Flora
Sy. Apero Fublic
Mengenal Fungsi dan Manfaat Pohon Rengas
Apero
Fublic.- Pohon rengas adalah pohon yang unik. Pohon ini mampu hidup di
rawa-rawa, tebing sungai, tepian paya, tepian lebung, tepian danau atau
dimanapun terdapat sumber air. Pohon rengas tumbuh di Madagaskar, India, Burma,
Andaman, Indocina, Tiongkok, Thailand, Malaisya dan Indonesia.
Klasifikasi
ilmia pohon rengas adalah termasuk kedalam jenis pohon-pohon anggota
marga Gluta, bersuku Anacardiaceae. Habitat pohon
rengas hidup di kawasan tanah yang dijangkau air. Kalau istilah masyarakat
Melayu menyebutnya kawasan renah.
Tinggi pokok pohon terkadsng mencapai limah puluh meter dari atas
permukaan tanah. Akar kuat dan berdaun lebat dengan dahan-dahan kokoh. Lingkar
batang pohon terus membesar seiring pertumbuhan. Cara berkembang biak, dengan
buah. Buah pohon rengas masak di musim penghujan. Kemudian buahnya jatuh di
permukaan air sungai atau air sedang banjir, hanyut. Sehingga buah pohon rengas
tersebar di seluruh kawasan tanah renah atau rawa-rawa.
Buah rengas yang terbawa air akan tergeletak di suatu tempat. Saat
banjir surut atau buah tersebut tersangkut. Kemudian tumbuh di tempat tersebut.
Itulah mengapa kita dapat menemukan pohon rengas tumbuh tersebar di dekat
sumber air, rawa-rawa, dan di seluruh kawasan tanah renah.
Pohon rengas yang
tumbuh di tepian sumber air akarnya akan bergulung besar untuk pernapasan saat
air naik. Tapi pendapat ini perlu didukung penelitian ilmiah lebih lanjut. Ada
pun manfaat pohon rengas secara kasat mata diantara sebagai berikut.
1.
Penguat Tebing Sungai.
Akar
pohon rengas yang bergulung-gulung besar dan kuat disekeliling batang pohonnya.
Selain itu, pohon rengas juga memiliki jenis akar seperti gambut. Dari akar
pohon rengas tersebut membuat tebing sungai menjadi kuat.
Sehingga tidak mudah
longsor atau terkikis oleh arus air. Pohon rengas ada jenis yang berakar biasa tapi tetap kuat menahan tebing
sungai. Semakin besar pohon rengas di tebing sungai semakin kuat tebing sungai.
Pohon rengas dapat dibudidayakan untuk kelestarian lingkungan sumber air.
Dengan cara menanam 15 atau 20 meter satu pohon di sepanjang tebing sungai atau
tebing sumber air lainnya. Dengan ukuran itu, akar pohon rengas akan berpadu.
Sehingga tercipta beton alami di tebing sungai atau tebing sumber air lainnya.
2.
Akar Sebagai Rumah Hewan Sungai.
Coba
kita perhatikan pohon rengas yang besar tumbuh di tebing sungai. Akar-akar yang
besar dan bergulung-gulung menjadi sarang hewan sungai. Mulai dari sarang ikan,
keong, jenis labi-labi, kepiting, udang dan siput. Bertelur dan bersarang
di akar-akar pohon rengas.
Di sekitar pohon rengas kemudian menjadi habitat menyenangkan
hewan-hewan. Badan sungai menjadi dalam, air menjadi ulak (tenang). Hewan
berdatangan untuk tinggal. Suasana sekitar menjadi tedu dan sejuk. Penduduk
sering datang menangkap ikan. Seperti memancing atau menjalah ikan disekitar
akar pohon rengas. Karena selalu lebih mudah mendapatkan ikan.
3.
Dahan Pohon Sebagai Rumah Hewan.
Dahan
pohon rengas yang kokoh, rapat dan berdaun lebat. Membuat suatu tempat yang
baik untuk hewan bersarang. Yang sering ditemui bersarang diatas pohon rengas
jenis unggas. Burung elang dan burung besar lainnya. Jenis hewan primata,
seperti kera, orang hutan, jenis tupai besar. Hewan mamalia seperti beruang.
Pohon rengas yang sudah besar dan dahannya sudah kokok melandai. Menjadi
tempat lebah hutan membangun sarang. Sehingga pohon rengas sering dijadikan
pohon sialang oleh penduduk. Pohon sialang adalah istilah
pohon yang dijadikan tempat lebah hutan bersarang. Penduduk dapat memanen madu
lebah diwaktu-waktu tertentu.
4.
Sumber Oksigen.
Kita
semua tahu, kalau pohon mengeluarkan oksigen dan pohon menghisap panas (CO2).
Semakin besar pohon semakin banyak oksigen yang dikeluarkan. Oksigen dihirup
oleh paru-paru hewan dan manusia.
Membuat bumi menjadi sejuk dan membantu mengatasi pemanasan global.
Jangan menganggap remeh oksigen dan pohon. Pohon sama saja dengan nyawa
manusia. Kalau tidak ada pohon lagi di dunia ini. Kita sebagai manusia akan
mati. Karena pohonlah yang memproduksi oksigen untuk pernafasan kita, manusia.
Pohon
rengas yang berkembang biak dengan buah. Akan terancam puna kalau ada
penebangan masal pada pohon induk atau pohon yang telah berbuah. Oleh karena
itu, jangan menebang pohon rengas untuk kepentingan pribadi.
Mari kita jaga
pohon rengas yang tumbuh di dekat sumber-sumber air. Kemudian kita
membudidayakan bibit pohon rengas. Lalu menanam di tebing sungai di dekat
perkebunan kita. Begitupun dengan perusahaan perkebunan agar memperhatikan
pohon rengas dan sumber air.
Kalau disepanjang tebing sungai dan danau ditumbuhi pohon rengas dengan
jarak limabelas meter atau dua puluh meter. Maka tebing sungai akan terjaga
dari longsor dan abrasi. Semakin banyak pohon rengas yang berakar besar
bergulung-gulung itu. Semakin banyak sarang hewan sungai.
Berarti ikan, udang,
keong akan berlimpa. Semoga pemerintah, masyarakat, aktivis lingkungan hidup,
memberikan perhatian pada pohon rengas ini. Untuk pelestarian lingkungan dan
pelestarian sumber air. Pohon rengas dijadikan pohon yang dilindungi
undang-undang.
Foto
pohon rengas yang masih muda ditebang oleh penduduk saat membuka hutan untuk
perkebunan. Hal demikian tidak boleh dilakukan. Karena akan membuat tebing
sungai longsor.
Bukan hanya penduduk, perusahaan hutan industri baik perusahaan
negara atau swasta tidak boleh menebang pohon rengas di dekat sumber air. Serta
menjaga semua pohon-pohon yang tumbuh di tebing sungai.
Buat ukuran lima meter
dari tebing sungai dimana tumbuhan dan pohon dibiarkan tetap tumbuh alami.
Sehingga ada keseimbangan perkebunan dan kelestarian lingkungan hidup. #Salam
lestari, selamatkan bumi.
Oleh.
Joni Apero.
Editor. Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Palembang, 27 Desember 2019.
Via
Flora
Post a Comment