Biruisme
Pribumi Indonesia Itu Ada dan Nyata.
Apero
Fublic.- Akhir-akhir ini sering ada tulisan-tulisan yang menyerang
pribumi Indonesia. Dari kata-kata mereka menyatakan, menggambarkan, menyiratkan
kalau orang Indonesia pendatang semua. Tidak ada yang namanya pribumi asli di
Indonesia. Mereka yang menyerang status pribumi adalah orang-orang atau
kelompok keturunan tertentu yang ingin diri mereka atau kelompok mereka hendak
berlaku sesuka hatinya.
Mereka kelompok yang memiliki tabiat penjajah. Sama
misalnya seperti orang Eropa yang datang ke Benua Australia yang mengambil bumi
suku Aborigin. Atau di Amerika Serikat yang merampas tanah dari Pribumi Benua
Amerika seperti suku Indian.
Orang yang menulis atau kelompok yang menghembuskan istilah tidak ada
pribumi adalah individu atau kelompok yang sama tabiatnya dengan kaum penjajah
tersebut. Senjata atau alasan yang digunakan untuk menyerang status pribumi
adalah dengan teori pesebaran manusia.
Dari Afrika menyebar ke seluruh dunia
termasuk ke Indonesia yang terjadi ratusan ribu tahun yang lalu. Alasan yang
tidak masuk akal dan terlalu dipaksakan. Itukan zaman manusia masih belum
memiliki kebudayaan dan hidup nomaden. Mereka belum menetap dan menguasai suatu
kawasan. Begitupun bahasa mereka masih sangat miskin. Bahkan pakaian mereka
belum ada. Kalau teori itu benar.
Dari mana kita melihat pribumi di suatu kawasan atau suatu negara.
Pertama, kita lihat dari bahasa yang berkembang dikawasan tersebut. Dapat
dilihat dari sisi sastra lisan, tertulis atau mitos-mitosnya. Kedua, dari
kebudayaannya yang mereka kembangkan sendiri. Ketiga, dari kesejarahan dari
masa purba, megalitik, tradisional sampai sekarang. Dilihat secara arkeologis
dan secara kesejarahan yang berkelanjutan.
Pribumi didepenisikan adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu
kawasan wilayah dalam kurun waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti.
Kemudian mereka mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri. Lalu mereka
membangun peradaban mereka baik skala kecil atau luas. Kemudian mereka memiliki
peninggalan-peninggalan arkeologis dan sejarah.
Baik itu arkeologi dari masa peradaban kuno misalnya kalau di
Indonesia peradaban megalitik (Pagaralam) dan peradaban tradisional seperti
pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bahkan kalau di Sumatera Selatan sudah terlacak
dari manusia purba yang ditemukan di Gua Putri di Muara Enim, lalu tersambung
dengan peradaban megalitik disekitar itu. Sangat jelas sekali pribumi Melayu di
Sumatera Selatan ada. Termasuk juga diseluruh kawasan-kawasan di Indonesia.
Pendatang asing atau non pribumi adalah manusia yang pindah dari kawasan
pribumi ke kawasan pribumi lainnya. Misalnya pribumi Cina datang ke kawasan
pribumi Melayu. Orang Cina tersebut adalah pendatang. Begitupun ketika orang
Melayu ke negeri Cina dia disebut pendatang juga.
Mengapa demikian, karena dia
datang dimana kawasan tersebut telah terbentuk suatu kelompok kebudayaan dan
geografis milik suku bangsa yang berbeda. Mereka sudah susah payah
mengembangkan kebudayaan mereka. Kadang berjuang mempertahankan diri dari
bencana, musibah, wabah, atau berperang melawan penakluk dan penjajah.
Bukankah sesuatu yang kejam ketika orang-orang menyerang status pribumi.
Hanya karena ingin berkuasa melampaui batas. Atau ingin berlaku sesuka hati dan
meremehkan masyarakat setempat. Tulisan ini bukan anti pendatang asing. Tapi
bentuk pembelaan terhadap hak warga asli Indonesia di mana pun.
Di Indonesia semua menerima pendatang dengan baik. Tapi ketika diterima
jangan mau menginjak. Agar tidak terjadi konflik dan tindakan rasialisme.
Sadar-sadar diri saja, jangan sok atau merasa hebat sendiri.
Tidak masalah
misalnya orang Eropa menjadi warga negara Indonesia kalau memenuhi syarat dan
bukan untuk jadi mata-mata. Asal jangan kurang ajar seperti bilang pribumi
Indonesia tidak ada!!!!. Jangan membawa kebudayaan sosial bebas barat yang
bertentangan dengan budaya Indonesia.
Agar rakyat disuatu kawasan yang ditinggali tidak marah. Kalau tinggal
di Indonesia, dan sudah menjadi warga negara Indonesia. Ikuti budaya dan
ketentuan di Indonesia. Bersatu dan berasimilasi dengan masyarakatnya. Jangan
menjadi warga negara Indonesia di KTP. Hidup tenang dan damai dari buah usaha
dan pajak pribumi Indonesia.
Tapi budaya dan kelakuan seperti negara asal.
Kalau tinggal dikawasan etnik Melayu berasimilasi dengan orang Melayu. Tinggal
di kawasan etnis Jawa berasimilasi dengan orang Jawa. Jadilah Indonesia seratus
persen dan orang Indonesia tidak pernah mempermasalahkan pendatang asing.
Belum ada ceritanya kalau orang Indonesia membantai pendatang asing
bahkan sejak zaman belum beradab sekalipun. Jadi ingat, pribumi Indonesia itu
ada. Suku bangsa Indonesia adalah pribumi dan pemilik tanah Indonesia.
Tanah
tumpah darah yang sudah berurat berakar dari nenek moyang kami, Indonesia.
Bukan pendatang seperti suku bangsa asing seperti orang Eropa di Benua Amerika
atau Benua Australia, termasuk juga di Selandia Baru. Kalau tidak suka silahkan
pergi dari Indonesia.
#Salam
BIRU.#Barisan Indonesia Baru.
Oleh.
Joni Apero .
Editor.
Selita. S.Pd.
Palembang,
1 Desember 2019.
Sy. Apero Fublic
Via
Biruisme
Post a Comment