Himpunan Muslim
Umat Islam apabila menjadi minoritas di suatu negeri non muslim selalu dan pasti tertindas. Paling kecil adalah permasalahan Hijab. Non muslim yang memiliki rasa dengki dan iri hati pada umat Islam yang selalu tumbuh dari waktu ke waktu. Kedengkian itu tumbuh dan berkembang tanpa belas kasih sedikit pun.
Mereka bertambah jengkel, ketika orang-orang dari kalangan mereka yang berakal dan berpikir masuk Islam. Banyak umat non muslim selalu tertarik menjadi muslim. Lalu umat Islam selalu berkembang disetiap sudut di dunia ini. Hal demikianlah yang membuat hati umat non muslim muncul kedengkian dan kekhawatiran di hati mereka yang sakit. Padahal mereka tidak tahu kalau kehidupan mereka sangat buruk. Mereka menilai kehidupan dengan materi dan seks.
Kita selalu ingat dengan pembantaian muslim Bosnia, pembantaian Muslim Uighur oleh rezim Cina semasa dinasti Manchu dan Komunis (Rusia-Cina). Pembantaian muslim Palestina, pembantaian muslim Rohingya di Mianmar, pembantaian muslim India sekarang (2020).
Pembantaian Muslim Spanyol pada masa lalu. Selain itu stigma teroris dan radikalis juga dilekatkan pada muslim. Tapi apabila orang muslim berkomplik di negeri mereka sendiri. Maka orang-orang non muslim menyalahkan Islam. Tanpa memandang nilai dari sisi politik internal dan Internasional. Seperti di Suriah dimana ada kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Maka kata teroris dilekatkan pada mereka. Padahal semua itu juga ada sangkut pautnya dengan politik internasional. Hal itu di caci-maki dan Bulian oleh kaum itu pada umat Islam.
Muslimah berhijab dibenci dan dilarang tampil di public, semisal saat ivent olah raga atau di sekolah-sekolah non muslim. Banyak tempat bekerja yang melarang muslimah memakai hijab. Apabila umat lain yang berlaku biadab dibilang wajar saja. Tapi kalau individu muslim berbuat langsung mulut mereka yang suka makan babi berbicara lantang. Tapi diam seribu bahasa saat umat Islam yang dibantai. Kemudian baru ada sedikit suara untuk menutupi wajah mereka yang kotor.
Islam phobia terus bergulir di negeri non Muslim. Pembantaian di Selandia Baru dilakukan oleh seorang manusia non Muslim. Sehingga menambah daftar panjang pembantaian umat Islam. Selain itu, dunia juga tidak peduli dengan umat Islam. Menghina dan tidak menghormati ajaran Islam.
Satu hal yang pasti, apabila umat Islam minoritas. Maka umat Islam akan tertindas dan didiskriminasi. Namun apabila non muslim yang minoritas mereka hidup aman dan tentram. Bahkan kadang mereka lebih ganas dari umat Islam yang mayoritas. Semoga kaum muslimin India di lindungi dari teroris dan radikalisme Hindu.
Umat Islam. Umat Yang Paling Tertindas di Dunia
Apero
Fublic.- Agama Islam adalah agama yang paling tertindas di dunia ini. Dimulai
dari masa-masa kemunculan Islam di Mekah. Sampai dengan sekarang umat Islam
selalu ditindas dan diburu. Sehingga penderitaan umat Islam terus
berkepanjangan. Umat-umat diluar Islam selalu berbuat tidak adil dan berlaku
zalim. Pembantaian pada umat Islam sering terjadi pada masa-masa tertentu.
Selain itu umat Islam adalah umat yang paling dibenci, oleh umat di luar Islam.
Karena mereka iri dan dengki sebab Islam selalu berkembang dengan cara damai.
Sedangkan agama mereka tidak dapat berkembang kalau tidak membantai atau
memaksa.
Umat Islam apabila menjadi minoritas di suatu negeri non muslim selalu dan pasti tertindas. Paling kecil adalah permasalahan Hijab. Non muslim yang memiliki rasa dengki dan iri hati pada umat Islam yang selalu tumbuh dari waktu ke waktu. Kedengkian itu tumbuh dan berkembang tanpa belas kasih sedikit pun.
