Islam dan Lingkungan Hidup
Muslim Bertanggung Jawab: Pada Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perlindungan Hewan-Hewan
Apero Fublic.- Lingkungan
hidup adalah suatu tempat tinggal semua makhluk hidup di seluruh alam dunia.
Mahkluk hidup terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Mendiami
habitat Air, Darat, dan Udara. Mahkluk hidup memiliki ketergantungan pada
lingkungan hidup. Secara langsung dan berkelanjutan.
Bayangkan kalau hidup
tidak cukup air, tidak cukup buah-buahan atau kurang semuanya. Air dan oksigen
tergantung pada pohon. Maka pohon perlu pelestarian. Buah-buahan perlu air dan
perlu serangga untuk perkawinan bunga. Itulah sedikit gambaran atas saling
ketergantungan manusia dan alam.
Sebagai makhluk yang berpikir seharusnya, setiap manusia memiliki
kewajiban menjaga dan melestarikan bumi. Karena manusia adalah khalifah Allah
di muka bumi ini. Gelar khalifah pada manusia sesungguhnya bersifat universal
ditujukan pada masyarakat Muslim dan Non Muslim. Khalifah dalam pengertian
bahasa Indonesia adalah Pemimpin. Begitupun di dalam bahasa Ingris yang
berarti leader.
Tugas manusia yang menjadi pemimpin makhluk hidup, penjagaan pada alam
dunia, dan memimpin diri sendiri dan memimpin manusia agar tetap menjadi
manusia. Di dalam Al-Quran Allah SWT telah berfirman memperingatkan tentang
kerusakan alam oleh perbuatan manusia. “Telah tampak kerusakan di darat dan
di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar
mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar). QS. Ar-Rum: 30:41.
Dalam ayat ini ada tiga jenis kerusakan. Pertama, kerusakan di dalam
sosial masyarakat umat manusia. Kedua, kerusakan alam atau lingkungan hidup.
Ketiga, kerusakan akidah umat manusia oleh intelektual kosong. Seperti
liberalisme membabi buta. Mensekularisme manusia, paham komunisme.
Aliran-aliran sesat dalam agama, terutama di dalam agama Islam.
Di dalam agama Islam yang merusak itu ada dua. Pertama kerusakan akibat
dimasukkannya paham liberalisme dan sekularisme dalam Islam. Kedua kedangkalan
akidah yang teks book dalam pemahaman Al-Quran dan Hadis. Kerusakan-kerusakan
tersebut sudah sangat besar. Namun di dalam pandangan mereka, sedang melakukan
perbaikan. Liberalisme dan sekulerisme itu terapkan saja pada negara jangan
pada agama dan jiwa manusia agar tidak merusak.
Dalam pembahasan ini akan membahas kerusakan lingkungan hidup. Allah SWT
kembali berfirma memberi peringatan pada manusia. “Dan jangalah kamu berbuat
kerusakan di bumi, setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat
kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS. Al-A’raf. 7:56). Ayat ini memiliki
makna luas, diantaranya jangan melakukan kerusakan pada alam atau lingkungan
hidup. Kemudian jangan merusak agama Islam dimana Allah telah memperbaiki
agama-agama terdahulu dalam wujud Islam (Rahmat).
Apabila kita mendapat cobaan, seperti bencana banjir, kekeringan,
kekurangan pangan seperti beras dan habisnya ikan. Atau musibah kejahatan
pemerkosaan, berpacaran lalu hamil dan membunuh anak baru lahir. Contoh
permasalahan atau bencana tersebut adalah bentuk teguran Alla SWT agar manusia
yang lain berpikir.
Mengetahui makna dari larangan dan anjuran-Nya, Allah SWT
berfirman: Biarkan mereka mengingkari rahmat yang telah Kami berikan.
Dan bersenang-senanglah kamu, maka kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu). QS. Ar-Rum. 30:34. Pengertian rahmat di
dalam surah tersebut adalah ajaran Islam, Al-Quran, Hadis.
Hal-hal demikian adalah telah jelas tergambar dalam kehidupan kita saat
ini. Hampir setiap minggu pembunuhan pacar yang hamil sebab tidak mau bertanggung
jawab. Dimana di dalam Al-Quran melarang mendekati zina apalagi berzina.
Kemudian bencana tanah longsor, banjir bandang, tersebarnya penyakit kelamin
dan sebagainya. Terlalu banyak membuat sumur bor membuat tanah di sebuah kota
menurun dan menyebabkan tenggelam dalam waktu jangka panjang.
Allah SWT yang maha tahu dengan kelemahan manusia, kealfaan manusia dan
buruknya tabiat manusia. Sehingga memberi pengajaran pada hambanya yang namanya
manusia. Lalu Allah berfirman kembali agar kebaikan tetap terus ada. “Hai
orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia
menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya
kepadanyalah kamu akan dikumpulkan. QS. Al-Anfal. 8:24.
Sebagai seorang Muslim kita wajib untuk berbuat sesuatu yang membawa
kepada kemaslahatan hidup manusia. Kemaslahatan itu memiliki artian yang sangat
luas. Maka kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita. Kalau masalah hukum Islam
telah di urus ulama dan pemerintah. Pendidikan telah di jalankan ustadz dan
para guru-guru. Dakwah bidang sosial masyarakat telah dijalankan oleh
organisasi-organisasi.
Maka kita seharusnya mengikuti aturan dalam berbuat sesuatu. Minimal
tidak membuang sampah sembarangan. Tidak berbuat kerusakan dimanapun. Salah
satu hal yang perlu kita perbuat adalah melestarikan lingkungan hidup. Mari
kita melakukan tindakan nyata melakukan pelestarian alam. Menjaga hewan-hewan
dari kepunahan. Maka posisi kita sama saja dengan para ulama dan para ustadz.
Sebagai ulama atau ustadz lingkungan hidup.
Berbagai tugas, kalau ulama dan ustadz menjaga lingkungan sosial, akidah
umat Islam. Mereka membahas tentang hukum-hukum Islam. Kita yang terjun di
dunia lingkungan hidup menjaga lingkungan alam agar terus berimbang. Sebab alam
sumber kehidupan manusia. Maka mereka yang terjun di dunia lingkungan hidup
juga boleh dipanggil ustadz. Pahalah mereka sama dengan pahalah-pahalah para
ulama dan para ustadz yang berdakwah.
Mari kita bersatu dalam menjaga alam ini, menjaga sumber air,
kelestarian pohon, dan menjaga hewan-hewan dari kepunahan. Sehingga tugas kita
sebagai khalifah Allah di muka bumi telah sampai. Dengan telah melakukan
kewajiban tersebut. Cukup pada bidang lingkungan hidup Alhamdulillah. Nanti,
kewenangan kita sebagai khalifah di muka bumi akan dipertanyakan dihadapan
Allah SWT.
Sudah ada yang kamu perbuat untuk bumi?, atau buang sampah bekas
minuman saja anda sembarangan???? Membunuh hewan apa saja tanpa alasan baik!. Atau membuat kerusakan alam lainnya. Neraka kawan jawabannya !. Ingatlah.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 2 November 2019.
Kitab Al-Qur’an dan Terjemahan. Ar-Rahman. Kementrian Agma RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Penerbit: Fokusmedia dan Yayasan Assalam International Indonesia. NO: P.VI/I/TL.02.I/764/2010. Bandung.
Oleh. Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 2 November 2019.
Kitab Al-Qur’an dan Terjemahan. Ar-Rahman. Kementrian Agma RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Penerbit: Fokusmedia dan Yayasan Assalam International Indonesia. NO: P.VI/I/TL.02.I/764/2010. Bandung.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment