Cerita Kita
Cerita Kita. Berwisata Ke Taman Purbakala Kedatuan Sriwijaya
Apero
Fublic.-
Cerita Kita. Saya memiliki banyak keluarga di Provinsi Sumatera Selatan. Sebuah
provinsi yang besar, masyarakatnya beretnis Melayu. Beragama Islam yang mencapai 99 %. Non muslim adalah masyarakat pendatang. Sama seperti kawasan Melayu
lain di luar Indonesia. Seperti Melayu Malaysia, Thailand Selatan, Brunai
Darussalam, Mindanau, dan kawasan Melayu lainnya. Ibu kotanya Palembang, yang
telah menjadi kota metropolitan dengan penduduk mencapai dua juta jiwa.
Palembang
pernah menjadi pusat pemerintahan Kedatuan Sriwijaya. Sebuah imperium besar
pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Selama kurang lebih enam ratus tahun Kedatuan Sriwijaya
menjadi penguasa di Nusantara. Imperium Melayu yang mewariskan pada kita sebuah
Bahasa Nasional, yaitu Bahasa Indonesia. Berkat Sriwijaya bahasa Melayu
tersebar dan dikuasai oleh semua etnis di Nusantara.
Karena
itu, aku menyempatkan diri mengunjungi sebuah tempat wisata bersejarag di Kota
Palembang. Yaitu, Taman Purbakala Kedatuan Sriwijaya (TPKS), dan Musium
Sriwijaya yang menyimpan banyak peninggalan Kedatuan Sriwijaya.
TPKS adalah
tempat pemukiman masyarakat semasa Kedatuan Sriwijaya berdiri. Mungkin juga
pusat pemerintahan Kedatuan Sriwijaya. Dari observasi tim arkeologi di kawasan ini banyak
ditemukan benda-benda arkeologis, seperti pecahan keramik, manik-manik, perhiasan dan lainnya.
Kanal-kanal
yang terbentang mengitari dan mengelilingi adalah jalur transportasi semasa Sriwijaya.
Sisa peninggalan kanal-kanal itu masih ada sampai sekarang. Kanal tersebut dibuat oleh tangan manusia. Karena tersusun rapi dan teratur.
Di sisi masuk TPKS ada musium
Kedatuan Sriwijaya. Saat kita masuk kedalam akan menjumpai bermacam-macam koleksi
sejarah dari Sumatera Selatan. Sebelumnya kita tentu membayar tiket masuk dan mengisi
buku pengunjung.
Saat
masuk hal pertama yang kita jumpai adalah koleksi kemudi kapal layar raksasa.
Kemudi kapal yang terbuat dari kayu unglen atau kayu besi. Terpajang melintang di
sisi masuk museum. Saat kita masuk, kita akan menjumpai beragam patung, gerabah dari
kebudayaan agama Budha. Memberikan informasi bahwa Kedatuan Sriwijaya beragama
Budha.
Selain itu, banyak juga replika-replika prasasti peninggalan Sriwijaya.
Jenis gerabah lainnya dan perhiasan kuno juga menjadi koleksi unggulan. Masuk kedalam museum
kita akan menyelami dunia masa lalu di Provinsi Sumatera Selatan.
Setelah
puas menikmati suguhan musium. Saya bersama teman-teman kemudian menikmati
keindahan sebuah taman di pulau buatan. Banyak bunga-bunga dan tempat bersantai
disana. Spot foto juga sangat bagus terutama berfoto di depan papan nama taman.
Kenangan
yang tidak akan terlupakan. Semoga di lain waktu dapat kembali berkunjung ke
TPKS. Wisata edukasi yang keren dan inspiratif. Kita bukan hanya mendapatkan hiburan tapi juga mendapat pengetahuan.
Sudah dahulu ya, ceritanya. Tunggu cerita perjalanan ku di tempat lainnya.
Buat teman-teman yang ingin mengabadikan cerita liburan atau cerita seru
lainnya. Kirim saja ceritanya ke Apero Fublic. email. fublicapero@gmail.com.
Oleh.
Ayu Faqiah.
Editor.
Selita. S.Pd.
Banda
Aceh, 1 Mei 2020.
Sy. Apero Fublic.
Via
Cerita Kita
Post a Comment