Flora
Mengenal Buah Pedare
Apero
Fublic.-
Buah pedare atau dikenal luas dengan nama kelengkeng. Buah ini memiliki nama
ilmiah dimocarpus longan dari marga sapindaceae. Tanaman buah pedare adalah tumbuhan
endemik Asia Tenggara. Pada awalnya pedare tumbuh liar di hutan-hutan di pedalam KalimanTan, Sumatera dan lainnya.
Jenis pedare liar buah besar-besar sama seperti pedare
hibrida yang banyak dibudidayakan. Hutan yang masih alami. Pedare tersebar luas karena berkembang biak dengan biji yang dibawa oleh hewan atau manusia.
Pada
masa selanjutnya tanaman dikotil ini ditanam penduduk di pemukiman mereka.
Sehingga buah pedare menjadi buah budidaya manusia. Tanam buah ini sangat mudah
tumbuh dan besar. Biasanya pohon pedare tumbuh baik di kawasan tanah renah, hutan tropis. Mampu hidup puluhan bahkan ratusan tahun. Tergantung pada keadaan alam sekitar, misalnya tidak terjadi kebakaran hutan.
Penduduk di Sumatera Selatan menanam
pohon buah pedare di kebun-kebun buah-buahan mereka. Biasanya ditanam bercampur
dengan tanaman buah lainnya. Seperti duku, petai, jereng, pauh, raman, pedare,
manggus (manggis), rambai dan lainnya. Penduduk menamakannya dengan talang buah.
Buah
pedare memiliki rasa manis, dengan daging buah yang tipis membalut biji yang
berwarna hitam kecoklatan. Kulit buah tipis dan getas. Hama buah pedare seperti
kalong, kelelawar, tupai, kera, dan musang.
Tumbuhan buah ini, berbuah pada
musim buah-buahan dimana semua buah-buahan berbuah. Ukuran batang pedare
mencapai tinggi dua puluh meter atau lebih. Dahan lunak dan mudah patah.
Sehingga saat memanjat pohon pedare harus berhati-hati.
Sekarang
pohon buah pedare sudah ada versi hibrida atau bibit unggul. Pembudidayaan
pedare sudah luas namun masih kurang untuk memenuhi kebutuhan. Mengapa
demikian, karena belum banyak pemasok buah pedare sehingga harganya masih
tinggi per kilogram. Bagi Anda yang tertarik membudidayakan tanaman buah
pedare. Jangan ragu, sebab akan menjadi bisnis dan peluang usaha yang
menjanjikan.
Buah
pedare dapat diolah menjadi buah pedare kering. Biasanya masyarakat
menjadikannya bubur atau sarawe. Di Thailand, Taiwan, Cina pengolahan buah
pedare dengan industri pengalengan. Untuk konsumsi biji buah pedare dapat dijadikan cemilan
dan diolah menjadi makanan ringan.
Nenek moyang kita zaman dahulu mengawetkan
biji pedare dengan diletakkan di atas papi. Papi adalah tempat yang terletak
diatas tempat memasak tradisional. Sehingga panas api memasak membuat biji-bijian
menjadi awet. Saat masa gagal panen biji pedare kering dapat dijadikan makanan.
Buah
pedare memiliki kandungan vitamin c untuk menjaga daya tibuh. Kandungan kalori
dapat menjaga stabilitas berat badan. Dapat mengurangi resiko radikal bebas, dapat menjaga
kesehatan mata dan kulit, karena buah pedare mengandung banyak kadar gula, maka
untuk pengidap diabetes agar jangan mengkonsumsi terlalu sering apalagi berlebihan.
Oleh.
Adi Putra Pratama.
Editor.
Desti. S.Sos.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Palembang,
23 Juni 2020.
Arti kata: Sarawe: kuliner atau makanan berkuah manis seperti bubur. Papi. tempat penyimpanan sesuatu di atas tempat memasak atau tungku api. Di buat dari bilah-bilah bambu.
Sy.
Apero Fublic.
Via
Flora
Post a Comment