Islam dan Negara
Perbedaan Demokrasi Indonesia dan Demokrasi Barat
Apero Fublic.- Runtuhnya
sistem monarki absolut telah melahirkan beberapa macam bentuk negara dalam
masyarakat dunia. Pertama, bentuk monarki parlementer, perkembangan dari
monarki absolut. Kedua, bentuk negara bangsa yang berideologi sosialisme.
Sosialisme pecah menjadi sosialisme kanan dan sosialisme kiri seperti komunisme
dan leninisme.
Ketiga, bentuk negara demokrasi, yang memiliki paham
sekulerisme, liberalisme, kapitalisme. Demokrasi juga terpengaru oleh aliran
kebudayaan dan keagamaan masyarakatnya. Keempat, negara berbentuk religiusme
atau negara agama. Dalam permasalahan ini saya akan membahas Demokrasi
Indonesia dan Demokrasi Barat.
Demokrasi
Indonesia.
Demokrasi
Indonesia adalah demokrasi kebersamaan atau kemufakatan. yang dipengaruhi oleh
kebudayaan timur dan agama. Dimana yang menjadi pusat demokrasi adalah
masyarakat. Dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Hal-hal yang merugikan
masyarakat baik secara materi dan sosial tidak diperbolehkan.
Manusia tidak
dapat berbuat seenaknya dan sesuka hatinya saat dia berinteraksi dengan publik
atau dengan masyarakat lainnya. Negara Indonesia adalah negara bebas tapi bukan
negara liar. Dimana banyak norma-norma hukum yang harus di patuhi. Untuk
menjaga moral masyarakat agar tidak rusak.
Jadi setiap perbuatan yang bersinggungan dengan masyarakat secara umum.
Atau setiap perbuatan yang melanggar aturan sosial-budaya dan keagamaan tidak
dapat dibenarkan. Karena setiap yang dilakukan oleh Individu tersebut
berpotensi menular, mempengaruhi dan diikuti orang lain. Ketika hal-hal
tersebut mulai merugikan masyarakat maka tidak boleh dilakukan. Semisal seorang
yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan.
Dari sini memang secara individu
dan materi tidak merugikan orang lain, hak dia. Namun secara umum perbuatan
mereka mempengaruhi dan berpotensi mengancam publik masyarakat. Serta mengancam
norma-norma hukum sosial masyarakat setempat. Maka hal tersebut tidak
diperbolehkan. Kita telusuri ada hak keluarga, hak masyarakat, hak lingkungan
anak, hak orang bergamana, perlindungan adat istidat.
Sebagai contoh misalnya, seorang perempuan membuka praktek prostistusi
atau tempat pelacuran. Dia kemudian beralasan kalau itu hak dia. Yang dia jual
adalah dirinya bukan diri orang lain. Ketika dia membuka prostistusi itu. Maka
dia telah masuk kedalam ruang publik masyarakt. Orang yang datang adalah
masyarakat. Lingkungannya adalah lingkungan masyarakat.
Langganan mereka adalah
laki-laki yang terdiri dari suami orang, anak seseorang. Dari sini prostistusi
telah merugikan banyak orang, keluarga. Seorang suami yang tentunya membuat
kecewa istrinya dan anak-anaknya. Masih untung kalau keuangan sang suami masih
dapat mencukupi biaya keluarga. Kalau separu uangnya habis dia gunakan untuk
membayar jasa pelacur.
Maka itu otomatis merugikan keluarga yang bagian dari masyarakat.
Begitupun seorang anak, bujangan yang datang. Tentu juga merusak moralnya
ketika dia mulai kecanduan seks. Dia akan menilai wanita tidak lebih dari
tempat memuaskan nafsu.
Berdekatan dengan wanita dia hanya berpikir seks.
Kreatifitas anak-anak muda akan terganggu karena kecanduan seks. Pada tingkat
kekeluargaan tingkat perceraian semakin tinggi dan mudah. Kita perhatikan saja
tidak banyak orang di dunia barat hidup dengan satu pasangan sepanjang
hidupnya.
