Sastra Klasik
Buku Dokumentasi Sastra Lisan Sangir Talaud. Sulawesi Utara
Apero Fublic.- Buku
Sastra Lisan Sangir Talaud adalah buku yang membahas tentang sastra lisan dari
daerah Sangir Talaud. Sangir Talaud nama sebuah wilayah kepulauan di Provinsi
Sulawesi Barat. Terletak di laut yang bebatasan dengan laut Filifina.
Buku
Sastra Lisan Sangir Talaud di terbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta Tahun
1985. Masa itu beralamat Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur.
Buku disusun oleh Paul Nebart, Gretha Liwoso, John Semen, Alex Ulaen, dan Nico
Randonuwu.
Buku
Sastra Lisan Sangir Talaud diawali dengan kata pengatar, daftar isi dan bab I,
yaitu pendahuluan. Latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah,
tujuan penelitian, kerangka teori, metode dan teknik penelitian, populasi
sampel, sistem ejaan daerah dan penerjemahan kedalam Bahasa Indonesia. Bab II
menjelaskan gambaran singkat tentang Sangir Talaud dan Kebudayaannya. Seperti
letak geografis sampai ke bahasa setempat.
Isi
pembahasan selanjutnya adalah mengenai sastra lisan berupa seni tutur jenis
syair. Misalnya Sastra Lisan Sasalamate yang dilantunkan saat
acara pernikahan. Sasambo jenis sastra lisan untuk nasihat. Bawowo untuk sastra
lisan menidurkan anak-anak.Kalumpang jenis sastra lisan untuk bergotong royong
mengupas kelapa. Papinintu jenis sastra lisan yang sama dengan teka-teki.
Papantung jenis sastra lisan jenis pantun.
Tatinggung jenis sastra lisan untuk
bergembira. Sastra lisan Mesamper yang juga dikenal dengan nama metunjuke yaitu
jenis sastra lisan untuk kegiatan yang memerlukan energi emosi besar, misalnya
saat peperangan atau acara pernikahan. Teman bermacam-macam dapat tentang
agama, perjuangan, cinta dan sebagainya. Mesamper berarti bernyanyi.
Dalam
buku ini juga ada jenis sastra tulis dan kesenian-kesenian lain. Pada Bab tiga
ada penjelasan tentang kebiasaan masyarakat dalam fungsi sosial dan kedudukan
cerita dalam masyarakat. Pada bagian keempat banyak mencatat cerita-cerita
rakyat atau sejenis legenda dan dongeng-dongeng.
Cerita tersebut ditulis dalam
dua bahasa, bahasa daerah Sangir Talaud dan terjemahan ke dalam Bahasa
Indonesia. Di antara cerita tersebut, seperti cerita Bekeng Sangiang I Sesebo
Si Tomatiti yang berarti Cerita Putri Bernama Tomatiti. Cerita Gumansalagi,
Cerita Elang laut dan Siput, Ceita Kera dan Bangau, Cerita Ikan Tongkol Dengan
Ayam Burik. Serta banyak lagi lainnya.
Buku
terdiri dari 170 halaman, dengan memuat daftar pustaka dan catatan narasumber
atau informan dalam penelitian. Sampul buku berwarna kuning kunyit dan bagian
sampul belakang sampul tertulis Skala Indah. Dalam penyajian untuk kejelasan
identitas buku kurang lengkap. Kalau saya perhatikan hampir semua buku proyek
terbitan pemerintah tidak sempurna dalam menulis identitas buku.
Sehingga
menyulitkan para akademisi mengutip dan membuat catatan kaki. Demikianlah
informasi sastra klasik Indonesia. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terkhusus
masyarakat Sulawesi dalam mengenal budaya mereka. #Mari
kita bangun identitas kesusastraan Indonesia.
Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S. Sos.
Palembang, 20 Januari 2019.
Oleh. Joni Apero
Editor. Desti. S. Sos.
Palembang, 20 Januari 2019.
Sy. Apero Fublic
Via
Sastra Klasik
Post a Comment