Sumber Air
Mengenal Lebung. Tempat Penampungan Air Alami.
Apero
Fublic.- Mengenal Lebung di kawasan tanah renah. Kata lebung masih asing
bagi banyak masyakat di Indonesia. Terutama masyarakat-masyarakat Indonesia
yang tinggal di dataran tinggi atau tanah pematang. Lebung adalah tempat
penampungan air alami yang terletak di kawasan renah. Lebung berbentuk seperti
danau tapi ukuran luasnya lebih kecil dari danau. Sumber air lebung dari air
hujan, dan air banjir.
Air hujan akan tertampung di dalam lebung. Begitupun saat banjir alami atau banjir hujan di kawasan tanah renah terjadi. Renah adalah kawasan banjir saat air sungai meluap karena hujan. Kemudian menciptakan banjir yang luas. Kawasan yang terendam banjir yang luas inilah yang disebut dengan kawasan renah.
Kawasan renah terletak diantara dataran tinggi dan kawasan rawa-rawa. Air lebung akan bertambah dan menyatu dengan air banjir. Saat itulah ikan-ikan datang bertelur atau tinggal bersarang. Di sekeliling lebung terdapat banyak pepohonan besar yang dapat hidup ratusan tahun. Jenis-jenis pohon tersebut dapat digolongkan dengan pohon yang hidup dekat dengan sumber air. Diantara pohon yang sering tumbuh di sekitar lebung adalah pohon rengas.
Lebung adalah bentuk penjagaan ekosistem kawasan renah. Apabila lebung-lebung mengalami pengikisan atau tertimbun. Maka penampungan air alami akan bergeser atau hilang. Sehingga akan menyebabkan banjir hujan meningkat ketinggiannya ke atas. Yang membuat lebung-lebung menjadi dangkal adalah, karena tanah yang terbawa air hujan atau air banjir mengendap di dasar lebung (pengikisan tanah).
Sehingga waktu demi waktu dasar lebung semakin surut atau dangkal. Terkadang lebung juga ditimbun oleh manusia untuk kepentingan mereka. Seperti membangun rumah. Saat sebuah lebung menghilang. Kita, manusia kehilangan tempat penampungan air alam. Air yang kehilangan tempat penampungan akan pindah ke tempat lain atau air pindah ke laut. Sebab saat musim hujan air akan terus hanyut ke laut. Permukaan air laut juga ikut naik.
Selain tempat penampungan air alami. Lebung juga berguna untuk penampungan ikan-ikan sebagai sumber makanan manusia dan hewan. Seperti manusia dapat menangkap ikan dengan cara memancing. Sedangkan biawak, burung-burung, ular, akan berburu di tepian lebung. Tampungan air lebung juga memberikan kesuburan untuk pepohonan. Sumber air pertanian dan kesuburan tanah disekitar. Sehingga pepohonan dapat bertahan hidup sepanjang kemarau. Pepohonan dapat memproduksi oksigen untuk pernafasan manusia dan hewan sekaligus menghisap panas bumi.
Sudah saatnya kita memperhatikan kelestarian lebung. Menjaga agar jangan sampai dangkal dan hilang, apalagi menghilangkan. Agar ekosistem tempat tinggal kita tidak berubah atau bergeser. Penggalian lumpur saya rasa dapat kita lakukan sebagai manusia untuk menjaga dasar lebung tidak mendangkal. Hal yang perlu dilakukan juga jangan kita menebang pepohonan yang tumbuh disekitar lebung, terutama pohon rengas.
Jangan kita meremehkan lebung dan jangan pula kita merusak lebung. Marilah kita lestarikan dan kita kenalkan ditengah masyarakat. Satu hal yang perlu kita pikirkan bersama-sama. Kerusakan alam adalah ancaman bagi kehidupan manusia. Salah satu bukti kalau kita mencintai anak cucu kita. Adalah dengan mewariskan alam ini dalam keadaan lestari.
Bentuk bersyukur yang nyata pada Allah atas rahmatnya. Adalah dengan menjaga, mengelolah dan memanfaatkan yang telah alah karuniakan, alam ini. Mari kita jaga dan cintai alam kita. Mencintai alam, hukumnya di dalam Islam adalah wajib, dan bernilai ibadah yang mendapat pahalah dari Allah SWT.
Air hujan akan tertampung di dalam lebung. Begitupun saat banjir alami atau banjir hujan di kawasan tanah renah terjadi. Renah adalah kawasan banjir saat air sungai meluap karena hujan. Kemudian menciptakan banjir yang luas. Kawasan yang terendam banjir yang luas inilah yang disebut dengan kawasan renah.
Kawasan renah terletak diantara dataran tinggi dan kawasan rawa-rawa. Air lebung akan bertambah dan menyatu dengan air banjir. Saat itulah ikan-ikan datang bertelur atau tinggal bersarang. Di sekeliling lebung terdapat banyak pepohonan besar yang dapat hidup ratusan tahun. Jenis-jenis pohon tersebut dapat digolongkan dengan pohon yang hidup dekat dengan sumber air. Diantara pohon yang sering tumbuh di sekitar lebung adalah pohon rengas.
Lebung adalah bentuk penjagaan ekosistem kawasan renah. Apabila lebung-lebung mengalami pengikisan atau tertimbun. Maka penampungan air alami akan bergeser atau hilang. Sehingga akan menyebabkan banjir hujan meningkat ketinggiannya ke atas. Yang membuat lebung-lebung menjadi dangkal adalah, karena tanah yang terbawa air hujan atau air banjir mengendap di dasar lebung (pengikisan tanah).
Sehingga waktu demi waktu dasar lebung semakin surut atau dangkal. Terkadang lebung juga ditimbun oleh manusia untuk kepentingan mereka. Seperti membangun rumah. Saat sebuah lebung menghilang. Kita, manusia kehilangan tempat penampungan air alam. Air yang kehilangan tempat penampungan akan pindah ke tempat lain atau air pindah ke laut. Sebab saat musim hujan air akan terus hanyut ke laut. Permukaan air laut juga ikut naik.
Selain tempat penampungan air alami. Lebung juga berguna untuk penampungan ikan-ikan sebagai sumber makanan manusia dan hewan. Seperti manusia dapat menangkap ikan dengan cara memancing. Sedangkan biawak, burung-burung, ular, akan berburu di tepian lebung. Tampungan air lebung juga memberikan kesuburan untuk pepohonan. Sumber air pertanian dan kesuburan tanah disekitar. Sehingga pepohonan dapat bertahan hidup sepanjang kemarau. Pepohonan dapat memproduksi oksigen untuk pernafasan manusia dan hewan sekaligus menghisap panas bumi.
Sudah saatnya kita memperhatikan kelestarian lebung. Menjaga agar jangan sampai dangkal dan hilang, apalagi menghilangkan. Agar ekosistem tempat tinggal kita tidak berubah atau bergeser. Penggalian lumpur saya rasa dapat kita lakukan sebagai manusia untuk menjaga dasar lebung tidak mendangkal. Hal yang perlu dilakukan juga jangan kita menebang pepohonan yang tumbuh disekitar lebung, terutama pohon rengas.
Jangan kita meremehkan lebung dan jangan pula kita merusak lebung. Marilah kita lestarikan dan kita kenalkan ditengah masyarakat. Satu hal yang perlu kita pikirkan bersama-sama. Kerusakan alam adalah ancaman bagi kehidupan manusia. Salah satu bukti kalau kita mencintai anak cucu kita. Adalah dengan mewariskan alam ini dalam keadaan lestari.
Bentuk bersyukur yang nyata pada Allah atas rahmatnya. Adalah dengan menjaga, mengelolah dan memanfaatkan yang telah alah karuniakan, alam ini. Mari kita jaga dan cintai alam kita. Mencintai alam, hukumnya di dalam Islam adalah wajib, dan bernilai ibadah yang mendapat pahalah dari Allah SWT.
Tempat
studi penulisan di hutan-hutan wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin. Di hutan-hitan kawasan renah. Salam
Lestari.
Oleh.
Joni Apero.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 24 Februari 2020.
Editor. Selita. S.Pd.
Palembang, 24 Februari 2020.
Sy. Apero Fublic
Via
Sumber Air
Post a Comment