Sudut Pandang
Wanita Suci dan Tidak Suci Dalam Penilaian Laki-Laki
Apero Fublic.- Penilaian wanita suci ini disesuaikan dengan sudut pandang
ketimuran, Melayu dan Islam. Di luar Islam atau di dunia berkebudayaan Barat (non muslim) tidak mengenal kesucian seorang wanita. Mereka menganggap wanita hanyalah
manusia yang sama atau serupa dengan laki-laki. Dalam budaya Melayu atau
pandangan Islam wanita memiliki kesucian dan harus dijaga. Baik itu, dijaga oleh
individunya, keluarganya, masyarakatnya dan negaranya. Berikut ini, adalah
wanita suci dalam pandangan laki-laki.
A. Wanita Suci
I. Wanita
Perawan
Wanita
yang suci urutan pertama adalah wanita yang baru dilahirkan. Sampai dia tumbuh
menjadi seorang gadis. Dalam pase ini dia dinamakan perawan karena dia belum
pernah melakukan hubungan intim dengan seorang pria pun. Perempuan ini juga
tidak pernah melakukan oral seks atau melampiaskan nafsu seksnya dengan
cara-cara tidak wajar. Misalnya memasukkan jemari tangannya kedalam
kemaluaannya sehingga merusak keperawanannya. Wanita yang masih perawan
terhitung sejak dia lahir sampai dia menikah adalah wanita yang suci.
Perawan
adalah sama dengan segel apabila pada sebuah produk. Konsumen akan merasa yakin
kalau sebuah produk itu aman kalau kemasannya masih bersegel. Apabila produk makanan dan minuman atau produk elektronik diyakini masih asli komponen atau isinya apabila segel masih belum dibuka.
Begitupun seorang perawan dia diyakini masih sehat-sehat saja, baik secara
biologis dan psikologis. Sehat biologis adalah dimana terjamin rahimnya sehat dan
belum terinfeksi penyakit, seperti virus HIV atau sejenisnya. Sehat secara
psikologis, bahwa dia seorang wanita normal dan tidak memiliki orientasi seks
menyimpang.
Wanita
yang mampu menjaga perawannya sewaktu sebelum menikah. Juga menjadi indikasi
kalau dia wanita baik-baik. Bukan pelacur atau pezina sehingga nama baik
sebuah keluarga akan terjaga. Terutama nama baik laki-laki yang menikahinya.
Wanita yang masih perawan adalah wanita suci di mata laki-laki.
II. Istri
Yang Setia
Wanita
yang suci kedua di mata laki-laki adalah wanita yang bersuami dan setia. Dia
wanita yang menjaga kemaluannya dan adabnya. Dia tidak pernah berzina dan
menutup auratnya dengan baik. Walau dia tidak lagi perawan tapi dia memiliki harga diri. Sudah
melahirkan beberapa kali dan umurnya sudah kakek-kakek. Dia tetap wanita suci
dan mulia walaupun dia tidak begitu taat beragama.
III. Janda
Yang Berkelakuan Baik
Seorang
wanita yang pernah menikah secarah sah menurut hukum agamanya. Kemudian dia
bercerai dengan suaminya juga secara sah sesuai hukum agama dan negaranya.
Tapi, alasan perceraian mereka bukan karena perselingkuhan si janda dengan
laki-laki lain. Tapi perceraiannya karena permasalahan diluar kasus perzinahan
atau perselingkuhan.
Dia
seorang janda yang menjaga dirinya dari perzinahan. Menjaga kemaluannya dari laki-laki yang belum
menikahinya secarah sah. Memiliki beberapa anak atau belum memiliki anak. Janda
yang sah menurut hukum agamanya dan hukum negaranya. Wanita janda yang menjaga diri dan berakhlak baik adalah wanita yang suci di mata laki-laki. Tidak ada salahnya seorang bujang
menikahi janda. Rasulullah SAW menikahi Siti Khadijah r.a juga seorang janda terhormat.
IV. Wanita
Yang di Cabuli Sewaktu Kecil
Wanita
yang dicabuli sewaktu kecil. Semisalnya sewaktu berumur tujuh tahun oleh
seseorang laki-laki. Sampai bertahun-tahun baru diketahui dan dia sadari kalau
perbuatan tersebut adalah pelecehan terhadapnya. Waktu Dia masih anak-anak dan tidak
mengerti tentang norma susilah. Maka, Dia tidak bersalah dan perbuatan itu belum dia
mengerti. Sehingga, wanita yang dicabuli sewaktu kecil juga wanita yang suci dimata
laki-laki.
Seandainya Anda atau keluarga Anda mengalami kejadian demikian. Jangan malu dan takut. Bagi laki-laki wanita dicabuli semasa kecil. Tetaplah wanita yang suci. Dengan demikian, jangan takut melaporkan pelaku pada pihak berwajib.
Selain menghukum pelaku juga menjadikan bukti kalau dia dicabuli semasa kecil. Yang berbahaya kalau tidak dilaporkan. Nantinya, sulit untuk seorang bujang atau laki-laki akan percaya kalau dia dicabuli semasa kecil. Bagaimana kalau dia bohong??? Ditinggalkannya Anda!!!.
V. Wanita
Yang Diperkosa
Wanita
yang diperkosa secara murni adalah wanita yang suci. Bagaimana diperkosa secara
murni. Yaitu, si wanita diperkosa tanpa imbalan dan tanpa sebab. Misalnya dia
pulang dari sekolah. Di tengah jalan dia diculik oleh dua orang laki-laki.
Kemudian dia diperkosa berkali-kali dan mungkin lebih. Wanita seperti ini tetap
suci dan tidak ternoda sedikitpun. Wanita yang diperkosa baik dia masih
perawan, seorang janda, atau sudah menjadi istri orang. Dia tetap wanita suci dan tidak ada alasan untuk
kaum laki-laki membencinya.
Berbeda kalau seorang wanita mengaku-ngaku diperkosa hanya untuk menutupi keburukan akhlaknya. Hanya untuk diterima oleh seorang laki-laki. Untuk itu, jangan takut laporkan saja orang yang telah memperkosa atau merampas kesucian anda.
Siapa pun pelakunya, teman, pacar atau orang dekat sendiri. Agar memiliki bukti dan dokumentasi kalau memang diperkosa. Agar tidak ada keraguan dari seorang bujang atau duda melamar anda nantinya. Seandainya dia seorang istri diperkosa orang. Sebagai suami untuk tetap menyayangi dan tidak mencerainya.
VI. Pelacur
Murni
Pelacur
murni adalah pelacur yang benar-benar menjadi pelacur karena dia membutuhkan uang untuk
makan dirinya dan anaknya. Atau kebutuhan makan orang-orang yang dia tanggung.
Pelacur murni adalah pelacur yang memang dia melacur untuk kebutuhan bertahan
hidup. Maka pelacur seperti ini dia tetap wanita yang suci.
Justru kaum
laki-laki, orang kaya, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kaum
wanita lainnya yang membiarkan terciptanya pelacur murni seperti ini. Merekalah yang
salah dan menanggung dosanya. Sebab membiarkan wanita suci berbuat salah.
Karena orang-orang tersebut tidak mampu menegakkan kebaikan dilingkungannya (amarmakruf nahi mungkar).
Pelacur seperti ini tetaplah wanita suci. Namun pelacur yang benar-benar untuk bertahan hidup sudah langkah zaman sekarang. Kalau dosanya kita kembali pada Allah SWT bukan kewenangan kita manusia untuk menghakimi.
B. Wanita
Yang Tidak Suci
Selain
wanita suci dimata laki-laki ada juga wanita yang tidak suci. Wanita tidak suci
dinilai dari akhlaknya. Sehingga apabila akhlaknya buruk akan menyebabkan
dirinya menjadi buruk pula. Ternyata wanita tidak suci hanya terdiri dari dua
golongan saja. Namun zaman sekrang tren dua golongan ini semakin umum dan meluas. Menjadi penanda indikasi rusaknya moral dan berkembangnya kebudayaan non Islami.
