Flora
Mengenal Buah Raman
APERO FUBLIC.-
Buah raman atau dikenal juga dengan nama buah aman, dan gandario. Buah asli endemik Indonesia
ini banyak tumbuh di pulau Sumatra, terutama di Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu, tumbuh dibeberapa Asia Tenggara. Tanaman buah raman termasuk sejenis buah asam-asaman. Dari tekstur daging buah, biji dan serabut masih tergolong kelompok mangga-manggan.
Pohon buah raman sangat suka tumbuh
di dekat sumber air, misalnya tebing sungai, tebing lebung, di sisi paya, atau dikawasan tanah renah. Penduduk menanam buah raman saat mereka membangun talang. Kadang biji raman tumbuh begitu saja disekitar pemukiman penduduk.
Di
Sumatera Selatan ada satu daerah bernama, Payaraman. Paya nama tempat penampungan alami air
alam yang memanjang mirip sungai, berair dangkal. Kata raman jelas menyebut buah raman. Penamaan tempat dengan merujuk hal-hal yang dikenal memang biasa terjadi pada masyarakat masa lalu.
Payaraman awalnya nama desa yang berkembang menjadi nama kelurahan. Lalu menjadi nama kecamatan, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Saat ini kelurahan Payaraman telah berkembang menjadi dua kelurahan, yaitu Kelurahan Payaraman Timur dan Kelurahan Payaraman Barat.
Di
beberapa daerah juga ada penduduk yang menamakan buah gandaria, gondorio. Ada
sebuah media massa menyebutnya dengan nama buah anggur Jambi. Sepertinya, penyebutan atau penamaan buah
anggur jambi tidak tepat. Sebab anggur adalah kata berasal dari luar atau asing, dan Jambi
nama tempat dan nama provinsi yang lebih baru. Penamaan anggur jambi terlalu berlebihan dan
tidak sesuai budaya. Pasti ada nama asli daerah Jambi untuk nama buah ini. Buah raman memiliki nama ilmia bouea
macrophylla dari keluarga anacardiaceae.
Batang
pohon raman berwarna hijau tua kecoklatan. Memiliki dahan yang landai disetiap
ruas batang pohonnya. Warna buah mentah hijau, dan daging buah berwarna putih
dengan warna biji unguh. Dari warna biji buah raman yang ungu itulah. Orang-orang
Sumatera Selatan menamakan warna unguh dengan warna biji raman. Apabila kamu
mendengar orang Sumatera Selatan berkata sesuatu berwarna biji aman (raman). Berarti warna
tersebut warna unguh.
Buah
yang sudah masak berwarna kuning dengan daging buah berserabut layaknya serabut
mangga, dengan rasa manis-asam. Buah yang masih muda selalu diburu untuk dibuat
rujak. Karena sangat getas dikunya dan masam yang guri. Berbeda kalau buah sudah
tua, daging buah mulai berserabut.
Buah
raman dapat dijadikan sambal, jus bua raman dengan tambahan gula dan susu. Es
buah raman, dan makanan olahan manisan buah aman. Buah raman belum ada rekayasa bibit unggulnya. Harga buah raman muda dipasaran kota besar, seperti di Palembang, Bandar Lampung mencapai lima puluh ribu rupiah per kilogram. Kalau di Jakarta harga mencapai seratus ribu rupiah lebih. Rujak buah raman muda sangat diminati. Bahkan ibu-ibu hamil sering ngidam buah raman muda.
Buah raman merupakan salah satu tanaman keras yang terancam punah. Kurang pedulinya masyarakat dalam melestarikan tanam ini. Pembukaan hutan menjadi perkebunan sawit atau karet. Membuat tanaman ini kehilangan habitatnya. Sejauh ini, ada beberapa penduduk yang menanam di talang atau kebun tradisional. Sehingga masih dapat bertahan. Batang pohon yang besar juga menarik minat penduduk untuk mengolah menjadi papan bangunan.
Disusun. Tim Apero Fublic.
Editor.
Selita. S.Pd.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Palembang,
23 Juni 2020.
Sy.
Apero Fublic.
Via
Flora
Post a Comment