Film
Fakta-Fakta Jalan Cerita Sinetron di Indonesai
Apero
Fublic.- Kamu suka menonton sinetron di televisi-televisi swasta di
Indonesia. Atau memiliki sinetron kegemaran sendiri. Selama menonton
sinetron-sinetron tersebut, adakah yang memberikan kesan cerita yang baik dalam
kehidupan sosial, menurut anda.
4. Menunjukkan Gelagat.
Menunjukkan gelagat pada penonton. Sinetron Indonesia akting jahatnya selalu ditampakkan. Menandakan pemikiran orang Indonesia masih sangat rendah. Dalam hal ini, misalnya pemeran antagonis sedang berencana jahat. Dalam adegan dia menampakkan pada penonton gelagat jahat. Misalnya mata didelik-delikkan. Mengangguk-angguk dan bibir dimonyong-monyongkan.
Atau
dalam jalan cerita sinetron sesuai dengan keadaan sosial budaya masyarakat di
Indonesia. Hal yang harus digaris bawahi adalah. Catatan: jangan mengumpamakan
sinetron dengan kehidupan nyata kita. Karena sinetron hanyalah cerita-cerita
rekaan penulis skenario dan sutradara.
Mereka
membuat sinetron sedang berbisnis. Jadi, sinetron bukan contoh kehidupan nyata.
Jangan sampai anda membawa cara-cara sinetron ke dunia nyata. Apalagi sampai
meniru-niru adegan-adegan di dalam sinetron. Banyak orang-orang meniru adegan
di dalam sinetron. Sehingga di dunia nyata mereka menjadi lebay dan over
akting.
Sintron
hanyalah hiburan bukan tuntunan. Hampir semua sinetron di Indonesia jalan
cerita itu-itu saja. Hanya berbeda peran dan cenal televisinya saja. Berikut
ini, beberapa fakta-fakta jalan cerita sinetron-sinetron di Indonesia. Miskin
kreativitas, miskin adab dan budaya, dan bukan tontonan baik untuk anak-anak.
1.
Rebutan Harta.
Sinetron Indonesia selalu bercerita tentang sebuah keluarga rebutan harta. Misalnya adegan ibu tiri yang jahat ingin menguasai harta suaminya. Dia tidak ingin harta itu jatuh ketangan anak suaminya sedikitpun. Sehingga dalam jalan cerita selalu membahas itu-itu saja. Dari mencuri sertifikat, menghasut, intrik, lalu menyiksa atau berencana membunu dengan pembunuh bayaran, dengan racun. Kadang ada juga yang meracun kemudian terminum oleh anaknya sendiri. Lalu menyalakan anak tirinya.
Sinetron Indonesia selalu bercerita tentang sebuah keluarga rebutan harta. Misalnya adegan ibu tiri yang jahat ingin menguasai harta suaminya. Dia tidak ingin harta itu jatuh ketangan anak suaminya sedikitpun. Sehingga dalam jalan cerita selalu membahas itu-itu saja. Dari mencuri sertifikat, menghasut, intrik, lalu menyiksa atau berencana membunu dengan pembunuh bayaran, dengan racun. Kadang ada juga yang meracun kemudian terminum oleh anaknya sendiri. Lalu menyalakan anak tirinya.
Ada
juga jalan cerita anak tertua merebut semua harta dan adik-adiknya tidak di
kasih sedikitpun. Kemudian adik-adiknya juga berusaha melawan dan mencari-cari
cara merebut harta juga. Pokoknya rebutan harta menghabiskan jalan cerita
sinetron. Akhir cerita yang jahat mati kena azab. Ngakak-kan. Tema
rebutan kadang bukan cuma masalah harta, tapi masalah cinta.
Merebut
suami orang karena harta, merebut istri orang karena harta. Merebut tunangan
orang karena harta, atau pacar orang karena harta. Para penulis skenario
jelas-jelas orang yang tidak mengerti budaya Indonesia dan berpaham
materialistik. Sehingga sangat dibuat-buat namun sangat merusak jalan pemikiran
masyarakat kota. Merusak citra Indonesia di dunia perfileman. Tidak ada
sinetron yang jalan ceritanya dibuat menurut standar kesusasteraan Indonesia.
2.
Percintaan.
Dalam jalan cerita sinetron Indonesia hampir setengah jalan cerita habis mengurus urusan cinta. Kadang sinetron Indonesia juga mengisyaratkan berbuat zina walau tidak di tampilkan. Namun otak kecil penonton menangkap isyarat tersebut. Permasalahan cinta tidak ada habis-habisnya. Sehingga kehidupan dalam sinetron hanyalah dunia cinta. Hancur karena cinta, putus asah karena cinta. Sakit keras karena cinta. Menderita karena cinta, dan sebagainya.
Dalam jalan cerita sinetron Indonesia hampir setengah jalan cerita habis mengurus urusan cinta. Kadang sinetron Indonesia juga mengisyaratkan berbuat zina walau tidak di tampilkan. Namun otak kecil penonton menangkap isyarat tersebut. Permasalahan cinta tidak ada habis-habisnya. Sehingga kehidupan dalam sinetron hanyalah dunia cinta. Hancur karena cinta, putus asah karena cinta. Sakit keras karena cinta. Menderita karena cinta, dan sebagainya.
Mulai dari cinta bertepuk sebelah tangan. Cinta segi tiga, cinta
terlarang kemudian selingkuh dan berzina. Istri orang bermain serong dan
bercerai. Selain itu, dalam dunia cinta sering menampilkan adegan ranjang walau
tidak menampilkan adegan perzinahan.
Tapi orang sudah menangkap kalau mereka
itu saat mati lampu akan berzina. Pokoknya hampir semua urusan, tema apa saja,
urusan cinta setengah dari jalan cerita. Sehingga sinetron mirip dongeng
anak-anak. Kalau cemburu sangat ditampakkan. Seperti mengamuk, menangis
tersedu-seduh, tidak mau makan, marah-marah. Terlihat seperti anak-anak umur
lima tahun, atau diistilahkan lebay.
Padahal orang cemburu hanya
terlihat pada raut wajahnya saja. Kemudian dia merasa sedih dan berusaha
menutupi. Kalau dia ingin mengeluarkan emosi. Biasanya hanya menyendiri atau
mendengar lagu-lagu. Barulah ada air mata menetes sebutir.
Jauh berbeda dengan sinetron luar. Misalnya sinetron tentang watak orang
keras kepala. Di sepanjang jalan cerita dia mendapat kerugian, jauh dari kata
baik. Kemudia dari gara-gara keras kepalanya banyak menemui kesulitan
hidup.
Keras kepalanya membuat dia buta mata hati, dan lainnya. Kisah cinta
memang tidak dapat dipisahkan. Tapi jalan cerita tentang cinta hanya sepuluh
sampai limabelas persen saja dari jalan cerita. Dalam cerita dan kata-kata
banyak nasihat dan kebijakan. Selayaknya kehidupan normal manusia dan tidak
terlalu dibuat-buat.
Sinetron luar menampilkan kreatifitas besar dengan
mengangkat cerita yang baik. Seumpama sinetron tentang seorang gadis berjuang dalam
kemiskinan dan merawat ibunya. Sehingga jalan ceritanya penuh penderitaan dan
ketabahan. Wajar kalau dia jatuh cinta. Tapi cerita cinta tersebut tidak
mendominasi jalan cerita seperti sinetron Indonesia.
3.
Tahayul.
Tahayul adalah suatu paham pemikiran yang percaya dengan hal ghaib aneh, keberadaan hantu, jin, roh, yang ditranspormasikan kedalam dunia nyata yang dikarang-karang, diduga-duga, dibuat-buat oleh manusia. Sehingga muncul bualan yang tidak logis dan tidak berdasar.
Tahayul adalah suatu paham pemikiran yang percaya dengan hal ghaib aneh, keberadaan hantu, jin, roh, yang ditranspormasikan kedalam dunia nyata yang dikarang-karang, diduga-duga, dibuat-buat oleh manusia. Sehingga muncul bualan yang tidak logis dan tidak berdasar.
Sinetron Indonesia selalu mengusung
tentang tahayul seperti ini. Misalnya dalam cerita sintron orang jahat
menggunakan jasa dukun untuk berbuat jahat. Orang mati kemudian menjadi arwa
penasaran, gentayangan. Atau memang memproduksi sinetron-sinetron yang bertema
tahayul, misalnya sinetron kafir, atau sinetron Azab, Taubat dan lainnya.
4. Menunjukkan Gelagat.
Menunjukkan gelagat pada penonton. Sinetron Indonesia akting jahatnya selalu ditampakkan. Menandakan pemikiran orang Indonesia masih sangat rendah. Dalam hal ini, misalnya pemeran antagonis sedang berencana jahat. Dalam adegan dia menampakkan pada penonton gelagat jahat. Misalnya mata didelik-delikkan. Mengangguk-angguk dan bibir dimonyong-monyongkan.
Kemudian terdengar suara-suara gaib. Maksudnya
suara hati si jahat dari dalam hati. Hanya sinetron Indonesia kata-kata di
dalam hati manusia dapat didengar. Sangat jauh berbeda dengan sinetron-sinetron
luar dimana sikap, sifat, tindakan adegan halus dan membedakan manusia jahat
dari kata-kata dan cara bertingkah laku keseharian. Sehingga terkesan tidak
kaku dan di buat-buat.
4.
Penonton Jadi Sutradara.
Penonton jadi sutradara disini adalah dimana penonton sudah dapat menerkah jalan cerita kedepannya. Misalnya dalam adegan cerita si miskin yang terlunta-lunta. Nanti akan menjadi orang yang sangat kaya raya. Kemudian yang menghinanya dulu menjadi miskin dan ditolong oleh orang yang dia hina dulu. Lalu si penghina dulu menjadi baik dan berteman dengan si miskin sebelumnya. Atau juga si miskin menjadi kaya. Kemudian dia menjadi sombong dan menjadi miskin lagi.
Penonton jadi sutradara disini adalah dimana penonton sudah dapat menerkah jalan cerita kedepannya. Misalnya dalam adegan cerita si miskin yang terlunta-lunta. Nanti akan menjadi orang yang sangat kaya raya. Kemudian yang menghinanya dulu menjadi miskin dan ditolong oleh orang yang dia hina dulu. Lalu si penghina dulu menjadi baik dan berteman dengan si miskin sebelumnya. Atau juga si miskin menjadi kaya. Kemudian dia menjadi sombong dan menjadi miskin lagi.
Dalam urusan percintaan misalnya dalam adegan sinetron si miskin dihina
oleh pacar kaya seorang gadis yang dia sukai. Namun si gadis akhirnya mencintai
si miskin dan dia putus dengan pacar kayanya. Kemudian si miskin mendadak kaya
dan membeli perusahaan si penghina dahulu. Penonton sinetron tidak khawatir
lagi dalam menonton adegan genting. Sebab saat genting itu selalu ada yang
datang menolong atau membantu. Begitulah, sinetron Indonesia belum selesai
sudah dapat diterkah oleh penontonnya.
5.
Adegan Atau Isyarat Tidak Senono.
Sinetron Indonesia dibuat secara cepat dan pesanan kilat. Mengapa demikian, karena dalam jalan cerita tidak terlihat dari alur cerita menghantar penonton ke maksud dan tujuan. Semua jalan cerita praktis dan langsung. Dalam adegan jalan cerita tidak banyak keterhubungan yang luas.
Sinetron Indonesia dibuat secara cepat dan pesanan kilat. Mengapa demikian, karena dalam jalan cerita tidak terlihat dari alur cerita menghantar penonton ke maksud dan tujuan. Semua jalan cerita praktis dan langsung. Dalam adegan jalan cerita tidak banyak keterhubungan yang luas.
Tidak ada dialog-dialog yang masuk akal
dan bijak. Sehingga dalam mencari ketenaran, kemegahan di dalam cerita maka
dimunculkan adegan-adegan tidak senono atau melampaui batas. Misalnya
seks tidak sehat. Perzinahan dan perselingkuhan. Atau menyajikan
kejahatan-kejahatan yang melampaui batas-batas kemanusiaan.
Misalnya, dalam jalan cerita seorang anak kurang ajar pada orang tuanya.
Alasan kurang ajar tersebut biasanya karena hal kecil. Seumpama si anak meminta
uang untuk poya-poya sedangkan mereka miskin. Tidak diberikan ibunya lalau
marah dan memukul ibunya.
