Kampus
Sy. Apero Fublic
Tips Menghadapi Anak Yang Mengalami Gangguan Motorik Halus
Apero Fublic.- Peserta
didik anak usia dini adalah anak yang berusia antara 0-6 Tahun. Peserta didik
anak usia dini ditinjau dari aspek-aspek perkembangannya merupakan perentang
perkembangan manusia secara keseluruhan. Karena pada masa ini anak disebut
dengan golden age dimana semua aspek perkembangan cepat sekali
berkembang dengan pesat.
Dari kalimat diatas saya ingin membahas tentang
salah satu gangguan aspek perkembangan anak yaitu aspek perkembangan motorik.
Motorik adalah istilah untuk menggambarkan prilaku gerakan yang dilakukan oleh
tubuh manusia.
Saya kali ini akan membahas tentang motorik halus. Mengapa saya
ingin membahas gangguan/permasalahan aspek motorik halus, karena saya beberapa
waktu yang lalu, sudah pernah mengobservasi gangguan ini di salah satu PAUD
yang ada di Kota Palembang.
Secara
umum aspek perkembangan motorik bisa dibagi menjadi dua, yaitu motorik kasar
dan motorik halus. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang
mencakup keterampilan otot-otot besar, dimulai dari tengkurap, duduk,
merangkak, berdiri, hingga berjalan.
Kalau keterampilan motorik kasar
melibatkan aktivitas otot besar, maka keterampilan motorik halus melibatkan
gerakan yang teratur secara halus, misalnya mengenggam mainan, menggunting, dan
melipat. Kegiatan yang saya sebutkan adalah kegiatan
yang menunjukkan keterampilan motorik halus pada anak.
Dari hasil observasi yang sudah saya lakukan di salah satu TK
(Taman Kanak-Kanak) yang ada di Kota Palembang, ada salah satu anak yang saya
dapatkan sebut saja namanya Nisa, duduk di kelas A
usia 4-5 tahun. Anak ini, mengalami masalah dengan motorik halusnya
ketika ia diberikan tugas untuk menggunting. Dia sulit untuk mengendalikan
gerakannya, sedangkan pada masa itu dia sangat perlu untuk mengembangkan
motorik halusnya.
Oleh karena itu, dalam kasus tersebut, kita harus bisa
memahami permasalahan yang terjadi pada anak yang mengalami permasalahan
motorik halusnya, pada anak. Di sini saya ingin memberikan tips bagaimana cara
kita sebagai calon pendidik atau pendidik, dan orang tua. Ketika kita menghadapi
anak yang mempunyai permasalah pada motorik halusnya.
A.
Bagi Guru dan Guru Pembimbing Diantaranya:
1. Guru atau guru pembimbing mendiagnostik penyebab gangguan anak
tersebut dengan memantau prilaku anak tersebut setelah mendapatkan beberapa
informasi kemudian lakukan kegiatan yang mendorong anak untuk ikut melatih
motorik halusnya.
2.
Guru atau guru pembimbing sebaiknya memberikan pemahaman cara berdemokrasi
kepada anak yang kiranya mendapati masalah terisolasi sehingga anak.
3.
Guru atau guru pembimbing memberikan penjelasan kepada orang tuanya mengenai
prilaku anak tersebut dan membuat keputusan yang terbaik bersama-sama.
4.
Guru memperlakukan anak sama dengan yang
lain.
Melatih
anak untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan lain yang menunjang
kemampuan motorik halusnya.
Memberikan
anak pekerjaan atau tugas yang menggunakan
kemampuan jari dan tangan.
5. Meningkatkan kesabaran guru karena setiap anak memiliki
jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan. Aktivitas
fisik yang diberikan ke anak harus bervariasi.
Berilah anak–anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak
menikmati dan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai perkembangannya.
B.
Bagi Orang Tua Diantaranya:
1.
Melatih anak untuk memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki
kelompok sebaya seperti : tidak membentak-bentak ketika meminta sesuatu, sabar
menunggu giliran dalam suatu permainan, suka menolong teman yang kesulitan,
tidak mengejek guru yang tampaknya mempunyai kekurangan, tidak merebut mainan
orang.
2.
Memberikan berbagai terapi untuk menunjang penyembuhan dan perawatan anak dalam
rangka menangani gangguan motorik halusnya.
Memberikan motivasi
yang tinggi kepada anak bahwa semua aktifitas motorik dapat mereka lakukan
apabila sering dilatih.
3.
Ketika sedang berpakaian usahakan orangtua hanya memantau saja biarkan anak
yang memakainya sendiri karena kegiatan itu melatih motorik halusnya.
Demikianlah
tips dari saya dalam mengatasi permasalahan motorik halus pada anak usia dini.
Saran dan masukan yang sifatnya membangun selalu saya tunggu. Sampai jumpa pada
artikel saya yang lainnya. Wassalamualaikum.
Oleh:
Ana Islami Aliyah.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, 8 Desember 2018.
Foto
oleh. Ana Islami Aliyah. Ilustrasi Anan-anak Belajar.
Mahasiswi
UIN Raden Fatah Palembang Program Studi PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia
Dini). NIM. (1642710003).
Catatan:
Yang mau belajar menulis: mari belajar bersama-sama: Bagi teman-teman
yang ingin mengirim atau menyumbangkan karya tulis seperti puisi, pantun,
cerpen, cerita pengalaman hidup seperti cerita cinta, catatan mantera, biografi
diri sendiri, resep obat tradisional, quote, artikel, kata-kata mutiara
dan sebagainya.
Kirim saja ke Apero Fublic. Dengan syarat karya kirimannya
hasil tulisan sendiri, dan belum di publikasi di media lain. Seandainya sudah
dipublikasikan diharapkan menyebut sumber. Jangan khawatir hak cipta akan
ditulis sesuai nama pengirim.
Sertakan nama lengkap, tempat menulis, tanggal
dan waktu penulisan, alamat penulis. Jumlah karya tulis tidak terbatas, bebas.
Kirimkan lewat email: www.fublicapero@gmail.com. idline: Apero Fublic.
Messenger. Apero fublic. Karya kiriman tanggung jawab sepenuhnya dari pengirim.
Via
Kampus
Post a Comment