Mereka bertambah jengkel, ketika orang-orang dari kalangan mereka yang berakal dan berpikir masuk Islam. Banyak umat non muslim selalu tertarik menjadi muslim. Lalu umat Islam selalu berkembang disetiap sudut di dunia ini. Hal demikianlah yang membuat hati umat non muslim muncul kedengkian dan kekhawatiran di hati mereka yang sakit. Padahal mereka tidak tahu kalau kehidupan mereka sangat buruk. Mereka menilai kehidupan dengan materi dan seks.
Kita selalu ingat dengan pembantaian muslim Bosnia, pembantaian Muslim Uighur oleh rezim Cina semasa dinasti Manchu dan Komunis (Rusia-Cina). Pembantaian muslim Palestina, pembantaian muslim Rohingya di Mianmar, pembantaian muslim India sekarang (2020).
Pembantaian Muslim Spanyol pada masa lalu. Selain itu stigma teroris dan radikalis juga dilekatkan pada muslim. Tapi apabila orang muslim berkomplik di negeri mereka sendiri. Maka orang-orang non muslim menyalahkan Islam. Tanpa memandang nilai dari sisi politik internal dan Internasional. Seperti di Suriah dimana ada kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Maka kata teroris dilekatkan pada mereka. Padahal semua itu juga ada sangkut pautnya dengan politik internasional. Hal itu di caci-maki dan Bulian oleh kaum itu pada umat Islam.
Muslimah berhijab dibenci dan dilarang tampil di public, semisal saat ivent olah raga atau di sekolah-sekolah non muslim. Banyak tempat bekerja yang melarang muslimah memakai hijab. Apabila umat lain yang berlaku biadab dibilang wajar saja. Tapi kalau individu muslim berbuat langsung mulut mereka yang suka makan babi berbicara lantang. Tapi diam seribu bahasa saat umat Islam yang dibantai. Kemudian baru ada sedikit suara untuk menutupi wajah mereka yang kotor.
Para
penulis Barat juga banyak yang menulis dengan subjektif sekali tentang Islam.
Begitupun media-media barat dengan jahat sekali menampilkan Islam. Dalam
perkembangan dunia ilmu pengetahuan terdahulu. Banyak non muslim menghapus,
menghilangkan jejak Islam serta menulis menjelek-jelekkan Islam. Sebut saja
Pillip K. Hitty yang menulis buku History Of The Arab yang menyebut Andalusia
atau Spayol Islam hanya selama 200 tahun saja dikuasai Islam. Padahal hampir
700 tahun Spanyol menjadi negeri Muslim. Hanya karena meminta dibilang merekalah
yang memajukan dunia ini.
Islam phobia terus bergulir di negeri non Muslim. Pembantaian di Selandia Baru dilakukan oleh seorang manusia non Muslim. Sehingga menambah daftar panjang pembantaian umat Islam. Selain itu, dunia juga tidak peduli dengan umat Islam. Menghina dan tidak menghormati ajaran Islam.
Satu hal yang pasti, apabila umat Islam minoritas. Maka umat Islam akan tertindas dan didiskriminasi. Namun apabila non muslim yang minoritas mereka hidup aman dan tentram. Bahkan kadang mereka lebih ganas dari umat Islam yang mayoritas. Semoga kaum muslimin India di lindungi dari teroris dan radikalisme Hindu.
Melihat
hal demikian, sepertinya sudah saatnya umat Islam memiliki kesatuan di seluruh
dunia. Umat Islam harus memiliki wakil khusus di PPB dan memiliki Pasukan
Khusus di bawah PPB untuk melindungi umat Islam yang selalu terzalimi. Non
muslim umat yang tidak memiliki rasa belas kasihan dan keadilan. Mereka selalu
ingin menjadikan orang Islam seperti mereka yang hidup hampir seperti hewan.
Oleh.
Joni Apero
Palembang, 1 Maret 2020.
Editor. Desti. S. S0s.
Sumber scrincut: cenal TV-One dan Hidayatullah.com.
Sy. Apero Fublic
Via
Himpunan Muslim
Post a Comment