I. Pelacur
Materialisme dan Bilogisme
Pelacur
murni sudah jarang dizaman sekarang. Kebanyakan pelacur zaman sekarang adalah pelacur korban cinta palsu. Pelacur karena untuk memuaskan nafsu
birahinya nyambi mencari penghasilan untuk bersenang-senang. Pelacur karena materialisme dan ingin
banyak mendapatkan materi. Pelacur yang menginap di hotel-hotel. Pura-pura kerja dan pura-pura nginap. Ada juga Pelacur online yang menawarkan jasa telpon call seks. D ada juga pelacur panggilan yang menjadikan pekerjaan melacur sebagai profesi.
Dia
melakukannya dengan sadar dan bahkan dia memiliki kesempatan bekerja yang lain.
Misalnya bekerja di tokoh pakaian atau rumah makan, bertani dan sebagainya. Tapi dia tidak mau melakukannya karena gengsi. Pelacur seperti ini tidak
masuk dalam kategori pelacur murni atau pelacur untuk bertahan hidup.
Pelacur seperti ini dimasukkan kedalam golongan wabah seperti virus corona atau penyakit masyarakat. Pelacur
seperti ini rentan dilakukan oleh para depresi dan kurangnya pendidikan moral kehidupan. Dampak dan faktor pergaulan dan lingkungan yang buruk. Korban teknologi, korban bucin dan korban sastra hitam yang banyak diproduksi non muslim.
II. Wanita
Pezina
Wanita
tidak suci kedua adalah seorang wanita yang suka berzina. Apabila dia seorang
gadis kemudian dia berzina dengan seorang laki-laki katakanlah pacarnya. Saat
itulah dia bukan lagi wanita suci. Sebab perbuatan zina telah merampas moral,
etika, hargadiri, dan imannya. Dia berzina hanya karena kata-kata cinta atau
rayuan saja.
Wanita seperti ini walau dia belum menikah dia tidak memiliki
status. Dia bukan seorang gadis, bukan seorang janda, dan bukan juga istri
orang. Depenisi gadis hanya untuk seorang wanita yang belum menikah tapi dia
tidak pernah berzinah dan dia masih perawan. Kalau istilah umum untuk menamai
seorang wanita yang belum menikah dan masih kulia tapi dia sudah sering
berzinah, ayam kampus dan wanita ayam.
Nilai
kesucian wanita dinilai dari hargadirinya. Bukan dari keperawanannya, tapi
keperawanan adalah segel atau tanda kalau dia wanita masih yang suci. Belum pernah berzina atau berhubungan intim. Karena
dia belum memiliki suami.
Kesucian wanita tidak bisa dirampas atau dibeli.
Kesucian tidak hilang walau dia dinodai berkali-kali oleh seorang atau lebih
oleh laki-laki. Kesucian wanita hilang ketika dia memberikan harga dirinya (keperawanannya) pada
laki-laki tanpa ikatan yang sah.
Dia melakukan karena suka dan sadar. Tanpa melalui tata cara yang dibenarkan hukum
agama, hukum adat, dan hukum negara, yaitu pernikahan. Ketika wanita itu melakukan perzinahan.
Maka saat itulah kesuciannya telah hilang.
Wanita
yang tidak suci saat dia memberikan tubuhnya hanya karena gesekan nafsu, rabaan dan rangsangan, karena
materi, atau hanya karena takut ditinggalkan pacar. Saat dia tidak mau
ditinggalkan sang pacar.
Sang pacar kemudian meminta keperawanannya atau
meminta berzinah. Lalu si wanita memberikan tubuhnya dengan relah. Maka saat
itulah, dirinya sudah tidak suci lagi. Suci adalah bentuk kebaikan moral dan
integritas seorang wanita yang bermoral. Yang layak menjadi seorang Istri atau seorang ibu.
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Selita. S. Pd.
Palembang,
12 April 2020.
Sy. Apero Fublic
Via
Sudut Pandang
Post a Comment