Selanjutnya dari perbuatan ini berkembang juga penyakit-penyakit
kelamin (HIV-AIDS, sifilis, klamidia, gonore, herves genital). Maka inilah yang
dimaksud dengan merugikan masyarakat. Sehingga hal demikian dilarang di
Indonesia yang menganut demokrasi pancasila atau demokrasi kebersamaan dimana
rakyat sebagai pusat demokrasi.
Demokrasi
Barat
Demokrasi
barat menyesuaikan dengan budaya barat yang bebas. Orang-orang barat yang tidak
memiliki adat istiadat. Norma-norma sosial dan tata kelakuan dalam
bermasyarakat. Individualisme mereka sangat tinggi dan jauh berbeda dengan
budaya timur terutama budaya masyarakat Islam.
Demokrasi Barat, seperti di Amerika Serikat individu menjadi pusat dari
demokrasi. Mengapa demikian, karena setiap tindakan individu dan tindakan
sosial masyarakatnya sesuai kehendak dari individu per individu. Sehingga
perbuatan dan keputusan hidupnya negara tidak mengatur.
Misalnya pelaku LGBT
diakui oleh negara dan dilindungi. Pelaku seks bebas, berzina, tidak menjadi
masalah karena mereka berpaham demokrasi Individu. Mereka berkarya sesuka
hatinya menuruti hawa nafsu. Hal ini sesuai karena norma budaya mereka berbeda
dengan norma budaya timur. Ketelanjangan di kebudayaan barat adalah hal biasa.
Kita dapat mengetahui semua itu, seperti aktivis telanjang dada, cenal televisi
dan cenal youtube dimana presenter dan orang-orang telanjang. Di dunia timur terutama
masyarakat Islam itu adalah hal yang sangat keterlaluan. Dalam hal tersebut,
konstiusi hukum negara mereka tidak dapat melarang karena dinilai hak orangnya.
Jenis Demokrasi Individu ini terpengaruh budaya barat itu. Dari zaman
dahulu sampai zaman sekarang seorang laki-laki berpelukan dengan perempuan
bukan mahram adalah hal biasa. Berciuman di tempat umum dan berbuat mesum tidak
masalah. Karen memang dunia Barat tidak memiliki norma-norma hukum sosial.
Mereka tidak memiliki adat istiadat yang dipatuhi oleh masyarakatnya. Itulah
mengapa kehidupan keagamaan Nasrani tidak dapat membendung prilaku
masyarakatnya. Padahal agama Nasrani memiliki aturan-aturan dalam kehidupan
juga.
Demokrasi dimana Individu menjadi pusatnya hanya cocok pada masyarakat
yang non muslim berkebudayaan Barat atau non Timur. Atau masyarakat yang tidak
terikat oleh norma-norma adat istiadat dan agama. Oleh karena itu, demokrasi
barat tidak dapat diterapkan di timur, terutama ke negara berpenduduk muslim
seperti Indonesia. Kehidupan sosial demokrasi barat memasuki tahap jahiliyah
sekarang. Mereka sudah menjadi liar dalam sosial masyarakatnya. Orang Indonesia
hanya menyoroti teknologi mereka saja.
Seandainya
Demokrasi Barat atau Demokrasi Individu diterapkan di Indonesia maka
komflik-komflik sosial akan terjadi terus menerus. Terutama perlawanan dari
kaum muslim sendiri. Kehidupan beragama menjadi salah satu bentuk norma hukum
tertinggi, yang tidak dapat dikesampingkan.
Ideologi bangsa yang mengakui agama
sebagai dasar pertama dalam berbangsa dan bernegara tidak dapat ditentang.
Semoga pihak-pihak yang ingin menerapkan pola demokrasi barat berpikir
bijaksana dan banyak merenungi semua ini. Pelajari ilmu budaya dan
karakteristik Indonesia dari akarnya.
Demokrasi Barat dianut oleh
kelompok-kelompok non muslim di Indonesia. Semoga pemerintah tidak salah
memantapkan pola demokrasi Indonesia. Kalau salah kelompok Islam Politik akan
terus membuat perlawanan dan tidak mustahil negara Islam menjadi pilihan. Mari
kita belajar dari Iran, sebelum revolusi Islam apa alasan revolusi tersebut.
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Desti. S.Sos.
Palembang,
8 Oktober 2019.
Sumber
foto. Internet.
Sy. Apero Fublic
Via
Islam dan Negara
Post a Comment