Surat Kita
Kepada Hati-Ku
Apero
Fublic.-
Surat Kita. Aku tuliskan surat tak beralamat juga tidak bertujuan ini. Sebagai
ungkapan rahasia hatiku. Kepada langit payunglah lebaran hati ini dari air
mata. Wahai bebintang di malam purnama terangilah mata yang lelah saat membaca
suratku ini. Semoga bisik-bisik angin membawa kabar ke dunia yang jauh.
Kepada
Hatiku
Yang
berada di dalam labuhan jiwaku.
Teruntukmu
hatiku yang sering terluka. Disayat-sayat oleh ilalang kehidupan yang tajam dan
bermiang. Sehingga pedi dan peri walau lukanya kecil hampir tak terlihat.
Sepanjang waktu hati yang aku jaga telah terobek dimakan kisah dan harapan yang
kosong itu. Hingar bingar kesibukan mimpiku kini buyar dan sepi. Seperti lilin
yang menyalah, lalu dihembus angin, padam. Meninggalkan sumbu yang hitam dan
asap mengepul sekilas.
Hatiku
yang rapu dalam kesendirian ini. Aku ragu kau dapat bertahan menghadapi cobaan
ini. Aku menjadi pesimis kalau kau kuat kembali. Apakah kau dapat bertahan? Jawab
aku. Jangan tersenyum menyembunyikan kekecewaanmu. Jangan kau simpan sakitmu
sendiri. Lalu kau seolah-olah semua baik-baik saja.
Kapada
hatiku yang sedang tidak baik-baik saja. Mengapa kau diam dalam pemberontakanmu
pada Allah. Memang, berharap pada selain Allah lebih banyak kecewa. Mari
ikhlaskan semua yang terjadi. Lupakan semua mimpi-mimpi indah itu. Yakinlah
hatiku, kelak akan ada hati yang dikirim Allah untuk menemanimu, di dunia dan di
akhirat nanti. Teman sejati itu akan datang bersama ridho Allah dan restu orang
tua.
Orang
berkata, ada yang patah tapi bukan ranting. Ada yang retak tapi bukan kaca. Ada
juga air yang menetes tapi bukan hujan. Ada suara yang menjerit namun tidak ada
yang mendengar. Ada yang luka tapi tak berdara. Hatiku, tetaplah merah seperti
merahnya harapan kita. Aku harap, bersabarlah dan berdoalah. Semua akan
baik-baik saja.
Dariku:
Sahabatmu
Oleh.
Ayu Faqiah.
Editor.
Desti. S.Sos.
Fotografer. Dadang Saputra.
Banda Aceh. 25 April 2020.Fotografer. Dadang Saputra.
Catatan: Buat sahabat-sahabat yang mau berkirim surat tanpa alamat dan tanpa tujuan. Kirim saja ke Apero Fublic ke kolom surat kita. Surat kita adalah suatu karya sastra yang bertajuk surat tapi tidak menuliskan alamat dan tujuan secara nyata.
Surat kita ungkapan perasaan atau kritik sosial yang di kemas dalam tulisan yang berbentuk surat. Menulis surat kita sangat menyenangkan sebab ungkapan kita tersampaikan dengan sempurna. Untuk kali ini aku menulis surat kita dengan teman perasaan.
Mungkin dilain waktu aku dapat menulis surat kita dengan tema lingkungan hidup, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya. Kalau kamu ingin mengenalkan usaha kamu, karya kamu, provesi kamu, dan sebagainya dapat juga melalui kolom surat kita.
Tunggu ya, surat kita dariku selanjutnya. Kirim karyamu ke Apero Fublic melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com.
Sy. Apero Fublic
Via
Surat Kita
Post a Comment