Kampus
Kepada Anakku Yang Kuliah di Kota.
Apero
Fublic.-
Fenomena dosen mesum memang luar biasa sekarang. Sudah menjadi rahasia umum
terutama di kampus-kampus. Dosen mesum bukan hanya dapat mengajarkan mata
kuliah. Tapi mereka juga pandai mengajarkan gaya-gaya seks dan adegan forno.
Seharusnya mereka yang sudah memiliki dua profesi tersebut mendapat gaji dobel
dari pihak kampus dan pemerintah.
Dosen
mesum biasanya sangat tidak nyaman dengan wanita berpakaian syarih atau
bercadar. Bahkan mereka dapat melarang pengguna cadar di Perguruan Tinggi
mereka. Sebab mereka tidak dapat lagi melihat wajah cantik dan bibir imut serta
seksi seorang mahasiswi.
Apabila
kamu menemukan kampus melarang hijab dan cadar pada mahasiswi muslima.
Kemungkinan Perguruan Tinggi tersebut sarang dosen mesum. Atau markas siluman
buaya buntung yang menyamar jadi manusia lalu bekerja di Perguruan Tinggi
tersebut. Oleh karena itu, seorang ibu mengirim surat kita kepa anaknya yang
sedang kuliah. Agar hati-hati dalam kulia kerena khawatir dengan anak gadis
yang mereka kirim untuk kuliah.
Kepada
Anakku, yang kuliah di Perguruan Tiggi.
Apakah
selangkangan kamu masih utuh nak?
Hati-hati
nak, segitiga itu incaran dosen mesum!!!.
Anakku,
kedatangan surat ini tentu akan mengganggu kativitas kuliah kamu nak. Tapi,
luangkan sedikit untuk membaca curahan hati ibu. Jujur, ibu jadi khawatir
akhir-akhir ini. Ibu bermimpi, siluman buaya buntung telah kembali ke dunia
ini. Mereka menyamar jadi manusia, dan mengajar di Perguruan Tinggi. Hati-hati
nak, nanti salah satu Pak dosenmu adalah salah satu dari kawanan siluman buaya
buntung itu.
Engkau
tahu nak, buaya adalah hewan buas. Mereka memakan semua hewan-hewan dan
manusia. Begitu mengerikan bukan, coba kau perhatikan saja buaya. Apabila buaya
saja sangat kejam dan mengerikan. Apalagi kalau dia adalah siluman. Maka
bercampurlah, sifat binatang dan sifat siluman. Tampak lebut dan halus, tapi
dia adalah predator.
Hati-hati
nak, tutup aurat kamu. Jangan berdua di rungan tertutup. Ajak teman kamu untuk
menemani. Hati-hati, siluman buaya yang menyamar menjadi dosen itu tampak
sangat baik. Tapi itu hanya tipuan saja. Awas, paha kamu nak yang mulus itu.
Awas buah dada kamu itu, nanti dia remas-remas. Hati-hati nak, bibir kamu nak.
Usahakan pakai cadar di kampus. Biarlah dibilang kadrun dan di hina-hina.
Karena bibir kamu yang merah dan mungil itu. Jadi incaran dosen mesum jelmaan
siluman buaya buntung.
Ibu
dengar berita, ada disertasi dosen yang menghalalkan hubungan dengan bukan
istri. Kamu jangan terjebak nak, susa payah ibu melahirkan kamu, mempertaruhkan
nyawa. Susah payah ibu bapak kamu kerja di desa membiayai kamu kuliah. Datang
ke kota untuk kuliah tapi kamu jadi gundik dosen mesum. Jadi pemuas nafsu
mereka, dan kau kehilangan harga diri. Kalau kamu tidak suci lagi, laki-laki
baik-baik tidak akan mau memperistri kamu.
Kepada
anakku yang kuliah di kota. Hati-hati nak, awas pahamu yang mulus itu. Nanti di
rabah-rabah oleh mereka. Ibu takut sekali nak, dosen mesum mengintai kamu. Jaga
kehormatan kamu, dan jaga nama baik keluarga.
Dariku,
ibumu di Kampung Harapan Bangsa.
Oleh.
Sugiem Giem Iyem.
Editor. Selita. S.Pd.
Fotografer. Dadang Saputra.
Yogyakarta, 27 Mei 2020.
Fotografer. Dadang Saputra.
Yogyakarta, 27 Mei 2020.
Buat semunya terima kasih sudah mampir ke halaman Surat Kita karyaku. Bagi kamu yang ingin mengirim kesastraan Surat Kita dapat mengirim ke Apero Fublic atau Jurnal Sastra Apero Fublic. Kirim melalui email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra 54@gmail.com.
Surat Kita adalah kesastraan yang bertema mengirim surat. Surat Kita berfungsi untuk kritik sosial, hiburan, dan belajar menulis. Surat Kita harus dipublikasikan pada media-media agar dijangkau oleh banyak orang. Surat Kita bersifat abstrak tidak memberitahu identitas objek dan penulis (nama samaran). Namun penulis juga boleh kalau mau menulis nama sebagai karyanya.
Surat Kita adalah kesastraan yang bertema mengirim surat. Surat Kita berfungsi untuk kritik sosial, hiburan, dan belajar menulis. Surat Kita harus dipublikasikan pada media-media agar dijangkau oleh banyak orang. Surat Kita bersifat abstrak tidak memberitahu identitas objek dan penulis (nama samaran). Namun penulis juga boleh kalau mau menulis nama sebagai karyanya.
Sy. Apero Fublic.
Via
Kampus
Post a Comment