Padahal ibunya adalah seorang buru cuci atau pedagang
kecil. Dalam akal manusia jahat sekalipun, anak-anak akan tahu soal ekonomi
keluarganya. Dia tahu hitungan uang dari hasil upah mencuci ibunya. Yang makan
saja tidak cukup. Di dalam adegan si anak buru cuci memaksa ibunya memberikan
uang yang banyak. Itukan cerita tidak masuk akal, bagaimana si ibu memenuhi.
Ketika uang tidak dapat diberikan. Lalu sang anak memukul ibunya. Atau
berbuat nekad, misalnya menjual diri, memakai narkoba, mabok-mabokkan, dan jadi
geng. Itukan tidak masuk akal sekali. Kalau di dalam jalan cerita, misalnya
mereka hidup sebagai orang kaya.
Anaknya tumbuh menjadi orang manja dan semua
keinginannya selama ini dituruti. Kemudian mereka bangkrut. Karena usahanya
terbakar dan tidak ada ansurasi aset mereka. Sehingga mereka menjadi sangat
miskin. Anaknya yang tumbu menjadi anak manja. Kemudian berlaku kurang baik.
Lalu dia mempertahankan sikap manjanya karena dia merasa keluarga masih ada
uang, seumpamana tabungan. Tapi tanpa sepengetahuan anaknya tabungan tersebut
juga sudah habis membayar tunjangan karyawan. Ceritanya masih dapat dibenarkan.
Sebab alur, tokoh, watak, paham itu tidak dibuat-buat menemui alurnya.
Pernah ada jalan cerita dalam sinetron Indonesia yang tayang setiap
sore. Jalan ceritanya, seorang laki-laki dan seorang wanita berteman lalu
bekerja sama dalam rencana jahat. Setelah sepakat dengan akan jahat keduanya.
Lalu si laki-laki berkata, “Malam ini kamu jadi milik aku ya. “Malam
ini kamu jadi milik aku ya!!.
Dalam adegan ini mengisyaratkan prilaku ingin
berbuat tidak senono, yaitu berzinah. Sinetron ditonton semua generasi anak
bangsa. Hal tersebut memberi pengaruh pree seks dan wanita
tidak lagi mempermasalahkan harga diri dan kehormatannya sebagai wanita.
Menunjukkan pemproduksi dan penulis cerita sinetron itu adalah penjahat sosial
dan bukan orang yang beriman.
6.
Mendadak.
Sinetron Indonesia selalu serba mendadak, mendadak baik, mendadak jahat, mendadak cinta dan mendadak insyaf. Dalam mendadak cinta misalnya sekali bertemu saja, lalu berpandangan mata dan jatuh cinta. Dalam kehidupan nyata tidak pernah wanita mendadak cinta.
Sinetron Indonesia selalu serba mendadak, mendadak baik, mendadak jahat, mendadak cinta dan mendadak insyaf. Dalam mendadak cinta misalnya sekali bertemu saja, lalu berpandangan mata dan jatuh cinta. Dalam kehidupan nyata tidak pernah wanita mendadak cinta.
Butuh proses dan rasa nyaman dulu baru bisa cinta, ngakakkan.
Sinetron di Indonesia dapat menjadi kaya mendadak dan dapat miskin mendadak.
Orang yang miskin dengan usaha sedikti tiba-tiba sudah punya segalahnya. Baru
masuk kerja sudah menjadi orang nomor satu di perusahaan. Orang yang sangat
kaya raya, tiba-tiba bangkrut dan menjadi sangat miskin.
Karena semua hartanya
disita oleh bank. Dari rumah, mobil, dan semua rekening bank di blokir, tinggal
baju di badan saja. Berati peran itu bukan peran orang kaya, tapi peran orang
banyak hutang dan kredit. Begitulah sinetron di Indonesai, hampir semua jalan
kebangkrutan usaha diikuti dengan bank menyita seluruh hartanya.
Apakah
anda penikmat sinetron Indonesia atau penghobi sinetron semacam itu. Maka
kehidupan anda tidak jauh-jauh dari urusan sandiwara-sandiwara yang ada di
dalam sinetron. Ingat, sinetron itu hanya hiburan, bukan tuntunan.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, November 2019.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Palembang, November 2019.
By. Apero Fublic
Via
Film
Post a Comment