Berita Daerah
Itulah sedikit cerita dari warga Desa Danau Gerak. Memang hal ini belum dikonfirmasikan ke pemerintah setempat. Mengapa sudah delapan tahun hanya tiang listrik saja yang sampai. Semoga hal ini dapat dijelaskan oleh pemerintah setempat pada warganya yang sudah tidak sabar menunggu aliran listrik di desa mereka.
CERITA DESAKU: Desa Tertinggal Di Kabupaten Muara Enim
Apero
Fublic.- Muara Enim. Sebuah desa yang tidak dipedulikan oleh pemerintahan
daerah setempat. Bertahun-tahun hidup dalam kegelapan dan ketertinggalan.
Itulah yang dirasakan oleh penduduk disana.
Sebuah takdir desa bernama, Desa Danau Gerak yang terletak di Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim. Kabupaten penghasil batu bara terbesar di Indonesia ini ternyata tidak mampu menerangi sebuah desa kecil di wilayhnya.
"Ada
yang berdiri tegak tapi bukan KEADILAN. Melainkan tiang-tiang PLN yang sudah
diselimuti rumput-rumput liar yang berdiri tegak. Sudah sejak 8 (DELAPAN) Tahun
lalu, bukan waktu yang singkat untuk kami bersabar, bahkan sudah tiga periode
ganti bupati, Keren bung.” Itulah ungkap seorang warga.
Lanjutnya; Ironis memang padahal Muara Enim adalah kabupaten penghasil energi listrik TERBESAR (batubara).
Entah kenapa sampai saat ini desaku yang berada di kabupaten Muara Enim belum
tersentuh dengan adanya penerangan dari PLN
belum sama sekali menikmati aliran listrik PLN. Tanpa adanya aliran listrik dari PLN desaku sangat tertinggal, ya tertinggal di
banding desa-desa lain yg ada di Semende, khusus nya. Inisiatif mendirikan PLTA
hasil swadaya dari warga desakku hasilnya tak seberapa hanya bisa memenuhi
penerangan kala malam tiba." Tuturnya.
"Pernah beberapa kali mengajukan permohonan hanya saja tak ada gubrisan. Pernah di
kasih janji akan di kerjakan dan di selesaikan. Hanya saja, janji tinggal janji
yang tak kunjung pasti, dan tak ada kabar sama sekali." Disertai dengan tarikan nafas dalam.
Apa harapan Anda: "Untuk pemerintah Kabupaten, Pemerintah provinsi dan wakil rakyat Sumatera Selatan. Jangan kalian diam karena dihati dan lidahmu kami berharap. Suara kami didengar lalu
di terima Allah SWT. Kami titipkan masa depan kami pada kalian supaya kehidupan lebih baik." Pungkasnya.
Itulah sedikit cerita dari warga Desa Danau Gerak. Memang hal ini belum dikonfirmasikan ke pemerintah setempat. Mengapa sudah delapan tahun hanya tiang listrik saja yang sampai. Semoga hal ini dapat dijelaskan oleh pemerintah setempat pada warganya yang sudah tidak sabar menunggu aliran listrik di desa mereka.
Ironi sekali tambang batu bara Bukit Asam sudah berdiri sejak tahun 1919 sampai sekarang di Kabupaten Muara Enim. Tapi masih ada desa yang belum dialiri listrik. 70 tahun lebih negara ini merdeka. Seabad lebih hasil tambang di bumi nenek moyang digali.
Oleh.
Sen (warga)
Editor.
Selita. S.Pd.
Danau
Gerak, Selasa, 21 April 2020.
Memperingati
hari kartini. Habis Gelap Terbitlah Terang. Selamat Hari Kartini untuk
Kartini-kartini masa kini di seluruh Indonesia.
Sy.
Apero Fublic
Via
Berita Daerah
Post a Comment