adalah komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi. Informasi berupa isi
hati, pemikiran, tugas, dan sebagainya. Surat pada zaman sekarang memiliki
terbagai tiga variasi. Seperti surat tulis tangan, tulis komputer, dan surat
elektronik. Namun secara fungsi tetap sebagai media informasi dan penyampaian
pesan tak langsung.
Surat juga digolongkan menjadi dua bagian, pertama surat
resmi dan surat pribadi. Surat resmi biasanya dikeluarkan oleh suatu organisasi
kemasyarakatan baik swasta maupun negera. Sedangkan surat pribadi adalah surat
dari satu individu ke individu lainnya. Seperti surat anak kepada orang tua.
Surat seorang sahabat ke sahabatnya. Sekarang di zaman digital surat pribadi
sudah jarang digunakan, bahkan cenderung mulai ditinggalkan, karena
perkembangan teknologi komunikasi informasi. Walau demikian surat pribadi tetap
ditulis karena seurat pribadi adalah cara pengungkapan yang baik dan
bersunguh-sunguh. Berbeda dengan pesan eletronik yang cenderung praktis dan
tidak ada kesan rasa yang mendalam.
Jangan pernah meremehkan surat. Surat dapat merubah dunia dan dapat
membangun ikatan kuat. Surat juga menjadi dokumen bukti sejarah. Banyak orang
meremehkan surat-surat yang ditulis secara pribadi. Zaman dahulu orang-orang
terkenal, dan hebat selalu menulis surat-surat untuk berkomunikasi. Seperti
surat-surat politik, surat yang berisi pemikiran, atau surat perintah.
Surat-surat para pemimpin dapat menjadi, surat-surat yang mengubah dunia.
Seperti surat-surat Bung Karno saat beliau dalam pembuangan di Endeh, Lombok,
semasa Pemerintahan Kolonial Belanda. Surat-surat Bung Karno sangat hebat, dan
memberi pengaruh luas sampai sekarang. Surat memiliki pengaruh mendalam bagi
pengirim, untuk penerima. Kemudian juga menjadi pembelajar dikemudian hari.
Karena isi surat jujur dan tidak mengada-ada, kecuali kalau surat yang ditulis
dengan sengaja untuk menipu. Isi surat selalu mewakili batin orang yang
menulis. Butuh ketelitian dalam gubahan bahasa yang baik untuk dapat menulis
surat. Surat takkan pernah mati di sepanjang zaman. Karena jiwa yang
jujur akan selalu dituangkan dalam kertas yang putih. Berikut ini adalah
cuplikan surat-surat Bung Karno dari Endeh.
Endeh,
1 Desember 1934.
Assalamualaikum,
Jikalau
saudara-saudara memperkenankan, saya minta saudara mengasih hadiah kepada saya
buku-buku yang tersebut di bawah ini:
1
Pengajaran Shalat, 1 Utusan Wahabi, 1 Al-Muchtar,
1
Debet Talqien, 1 Al-Burhan Complet, 1 Al-Jawahir.
Kemudian
jika saudara-saudara ada sedia, saya minta sebuah risalah yang membicarakan
soal “sajid.” Ini buat saya bandingkan dengan alasan-alasan saya sendiri
tentang hal ini. Walaupun Islam zaman sekarang menghadapi soal-soal yang
beribu-ribu kali lebih besar dan lebih sulit daripada soal “sajid” itu, maka
toh menurut keyakinan saya, salah satu kecelakaan Islam zaman sekarang ini,
ialah pengeramatan manusia yang menghampiri kemusrikan itu. alasan-alasan kaum
“sajid,” misalnya mereka punya brosur “Bukti Kebenaran” saya sudah baca,
tetapi tidak dapat meyakinkan saya. tersesatlah orang yang mengira, bahwa Islam
mengenal suatu “aristokrasi Islam.” tiada suatu agama yang menghendaki
kesama-rataan lebih daripada Islam. pengeramatan manusia itu, adalah salah satu
sebab yang mematahkan jiwanya sesuatu agama dan umat, oleh karena pengeramatan
manusia itu, melanggar tauhid. Kalau tauhid rapuh, datanglah kebencanaan!
Sebelum
dan sesudahnya terima itu buku-buku yang saya tunggu-tunggu benar, saya
mengucap beribu-ribu terima kasih.
Wassalam
Soekarno
Endeh,
25 Januari 1935
Assalamualaikum
Kiriman
buku-buku gratis beserta kartu pos, telah saya terima dengan girang
hati dan terima kasih yang tiada hingga. Saya menjadi termenung sebentar,
karena merasa tak selayaknya dilimpahi kebaikan hati saudara yang sedemikian
itu. Ja Allah Yang Maha Murah!
Pada
hari ini semua buku dari anggitan saudara yang ada pada saya, sudah habis saya
baca. Saya ingin sekali membaca lain-lain buah pena saudara dan ingin pula
membaca “Buchari” dan “Muslim” yang sudah tersalin dalam Bahasa Indonesia atau
Bahasa Inggris? Saya perlu kepada Buchari atau Muslim itu, karena disitulah
dihimpun Hadits-hadits yang pengenal Islam bangsa Inggris, bahwa Buchari-pun
masih terselip Hadits-hadits yang lemah. Dia pun menerangkan, bahwa kemunduran
Islam, ke kunoan Islam, kemesuman Islam, ketahayulan orang Islam, banyaklah
karena hadits-hadits lemah itu, yang sering lebih “laku” dari ayat-ayat Qur’an.
Saya kira anggapan ini adalah benar. Berapa besarkah kebencanaan yang telah
datang pada umat Islam dari misalnya “hadits” yang mengatakan, bahwa dunia bagi
orang Serani, akherat bagi orang “Muslim” atau “hadits,” bahwa satu jam
bertafakur adalah lebih baik daripada beribadat satu tahun, atau hadits, bahwa
orang-orang mukmin harus lembek dan menurut seperti onta yang telah ditusuk hidungnya.
Dan
adakah Persatuan Islam sedia sambungannya Al Burhan I-II?
Pengetahuan
tentang “wet” masih kurang banyak. Pengetahuan “wet” ini, saya ingin sekali
perluaskan; sebab didalam praktek sehari-hari, ummat Islam sama sekali dikuasai
oleh wet itu, sehingga wet mendesak kepada “Dien.”
Haraplah
sampaikan saya punya compliment kepada tuan Natsir atas ia punya
tulisan-tulisan yang memakai bahasa Belanda. Antara lain ia punya inleiding di
dalam “Komt tot het gebed” adalah menarik hati.
wassalam,
Soekarno
Endeh,
26 Maret 1935
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Tuan
punya kirim post paket telah tibah di tangan saya seminggu yang lalu. Karena
terpaksa menunggu kapal, baru ini harilah saya bisa menyampaikan kepada tuan
terima kasih kami laki-istri serta anak. Biji jambu mede menjadi “gaejeman”
seisi rumah; di Endeh ada juga jambu mede, tetapi varieteit “liar”, rasanya nan
nyaman. Maklum, belum ada orang menanam varieteit yang baik. Oleh karena itu,
maka jambu mede itu menjadikan pesta. Saya punya mulut sendiri tak
berhenti-henti mengunyah!.
Buku-buku
yang tuan kirimkan itu segera saya baca. Terutama “soal-Jawab” adalah suatu
kumpulan jawahir-jawahir. Banyak yang tadinya kurang terang, kini lebih terang.
Alhamdulillah!.
