Pariwisata
Mengenal Danau Singkarak Di Sumatera Barat
Apero
Fublic.-
Mengenal dunia pariwisata Indonesia tidak akan ada bosanya. Beribu-ribu tempat
indah tersebar diseluruh pelosok Indonesia. Mulai dari pantai, danau, bebukitan, hutan,
warisan budaya, dan banyak lagi lainnya. Berbicara tentang wisata, danau juga tempat yang menarik. Sebab danau adalah sebuah fenomena alam yang sangat
menakjubkan. Begitu pun apabila kita berbicara tentang bagaimana memajukan
pariwisata lokal Indonesia. Mari, kita akan membahas lokasi wisata yang sangat indah,
yaitu Danau Singkarak.
Danau
Singkarak terletak di Provinsi Sumatera Barat yang menempati wilayah mencakup
dua kabupaten. Yang, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Danau
Singkarak memiliki luas kurang lebih 107,8 kilometer persegi. Dengan kedalaman rata-rata 268 meter. Untuk
luas maksimal Danau Singkarak sekitar 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer.
Danau Singkarak adalah danau terbesar kedua di pulau Sumatera.
Pemanfaat
air danau sudah di lakukan. Sseperti digunakan untuk penggerak turbin PLTA Singkarak. Lalu tempat menangkap ikan air tawar oleh masyarakat. Tempat wisata dan juga pemanfaat kebutuhan air bersih. Kalau kita amati pemanfaat
ini belum maksimal untuk sebuah kekayaan alam yang luar biasa.
Danau Singkarak
merupakan hulu dari Batang Ombilin. Batang dalam artian ini adalah sungai. Sama
seperti di Sumatera Selatan, batang berarti sungai. Istilah yang terkenal dari
Sumatera Selatan adalah Batanghari Sembilan. Atau sembilan aliran sungai dari
anak Sungai Musi.
Orang
Sumatera Barat sama seperti Orang Sumatera Selatan. Sama-sama keturunan rakyat
Kedatuan Sriwijaya, orang Melayu. Pada abad ke 8 Masehi seorang Maha Datu di
Kedatuan Sriwijaya masuk Islam, Sri Indrawarman. Kemudian banyak diikuti oleh
pendukung dan masyarakat Sriwijaya (Palembang). Terjadi kudeta dari pihat
keluarga kerajaan yang masih beragama Budha. Maha Datu Sri Indrawarman syahid karena
mempertahankan keislamannya pada 728 Masehi. Sebagian pengikut dari Datu Sri
Indrawarman melarikan diri ke Sumatera Barat, kelak mendirikan kerajaan
Pagaruyung.
Sebagian lagi menyebar di pedalam Sumatera Selatan dan ke daerah lain.
Kelak daerah-daerah pelarian akan menjadi embrio dari pemukiman Melayu Islam.
Banyak sejarawan mengatakan saat Palembang dikuasai Majapahit di abad ke 14 Masehi.
Palembang masyarakatnya sudah beragama Islam. Sehingga adipati Majapahit Aryo
Damar masuk Islam lalu berganti nama Aryo Abdillah. Sebelumnya keislaman di Palembang juga diperkuat
oleh Cina Muslim semasa kedatangan Laksamana Ceng Ho ke Palembang.
Danau
Singkarak salah satu permata Indonesia. Seharusnya kita memiliki program jangka
panjang dalam mengembangkan dunia pariwisata di Indonesia. Yaitu, program Mega
Wisata Nusantara. Dimana dunia pariwisata Indonesia menyatu dan berpadu di
seluruh pelosok Indonesia. Semoga kesejahteraan dan kejayaan bangsa kita
segerah terwujud.
Oleh.
Rama Saputra.
Editor.
Selita. S. Pd.
Palembang,
20 April 2020.
Daftar
Baca:
Sri
Wintala Achmad. Sejarah Runtuhnya Sriwijaya dan Majapahit. Yogyakarta: Araska,
2018.
Sumber foto. Ramadhani.
Sy.
Apero Fublic
Via
Pariwisata
Post a Comment