Artikel
Crosshijaber: Kejahatan Sosial Pada Kaum Muslimah
Apero Fublic.- Seperti
yang kita ketahui baru-baru ini. Telah muncul tanda-tanda kerusakan ahklak
sosial masyarakat. Suatu kejadian yang sangat menakutkan bagi semua Muslimah
beriman. Sebuah fenomena sedang hangat diperbincangkan oleh khalayak ramai di
tanah air.
Mulai dari dunia maya, media cetak, maupun di tengah masyarakat
luas. Kejahatan sosial yang menggemparkan dan meresahkan kaum muslimah. Mereka
yang berusaha istiqomah, mulai memperbaiki diri, mulai berhijrah. Kemudian
diteror oleh pelaku kejahatan sosial tersebut, yaitu kelompok crosshijaber.
Kejadian tersebut adalah fenomena langka dan tidak tidak manusiwi.
Mengapa crosshijaber sangat
meresahkan kaum muslimah Indonesia?. Karena maksud para muslimah yang memakai
hijab tertutup dan bercadar adalah wanita yang ingin menutup aurat dan tidak
ingin terlihat laki-laki. Apalagi sampai disentuh laki-laki. Mereka memelihara
diri dari fitnah, dan menghindari bersentuhan dengan laki-laki bukan mahramnya.
Tapi ketikah muncul crosshijaber yang sangat melecehkan
muslimah. Apa sih, crosshijaber tersebut?
Crosshijaber berasal dari crossdressing yang
berarti aksi mengenakan atau memakai pakaian yang tidak sesuai dengan jenis
kelamin. Wanita memakai pakaian laki-laki atau laki-laki memakai pakaian
wanita. Crosshijaber adalah laki-laki yang menggunakan atau
memakai hijab bergaya syar’i dan bercadar. Hijab syar’ih, bercadar, bergamis,
adalah pakaian muslimah yang sangat menutup.
Sehingga mereka tampak seperti
seorang muslimah. Saat laki-laki memakai pakaian tersebut. Bahkan tidak sampai
disitu, mereka juga memakai kosmetik untuk menutupi kekasaran wajah mereka.
Sehingga tampak lembut dan halus. Kemudian berprilaku seperti wanita. Sehingga
tampil benar-benar seperti seorang muslimah pada umumnya.
Namun, mereka tetap dapat terdeteksi sebab bagimanapun seorang laki-laki
tidak akan dapat menjadi seperti perempuan kecuali kalau mereka operasi plastik
seperti waria Thailand. Kelompok crosshijaber adalah pelaku
kriminal, teror. Mereka dapat digolongkan pada kelompok islamophobia. Mereka
melakukan hal tersebut memiliki tujuan, teror terhadap muslimah-muslimah yang
berhijab syair’ih.
Kemungkinan mereka kelompok pembenci Islam dan anti hijab.
Sehingga dengan cara mereka berbuat demikian. Maka muslimah tidak mau lagi
memakai hijab, terutama yang tertutup, seperti burkah. Kemudian mereka ingin
melecehkan kaum muslimah dengan cara-cara memeluk, mencium, memegang tangan,
dan sebaginya. Na’udzubillahi mindzzalik.
Dengan demikian, MUI dan PBNU menyebut crosshijaber adalah
kejahatan sosial (kriminal) pada Muslimah. Sementara pihak Muhamadiyyah
mendesak aparat berwenang untuk menyelidiki motif apa dibalik maraknya
fenomena crosshijaber ini. Menurut penulis Mandis
Paramansa (nama pena) dia mengatakan, “yang jelas, sebagai seorang perempuan
sudah pasti ada ketakutan tersendiri.
Takut kalau ternyata yang dianggap
sebagai seorang wanita, ternyata laki-laki. Ada yang sengngaja mencari
keuntungan dengan berpenampilan seperti seorang perempuan. Menurutnya,
pelaku crosshijaber perlu ditenggelamkan. “tapi sayang, Bu
Susi sudah nggak jadi menteri lagi. Nggak bisa minta tolong untuk
menenggelamkan mereka. Untuk yang sakit dikasihani (diobati), mereka perlu
diluruskan. Dan semoga tidak pernah bertemu sama model begituan.” Kata
penulis muda itu melalui chat WhatsApp.
Crosshijaber muncul dengan tiga kemungkinan.
Pertama, para laki-laki yang jahat dan berlaku mesum yang menggunakan pakaian
muslimah untuk menyentuh muslimah. Kedua, kemungkinan kecil juga ada yang tidak
nyaman dengan identitas seksual yang mereka milik (transgender).
Ketiga, kemungkinan ada kelompok yang ingin menteror kaum muslimah. Yang
paling besar kemungkinan adalah oknum yang ingin melakukan kejahatan atau
pelecehan terhadap muslimah.
Fenomena crosshijaber ini
sudah ada sebelum-sebelumnya. Namun baru sekarang kejadian ini hangat
diperbincangkan. Semoga para muslimah kuat menghadapi cobaan ini. Juga tetap istiqomah
dalam hijrah. Jangan sampai karena hal kecil seperti ini muslimah menjadi
membenci atau malah menentang hijab. Siapa tahukan, kalau pelaku adalah
kelompok pembenci Islam.
Hal ini, sangat melecehkan kaum muslimah yang bercadar. Secara
psikologis mereka yang diserang. Islam yang hakikatnya sangat menghargai dan
menghormati kaum wanita. Laki-laki sejati baik muslim atau non muslim tentu
tidak akan melakukan hal demikian. Sebab hal demikian melecehkan kaum
perempuan. Begitupun di dalam Islam melarang keras perbuatan demikian.
Tidak
hanya kitab suci Al-Quran, pada hadis-hadis Rasulullah SAW juga sangat melarang
hal demikian. Baik perempuan menyerupai laki-laki, atau laki-laki menyerupai
perempuan. Di tambah lagi dengan niat menipu atau niat jahat lainnya. Hadis
riwayat Bukhori, bahwasanya Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai
wanita dan para wanita menyerupai laki-laki.” Menyerupai saja tidak boleh.
Apalagi lebih dari itu, misalnya menjadi atau merubah ketentuan yang Allah
berikan. Sebab, kodrat wanita dan pria berbeda.
Crosshijaber kabarnya marak dan bahkan
mempunyai komunitas sendiri. Untuk mengukuhkan eksistansinya,
mereka memiliki dan membuat komunitas di sosial media. Seperti facebook,
instagram,bahkan youtube. Namun kaum muslimin harus mengklarifikasi
terlebih dahulu berita-berita di media sosial tersebut. Tidak boleh gegabah
mengambil tindakan melampaui batas. Sebab negara kita negara hukum.
Netizen berkomentar ketika ada seorang wanita bercadar
masuk ke dalam WC sangat lama. Padahal memang betul mereka muslimah. Sehingga
muncul anggapan mereka adalah crosshijaber. Sehingga
membuat gejolak di tengah masyarakat. Inilah salah satu dampak dan menjadi
cobaan bagi muslimah yang bercadar.
Karena hajat seseorang berbeda saat di WC,
misalnya sakit perut. Dan banyak yang dikenakan muslimah sehingga waktu lebih
lama dari wanita yang tidak menutup aurat dengan cara syar'ih. Bagi yang
mengerti pasti berpikir positif dan tidak langsung berpikir negatif. Sabar ya,
uktih-uktih yang memakai cadar dan busana muslimah syar'ih. Ujian ini
menunjukkan sampai dimana tebalnya iman kita dan keistiqomahan
muslimah-muslimah di dunia.
Seperti yang terpantau di tribun Jabar di Masjid Raya
menjelang shalat zuhur. Sabtu (19/10/2019), satu regu Mojang SATPOL PP, Kota
Bandung langsung memantau situasi kabar maraknya pelaku kriminal crosshijaber. Mengawasi
mulai dari tempat wudhu wanita sampai tempat sholat, dan sekitar masjid.
Sebelum mengadakan razia tersebut mereka diberi arahan terlebih dahulu oleh
kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, Taspen Efendi.
Taspen menegaskan
untuk bertindak tegas jika menemukan crosshijaber atau
laki-laki menggunakan hijab agar ditahan karena meresahkan Muslimah. Mereka
pelaku crosshijaber ini
sangat mengerikan dan berbahaya. Semua ini adalah modus pelecehan wanita model
baru. Karena bisanya sesama muslimah kalau bertemu berpelukan, cium pipi,
duduk berdekatan, dan lainnya. Hal-hal demikianlah itulah salah satu incaran
mereka. Astaghfirullahal’adzim.
Semakin mendekat akhir zaman, semakin marak fenomena orang yang
berkelakuan aneh. Yaa Allah jauhkanlah kamis kaum muslimah dari sifat negatif
dan lindungi kami dari gangguan manusia-manusia seperti itu. Beriakanlah Rahmat
dan Hidayah-Mu pada kami. Terutama kesabaran dalam menghadapi ujian iman ini. Untuk para muslimah agar berhati-hati, saat dalam perjalanan, di kamar WC umum
atau di masjid. Dalam mengenali crosshijaber ini, tidak
begitu sulit. Mereka crosshijaber jauh
berbeda dengan crossdressing.