Saya
belum ada Buchari dan Muslim yang bisa baca. Betulkah belum ada Buchari
Inggris? Saya pentingkan sekali mempelajari Hadits, oleh karena menurut
keyakinan saya yang sedalam-dalamnya,- sebagai yang sudah saya tuliskan sedikit
didalam salah satu surat saya yang terdahulu, dunia Islam menjadi mundur oleh
karena banyak orang jalankan hadits yang dlaif atau palsu. Karena hadits-hadits
yang demikian itulah, maka agama Islam menjadi diliputi oleh kabut-kabut
kekolotan, ketahayulan, bid’ah-bid’ah, anti rasionalisme, dll. Padahal tak ada
agama yang lebih rasional dan simplitis dari Islam. saya ada sangkaan keras
bahwa rantai – taqlid yang merantaikan Roch dan semangat Islam dan yang
merantaikan pintu-pintunya Bab-el-ijtihad, antara lain-lain, ialah hasilnya
hadits-hadits yang dlaif dan yang palsu itu. kekolotan dan kekonservatifan- pun
dari situ datangnya. Karena itu, adalah saya punya keyakinan yang dalam, bahwa
kita tidak boleh mengasihkan harga yang mutlak kepada Hadits. Walaupun menurut
penyelidikan ia bernama SHAHIEH. Human reports (berita yang datang dari
manusia) tak bisa absolut; absolut hanyalah kalam ilahi. Benar atau tidakkah
pendapat saya ini? Didalam daftar buku, saya baca tuan ada sedia “Jawahirul
Buchari”. Kalau tuan tiada keberatan, saya minta buku itu, niscaya disitu
banyak pengetahuan pula yang saya bisa ambil.
Dan
kalau tuan tak keberatan pula, saya minta “Keterangan Hadits Miraj”. Sebab saya
mau bandingkan dengan saya punya pendapat sendiri, dan dengan pendapat Essad
Bey, yang didalam salah satu bukunya ada mengasih gambaran tentang kejadian
ini. Menurut keyakinan saya, tak cukuplah orang menafsirkan mi’raj itu dengan
“percaya” saja, yang rasionalistik disini ada. Siap kenal sedikit ilmu
psychologi dan para psychologi, ia bisa mengasih keterangan yang rasionalistik
itu. kenapa sesuatu hal harus di “gaib-gaibkan”, kalau akal sedia
menerangkannya?.
Saya
ada keinginan pesan dari Eropa, kalau Allah mengabulkan-Nya dan saya punya
mbakyu suka membantu uang-harganya, bukunya Amer Alie “The Spirit of Islam”.
baiklah buku ini atau tidak? dan dimana uitgever-nya?
Tuan,
kebaikan budi tuan kepada saya, hanya sayalah yang merasai betul harganya, saya
kembalikan kepada tuhan. Alhamdulillah, segala pujian kepada-Nya. Dalam pada
itu, kepada Tuan 1.000 kali terima kasih.
wassalam
Soekarno.
Dari
tiga cuplikan surat di atas dapat kita simpulkan tentang jiwa Bung Karno. Bung
Karno adalah seorang golongan Islam reformis dan berpikir kritis dalam
beragama. Bung Karno selalu belajar dan belajar dalam beragama. Bung Karno
jiwanya selalu berdialog dalam memikirkan kehidupan, tidak berpikir kolot dan
kuno.
Tidak heran apabila dikemudian hari beliau dijadikan pengayom agung
Muhammadiyah (masa itu). Disini juga dapat diketahui bahwa Bung Karno sangat
menyukai membaca. Semua surat-surat Bung Karno yang tidak hilang atau hancur
kemudian diterbitkan. Surat di sini telah menjadi saksi sejarah dalam
perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Surat juga berguna
sekali sebagai dokumentasi bukti sejarah.
Sesungguhnya dalam buku Bung
Karno dan Wacana Islam termuat 13 surat-surat beliau dari Endeh.
Tetapi disini hanya dicuplik tiga surat. Sekian semoga kita tidak pernah lupa
dengan sejarah. Semoga mereka yang menerbitkan surat-surat Bung Karno mendapat
pahala yang besar dari Tuhan Yang Maha Esa. Jayalah Indonesia.
Oleh:
Joni Apero.
Palembang,
2018.
Sumber:
A. Dahlan Danuwiharja, dkk., Bung Karno dan Wacana Islam. Jakarta:
Grasindo, 2001.
Sy. Apero Fublic
Via
Sejarah Umum
Post a Comment