Mitos
Mitos Puyang Bumi Selebar Ayak
Apero Fublic.- Sewaktu aku masih kecil kakek dan nenekku
sering menceritakan tentang seorang sakti yang sangat misterius. Legenda ini
begitu populer sewaktu aku kecil. Hampir setiap anak-anak mengetahui cerita si
Puyang Bumi Selebar Ayak. Konon, Puyang Bumi Selebar Ayak sering muncul di
tengah masyarakat.
Dia menyamar menjadi orang tua, menjadi pengemis, menjadi
orang yang sakit parah, atau orang yang terlunta-lunta. Terkadang dia muncul
seperti orang gila. Tidak jarang juga dia muncul sebagai seorang pemuda yang
gagah berani. Kadang berwujud laki-laki kadang bersalin rupa menjadi wanita tua
yang buruk.
Di juluki Puyang Bumi
Selebar Ayak karena dapat bergerak cepat ketempat-tempat jauh. Seakan-akan bumi
ini hanya selebar ayak saja. Puyang ini tidak pernah mati. Dia hadir di
sepanjang zaman. Banyak orang-orang tua berkata kalau Puyang Bumi Selebar Ayak
adalah jelmaan dari Nabi Khidir.
Puyang Bumi Selebar Ayak datang membantu orang
diwaktu genting sekali. Seakan-akan kepanjangan tangan Allah. Dia hadir tepat
waktu untuk menyelamatkan manusia yang beruntung. Di antara cerita-cerita yang
pernah aku dengar di tengah masyarakat sebagai berikut.
Mengobati orang sakit.
Pernah suatu ketika ada seorang lelaki
yang menderita bertahun-tahun karena suatu penyakit. Tubunya kurus dan kuning.
Sehingga orang mengira dia tidak akan hidup lama lagi. Akan segerah meninggal
dunia. Namun si lelaki tetap sabar dan pasrah pada Allah. Menerimah
ketentuannya dengan ikhalas.
Suatu hari datang seorang lelaki muda berumur
30-an tahun. Dia seperti seorang pengembara atau musafir. Orang itu juga
mengaku sebagai penjelajah daerah-daerah. Orang tak dikenal itu mampir kerumah
si orang sakit. Oleh keluarga lelaki yang sakit parah, orang asing itu
diperlakukan dengan baik, layaknya tamu istimewa.
Si orang asing bertanya
mengapa anak muda itu terbaring, apakah sakit, sudah berapa lama. Tubuhnya
tinggal kulit dan tulang, berwarna kuning. Ayah pemuda yang sakit itu
menceritakan semua. Termasuk lama sakit itu, sudah sekitar lima tahun. Kemudian
setelah akan pamit pergi melanjutkan pengembaraan.
Si lelaki asing itu meminta
segelas air putih. Air itu dia jampi-jampi dan dia usapkan kekepala dan rambut
pemuda yang sakit parah itu. Kemudian si orang asing pamit pergi. Kalau dia
lewat lagi mungkin akan mampir katanya. Kemudian pergi menghilang dan tidak
tahu rimbanya lagi. Beberapa waktu kemudian si pemuda yang sakit parah perlahan
membaik. Tubunya perlahan berisi dan sehat.
Hingga dua bulan dari hari itu si
pemuda menjadi sehat seperti sediakalah. Bahkan bertambah sehat dari sebelum
dia sakit. Orang tua dan keluarga si pemuda bersyukur pada Allah. Mereka juga
menyadari kalau orang asing tersebut bukan orang sembarangan. Mereka bilang
mungkin dia Puyang Bumi Selebar Ayah atau Nabi Khidir persi orang Melayu.
Membantu Orang Miskin.
Pernah suatu ketika ada seorang
wanita balu,[1] hidup miskin dengan dua anaknya, satu
laki-laki dan satu perempuan. Suaminya telah meninggal enam tahun lalu. Mereka
hidup sederhana apa adanya. Anak lelakinya masih belum dewasa sehingga belum
dapat membuka ladang baru. Suatu hari, beras mereka telah habis. Begitupun
dengan makanan lain, seperti ubi, keladi, sagu, juga telah habis.
Wanita balu
tersebut bersedih hati. Terkenang akan suaminya. Dia berkata seandainya
suaminya tidak meninggal. Tidak mungkin mereka kehabisan makanan seperti ini.
Dalam lamunan itu, tiba-tiba datang seorang wanita tua di halaman rumahnya.
Wanita itu tampak lesu, baju bertambal-tambal, dan tubuhnya penuh koreng. Si
wanita balu bertanya ada keperluan apa si nenek mampir.
Si nenek meminta makan
dan minum dia kehausan dan kelaparan. Si wanita balu sedih sekali, mereka juga
sedang bingung mau mencari kemana makanan. Tapi si wanita balu tetap baik hati.
Dia memberi minum si nenek, dan memberi beberapa butir pisang rebus sisa
sarapan mereka pagi tadi. Si nenek buruk rupa itu berterimah kasih dan makan
pisang dan meminum air.
Setelah itu si nenek pamit,
mengucap terimah kasih dan salam. Lalu menghilang di ujung jalan desa. Si
wanita balu berusaha menghibur kesusahan hatinya. Dia berusaha melihat batang
keladi yang baru dia tanam sebulan yang lalu di kebun belakang rumahnya.
Mungkin sudah dapat di panen.
Saat dia melihat kebunya itu sudah berubah
keadaannya. Ubi, pisang, keladi, sekarang tumbuh subur dan banyak umbi dan
pisang bertandan siap masak. Betapa bahagia si ibu balu itu. Namun dia tidak
habis pikir. Jelas-jelas kebun mereka masih baru ditanam semua. Tapi mengapa
seolah-olah sudah lama. Karena bahagia dia bermaksud memberi tahu anaknya yang
sedang tidur siang di kamar masing-masing.
Si wanita balu merasa belum yakin,
apakah dia bermimpi. Saat dia masuk rumah, diatas meja sudah banyak makanan,
begitupun di dalam bilik padinya sudah penuh dengan bulir padi dan siap di
tumbuk. Maka selamatlah hidup si wanita balu itu sampai anaknya dapat berladang
beberapa tahun kemudian.
Memberi Pelajaran Orang Kaya Yang Sombong
Pernah pada zaman dahulu ada orang kaya.
Tapi dia sangat sombong dan takabur. Sehingga dia berlaku semena-mena dan
merasa kekayaannya bukan dari keberkahan Allah tapi sebagai bentuk hasil kerja
keras dan kepintarannya. Orang kaya tersebut sangat merendahkan orang-orang
miskin.
Sehingga dia sering berbuat sewenang-wenang. Baginya tidak ada orang
paling hebat selain dirinya. Pada suatu hari dia kedatangan orang tua yang
berpakaian compang-camping, dan terlunta-lunta. Saat orang tua itu mampir di
rumah si orang kaya. Maka orang kaya itu mengusir, memukul, dan mencaci maki
orang tua tidak dikenal itu. Maka si orang tua itu pergi, sambil
menahan sakit.
Waktu berlalu, dalam waktu sebulan kemudian si kaya
mulai tertimpa musibah, dari kebakaran, kecurian, kerugian dan sakit parah.
Sehingga tidak lama kemudian dia jadi orang paling miskin di desanya. Dua rumah
panggung yang besar miliknya habis terbakar. Dia pun bersama keluarganya
membuat gubuk bambu di tanah lapang bekar rumah terbakarnya.
Kesimpulan Dari Cerita
Kalau dicermati jalan cerita yang
sepenggal-sepenggal itu memberikan cerminan pelajaran untuk semua orang.
Seperti, hidup harus sabar menghadapi cobaan seperti cerita orang yang sakit.
Kemudian hidup jangan berputus asa karena rahmat dan pertolongan tuhan itu
dekat. Tercermin dalam cerita wanita balu dan si orang sakit. Kalau menjadi
orang kaya, orang berkuasa jangan pernah berlaku sombong.
Dunia ini berputar,
hari ini kaya besok lusa bisajadi orang paling miskin. Memperlakukan orang
dengan baik. Menjamu tamu dengan baik. Menghormati orang tua kenal atau tidak.
Menjadi manusia yang suka menolong. Berjiwa pahlawan dan suka membantu sesama.
Jangan suka berbuat semena-mena. Apabila ditimpa musibah atau cobaan hendaklah
jangan berputus asa. Menghargai orang jangan dilihat dari penampilannya.
Jadilah orang sederhana.
Dampak Negatif Cerita Pada Paham
Masyarakat
Cerita ini, membuat masyarakat selalu
berhati-hati dengan orang-orang asing yang berlalu atau lewat. Terutama dengan
orang yang berpenampilan tidak lazim. Seperti seorang wanita atau laki-laki tua
yang bertamu kerumah seseorang dengan penampilan sederhana, misalnya berbaju
compang camping. Ada kepercayaan kalau orang tua yang berlalu seperti
musyafir adalah orang sakti.
Orang yang dia singgahi akan beruntung. Orang tua
misterius yang sakti akan memberikan tua atau berkah pada rumah yang dia
singgahi. Ada paham kalau pemilik rumah yang disinggahi berbuat tidak
sopan dan berlaku sombong, maka Puyang Bumi Selebar Ayak akan memberikan
hukuman. Seperti terkenah musibah, terkenah penyakit, terkenah kesialan yang
berkepanjangan. Seandainya dia orang kaya akan menjadi miskin dalam beberapa
waktu kemudian.
Dalam kepercayaan terhadap
mitos ini, sangat rentan masyarakat terkena tipu di zaman sekarang. Karena
tidak mustahil ada orang yang pura-pura menyamar menjadi pengemis dan kemudian
pura-pura meramal atau berlagak sebagai orang memiliki kemampuan supranatural.
Ada baiknya agar masyarakat jangan lagi mempercayai mitos Puyang Bumi Selebar
Ayak. Tapi hanya menjadikan mitos atau legenda Puyang Bumi Selebar Ayak sebatas
cerita rakyat atau sastra lisan biasa.
Oleh. Joni Apero
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 19 September 2019.
Sketsa. Apero Fublic
Arti kata: Ayak sejenis saringan manual
terbuat dari anyaman rotan. berbentu bulat hampir mirip tampa tapi anyaman
jarang berlobang-lobang. Ayak di dalam cerita ini adalah ayak padi. Biasanya
ayak ini berdiameter 50 cm.
[1]Balu berarti wanita yang ditinggal mati
oleh suaminya.
Sy. Apero Fublic
Via
Mitos
Post a Comment