Kalau crossdressing mereka berpenapilan biasa dan tidak menyerupai wanita hanya sebatas pakaian, mereka juga tidak terlihat serius. Cara mengenali crosshijaber yang berbusana muslim memakai cadar atau burqah. Sehingga menutupi semua tubuh kecuali mata. Hal pertama untuk mengenali crosshijaber ajaklah berbicara, seperti mengucapkan salam. Tentu berbeda suara laki-laki dan perempuan. Kedua, dari cara berjalan dan gerak-geriknya, misalnya meminta bantuan sesuatu.
Kalau crossdressing mereka berpenapilan biasa dan tidak menyerupai wanita hanya sebatas pakaian, mereka juga tidak terlihat serius. Cara mengenali crosshijaber yang berbusana muslim memakai cadar atau burqah. Sehingga menutupi semua tubuh kecuali mata. Hal pertama untuk mengenali crosshijaber ajaklah berbicara, seperti mengucapkan salam. Tentu berbeda suara laki-laki dan perempuan. Kedua, dari cara berjalan dan gerak-geriknya, misalnya meminta bantuan sesuatu.
Seorang pria apabila berjalan cenderung melangkah lurus kedepan, tanpa
embel-embel. Misalnya serong ke kiri atau ke kanan. Sedangkan cara berjalan
seorang wanita arah kinya cenderung menyilang. Walau laki-laki meniru-niru cara
berjalan wanita akan terlihat lucu. Namun, jika memang benar kita menemukan
pelaku crosshijaber. Tetaplah berhati-hati, jangan gegabah,
tetap tenang dan menjauh. Karena mereka laki-laki dapat menyerang kita.
Dengan demikian,
libatkan orang lain dalam mengatasinya. Jangan sembarang berpelukan, atau
cipika-cipiki kepada seseorang yang tidak dikenal. Bukan melarang, akan tetapi
untuk menghindari adanya kemungkinan kejahatan dari crosshijaber ini.
Yang jelas laki-laki tidak akan sama dengan wanita.
Untuk para pendidik dan orang tua, tanamkan pada diri anak-anak wanita
agar berhati-hati pada orang yang belum dikenal baik. Pada anak-anak laki-laki
di rumah dan di sekolah, agar jangan menipu dengan memakai crosshijaber karena
itu dosa besar. Karena melecehkan syariat dan agama Islam berdosa besar.
Berikan ilmu tentang batasan-batasan aurat laki-laki dan perempuan. Usahakan
dalam membekali mereka dengan cara yang baik dan penuh pengertian. Sebab kaum
wanita harus dijaga dan dihargai. Apapun agamanya dan dimanapun berada.
Untuk para Mahasiswa, yang menjadi harapan orang tua dan masyarakat.
Sebagai kelompok berjiwa intelektual tentu menyikapi permasalahan crosshijaber dengan
baik. Menjelaskan tentang crosshijaber agar masyarakat tahu.
Cara dan laangkah-langkah dalam menyikapi dan mengatasi agar masyarakat
mengerti.
Dengan demikian dapat membantu mengurangi keresahan kaum muslimah.
Jadikan fenomena ini, sebagi pembelajaran yang akan membawa kita kepada
kebaikan. Tanamkan sifat pada diri sendiri untuk tetap menjaga diri sendiri dan
kaum muslimah dimanapun berada. Terutama mahasiswi yang menjadi anak
kost-kostsan. Buatlah komunitas, misalnya group whasApp untuk
mewaspadai dan turut memberantas pelaku crosshijaber. Demikianlah
sedikit opini tentang crosshijaber.
Kebaikan tidak selalu datang dari orang baik. Tapi kadang kebaikan juga
bisa datang dari orang yang kita anggap jahat. Dalam kehidupan tentu ada
keburukan dan kebaikan. Namun, keburukan itu bisa diubah dengan
kebaikan-kebaikan. Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik dan taat beribadah
pada Allah SWT.
Seperti dalam mentaati perintah dan larangan-Nya. Terutama
berhijab untuk kaum muslimah. Percayalah kebaikan akan selalu menang dan
kejahatan akan selalu hancur. Mari berhijrah dan terus istiqomah dalam menuju
jalan Allah. Ada pepatah, jangan salahkan hijabnya tapi salahkan pelaku
individunya. Islam itu sempurna, tapi manusia tidak.
Oleh. Alone.
Editor. Desti. Sos.
Palembang, 31 Oktober 2019.
Sumber karikatur muslimah. Internet
Oleh. Alone.
Editor. Desti. Sos.
Palembang, 31 Oktober 2019.
Sumber karikatur muslimah. Internet
Sy. Apero Fublic
Via
Artikel
Post a Comment