Puisi
Puisi Kenangan Buat Chairil Anwar.
Apero
Fublic.-
Berikut ini puisi kenangan dari Djamil Soeherman sebagi penyair angkatan tahun
50-an. Penyair ini memiliki corak puisi yang berkata makna dan simbol. Jenis
syairnya syair melankolis dimana akan sulit di mengerti oleh orang-orang awam
sastra.
Namun
inilah kenyataan dunia sastra yang penuh misteri dan tanda tanya. Namun, khazana
karya tulis tetap dalam koridor sastra yang tinggi. Memberikan sumber pada
generasi sekarang untuk berpikir dan cerdas.
Itulah
syair yang sesungguhnya. Sebab memberikan tantangan yang luar biasa. Sisi
sastra bukan hanya sebagai hiburan tapi juga memberikan pesan pendidikan dan
pesan kemanusiaan. Sehingga pembaca dituntut untuk cerdas.
KEMBANG
TELASIH BUAT CHAIRIL ANWAR
Diendapkan
oleh.
kabut
malam April.
Dalam
dengking malam hening.
di
atas palang bumi bisu.
bergelut
rintih dan kasih.
bertaburkan
kenang dan doa.
Malam
ini mengendap tenang.
dan
seisi rimba hanyut dalam semadi.
menggelepar
semua yang mati dari abad-abad silam.
menokok
bayang-bayang menari tanpa wujud.
dengan
ada kisah lalu dari himpitan bumi hitam.
mengisahkan
lagu buruan dari lembaran yang belum tamat.
dibawakan
jin perayangan bertanduk gading.
dari
gading impian dengan api kemenangan di tangan.
mereka
yang datang beserta kami berhamburkan airmata.
atas
tekanan hati luka ingin lupa dari duka.
biar
kami kisahkan pada kau seribu kisah.
tentang
kehidupan hantu berkeliaran malam.
biar
kami lupakan cinta kami seribu lupa.
tentang
gadis pembeli cinta maduan.
kami
datang dengan pintu condong ke muka.
kami
sudah berjanji kepada angin yang selamanya bertiup.
dari lembah mati.
kamilah
kini penyambung buluh.
saluran
seni yang mengalir dari kau punya aku.
Kau
yang kini tak lagi bisa dendang.
dengarlah
dendang kami pada ombak arus memutih.
dan
pada wangi tanjung bersebar pagi.
kau
mati dalam riba seni.
jiwamu
bertukar pada lapis udara yang kami hirup.
dan
pada titis nyala pelita serta degup pembakar cita.
kau
ada di hitam ada di putih.
ada
di daging dara jadi satu.
bicaralah
pada kami pada angin lepas daratan.
jika
bintang beralih rupa jadi impian.
nanti
kami bisa lepaskan kisah lagi seribu peri.
kami
jagakan kau di tiap pagi puja.
kau
dikenang.
kami
menggenang antara kau.
dan
kami Cuma imbauan angin malam pembawa wewangian.
Kau
sekarang api.
api
dari semua yang nyala.
dari
semua jiwa yang kami reguk bersama dengan degub mati hidup.
berilah
kami pengertian tentang ini kisah yang tidak
akan punya akhir.
Oleh.
Djamil Soeherman.
28
April 1949-28 April 1953.
Rewrite.
Apero Fublic.
Editor.
Desti. S.Sos.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Palembang,
18 Mei 2020.
Sumber:
Djamil Soeherman dan Muhammad Diponegoro. Kabar Dari Langit. Bandung: Pustaka,
1988.
Buat
semuanya bagi anda yang ingin mempublikasikan hasil karya puisi atau karya
tulis lainnya. Dapat mengirimkan karya tulis anda ke Apero Fublic. Melalui
email redaksi fublicapero@gmail.com atau duniasastra54@gmail.com.
Sy.
Apero Fublic.
Via
Puisi
Post a Comment