Flora
Mengenal Padi Sarawe. Tanaman Pangan Yang Hampir Punah
Apero
Fublic.-
Padi Sarawe atau padi Jawe itulah yang dinamakan masyarakat Sumatera Selatan.
Dinamakan padi sarawe karena biji tanaman ini selalu di buat sarawe. Sarawe
berarti bubur dalam bahasa Indonesia. Di Indonesia tanaman ini memiliki nama bermacam-macam di setiap daerah. Di Pulau Jawa umum dikenal dengan nama jawawut dan dalam bahasa latin disebut, setaria italica.
Batangnya menyerupai tebu
yang beruas panjang. Tapi lebih kecil dari batang tebu dan lebih besar dari
batang padi. Padi sarawe masuk jenis padi-padian atau jenis sereal terkecil pada kelasnya. Tanaman ini sudah lama dibudidayakan manusia, jauh sebelum pembudidayaan tanaman padi. Konon penduduk Pulau Jawa masa pra sejarah sudah membudidayakan padi sarawe ini. Sehingga asal nama pulau Jawa dikaitkan dengan tanaman ini.
Penamaan padi sarawe berkaitan dengan tradisi pernikahan dan gotong royong. Masa lalu saat ada keramaian pernikahan pendudk selalu membuat bubur dari padi sarawe. Di sisi lain penduduk menamakan juga padi jawe yang berarti padi jawa. Hal demikian tidak diketahui alasannya. Kemungkinan ada kaitannya dengan asal padi ini, masa lalu. Tanaman ini tidak begitu sulit tumbuh, tetap subur walau sekelilingnya banyak rerumputan.
Umur
padi sarawe sama dengan umur padi biasa dan jagung. Itulah mengapa penduduk sering menanam padi sarawe bersamaan menanam padi. Pada masa produktifnya,
pada ujung pucuk batang muncul bunga sama halnya cara padi berbunga. Bunga
kemudian berkembang dan mengandung biji-biji yang sangat kecil.
Kemudian bunga
terus tumbuh bergerombol seperti ekor hewan. Melengkung dan melancip ke ujung bunga. Awalnya berwarna hijau muda. Lalu terus berubah menjadi hiaju tua. Saat masak atau siap panen berubah kuning kecoklatan. Petani ladang berpindah menanam padi sarawe dengan cara
ditumpangsarikan dengan tanaman padi atau sayur-sayuran. Pembibitan yaitu dengan biji yang sudah kering (masak).
Pemanfaat
dari buah padi serawe adalah pada biji yang tersimpan di dalam gerombol
bunga. Penduduk biasanya menumbuk dan menempi untuk membersihkan biji padi sarawe.
Biji padi sarawe dimasak dengan cara direbus cukup lama sebagai mana membikin bubur.
Bubur padi sarawe sangat enak dan lezat. Apalagi ditambahkan santan kelapa dan
gula merah. Padi sarawe mampu mengembang mencapai seratus persen dari aslinya saat di masak.
Untuk
ketahanan pangan rakyat juga sangat membantu. Mengingat rakyat dapat
menyimpan sendiri di bilik-bilik pangan mereka di rumah mereka. Apabila mengalami masa panceklik atau masa gagal panen. Masyarakat dapat
menggunakan padi sarawe sebagai makanan pangan pengganti beras.
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Desti. S. Sos
Palembang,
15 April 2020.
Terimahkasi
untuk yang sudah mendokumentasikan foto padi sarawe. Semoga dinilai Allah dalam
bentuk pahalah.
Sy. Apero Fublic
Via
Flora
Post a Comment