Berita Internasional
Lockdown: Tetap Di Rumah Seruan Tegas Recep Tayyib Erdogan.
Apero Fublic. Turki.- Sebuah negara yang terletak di antara benua
Asia dan Benua Eropa. Negara yang pernah menjadi penakluk besar di dunia ini.
Kini juga terserang oleh penyebaran virus corona. Turki sebagai negara sibuk
dan menjalin hubungan ke dunia internasional. Tentu saja tidak luput dari
serangan penularan virus corona. Akhir-akhir ini, dampak penyebaran virus
corona di Turki terus meningkat. Sehingga kebijakan penerintah Turki menjadi
lebih tegas. Demi memutus rantai penyebaran virus corona atau covid -19.
Recep Tayyip
Erdogan pada senin memerintahkan memberlakukan lockdown kembali pada
akhir pekan mendatang. Dai menegaskan langkah yang dianggap perlu akan diambil
untuk memutus rantai penularan virus covid -19 atau corona virus.
Sebelumnya pada
Jumat 10 April 2020. Pemerintah Turki mengumumkan akan melaksanakan kebijakan lockdown
mulai akhir pekan mendatang di seluruh Turki yang terdiri dari 31 kota.
Pemberlakuan lockdown yang mendadak telah menyebabkan kepanikan massal. Membuat
masyarakat melanggar aturan social distancing. Ujung dari kepanikan massal
tersebut membuat Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengundurkan diri.
Suleyman Soylu
mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu 12 April 2020. Dia banyak mendapat
kritikan keras dari pihak oposisi dan masyarakat secara luas. “Negara yang aku
cintai, dan akan selalu aku cintai. Begitupun bapak presiden, aku akan selalu
setia padanya. Maafkan saya.” Ujar Suleyman (AFP).
Kebijakan
lockdown di Turki berlangsung dengan ketat. Mereka menerapkan aturan yang
tegas, dengan diawasi oleh pihak berwajib. Lockdwn diumumkan langsung oleh
Erdogan. Turki Juga telah mengumumkan kematian akibat virus corona sudah
mencapai 1.006 jiwa.
Oleh. Arip
Muhtiar
Editor. Selita.
S.Pd.
Foto ilustrasi. Masjid Albaster atau Masjid Muhammad Ali di Mesir. Coba perhatikan kubah masjid. Tampak sekali kalau gaya arsitektur dan jenis kubah setengah lingkaran adalah bentuk pengaruh kubah aliran Turki Usmani. Muhammad Ali hidup semasa Mesir masih bagian dari kekhalifaan Turki Usmani.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment