Arkeologi: Mengenal Benteng Marlborough.
Benteng Marlborough dibangun untuk melindungi orang Inggris dan memperkuat posisi dan keberadaan mereka. Sekaligus pelindung perdagangan dan monopoli perusahaan dagang Inggris EIC (East India Company).
Selain itu, pelabuhan juga sangat penting untuk sebuah
perdagangan jarak jauh antar lautan. Maka dibangunlah sebuah pelabuhan oleh orang Inggris di
tepian pantai tidak jauh dari Benteng Marlborough.
Secara administratif Benteng Marlborough terletak di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Alamat
saat ini, di Jalan Benteng, Kelurahan Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara.
Benteng Marlborough berdiri di atas tanah kurang lebih 44.000 meter persegi.
Tinggi dinding benteng delapan meter, dengan tebal satu setengah meter dan ada bagian yang setebal tiga meter.
Kedatangan
orang Inggris ke Bengkulu untuk berdagang tidak sengaja. Mereka awalnya bermaksud menuju Sumatera Barat. Kemudian mereka tiba di pantai Bengkulu. Masa itu, Bengkulu terkenal dengan
hasil Lada. Lada adalah jenis rempah-rempah yang sangat laku di pasar dunia waktu itu.
Kedatangan orang Inggris disambut baik. Karena memang ingin berkerja sama perekonomian,
terutama dalam urusan perdagangan.
Setelah
membeli sebidang tanah di muara Sungai Bengkulu. Perusahaan dagang Inggris
bernama East India Company (EIC). Mereka mendirikan Benteng York. Saat itu,
Benteng York menjadi pusat perdagangan Inggris di Asia Tenggara. Benteng juga lengkap dengan pertahanannya, administrasi dan lainnya.
Sebelum
orang Inggris tiba di Bengkulu. Mereka tiba di Kesultanan Banten. Tetapi
Kesultanan Banten sudah menandatangngani perjanjian dagang dengan Belanda.
Sehingga mereka berencana berlayar menuju Pariaman untuk mencari wilayah dagang
di Asia Tenggara. Kemudian mereka tanpa sengaja tiba di Bengkulu di tahun 1685
Masehi.
Inggris
mengutus tiga orang; Ralp Ord, Benyamin Bloome, dan Joshua Charlton untuk
menjalin hubungan dagang. Maka ditandatangani perjanjian dagang antara Charles
Esq dengan Pangeran Ingalu dari Kerajaan Selebar. Inggris diizinkan mendirikan benteng York untuk kepentingan mereka.
Selain benteng, juga membangun bangunan pendukung perdagangan lainnya. Inggris memiliki hak memungut
pajak dari barang-barang yang keluar dan masuk pelabuhan. Kemudian semua hasil
lada yang masuk lewat pelabuhan harus dijual ke Inggris. Karena keadaan
geografis yang berubah, benteng sering digenangi oleh air laut. Akhirnya orang Inggris memindakan benteng lalu membangun benteng baru yang dikenal dengan Benteng Marlborought.
******
Benteng
Marlborough selesai dibangun tahun 1719. Kondisi pantai yang dangkal. Membuat bongkar muat di pelabuhan dilakukan dengan mengangkut menggunakan perahu. Orang Inggris
kemudian membangun gudang untuk penyimpanan barang dagangan.
Di dalam Benteng Marlborough terdapat beberapa ruangan yang berfungsi waktu itu. Seperti ruangan penyimpanan amunisi, ruang kantor, perlengkapan, penjara, gudang komoditas dagang. Untuk melindungi Benteng Marlborough dibangun tembok mengelilingi benteng dengan jendela-jendela pengintai, dan tata meriam. Desain Benteng Marlborough memiliki desain yang unik. Yaitu berbentuk kura-kura.
Seiring
waktu, disekitar benteng tumbuh pemukiman dan pasar. Sehinga waktu demi waktu
bertambah penduduknya. Kemudian menjadi pemukiman besar dan menjadi kota sampai
sekarang, Yaitu Kota Bengkulu. Titik nol Kota Bengkulu adalah Benteng
Marlborough.
Sebuah
peristiwa terjadi ditahun 1719 dilatarbelakangi terbunuhnya seorang Pangeran
dari Kerajaan Selebar Pangeran Nata Dirja. Kemudian anak Pangeran Nata Dirja
melakukan serangan balasan bersama pasukannya.
Mereka
berhasil menduduki Benteng Marlborough dan Inggris keluar dari Bengkulu.
Konflik juga terjadi pada tahun 15 Desember 1793. Kapten Hamilton Pimpinan
Angkatan Laut Inggris juga tewas oleh rakyat Bengkulu. Residen Thomas Parr
menyusul menjadi korban ditangan rakyat Bengkulu pada 23 Desember 1807.
Penjajahan
kemudian berganti dari Inggris ke Belanda. Terjadinya pertukaran wilayah
jajahan, Malaka yang direbut Belanda dari Portugis. Kemudian bertukar dengan
Inggris di Bengkulu. Perjanjian antara Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda
yang dinamai Traktat London tahun 17 Maret 1824.
Belanda
diwakili oleh Hendrik Fagel dan Anton Reinhard Falck. Inggris diwakili oleh
George Canning dan Charles Watkhins. Sehingga Benteng Marlborough menjadi milik
Belanda. Pada saat Jepang melakukan invasi ke Indonesia ditahun 1942. Benteng
Marlborough menjadi markas militer Jepang.
Saat
Belanda menjajah kembali ditahun 1945, Benteng Marlborough kembali menjadi
markas Belanda sampai tahun 1949. Kemudian setelah Indonesia merdeka penuh,
Benteng Marlborough menjadi markas Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan
Darat sampai tahun 1977. Setelah itu, diserahkan ke Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan dijadikan museum sampai sekarang.
Makam yang terdapat di lokasi Benteng Marlborough diantaranya, makan Residen Thomas Parr yang tewas ditangan rakyat Bengkulu pada 23 Desember 1807. Selain itu, makam Charles Murray stap residen yang waktu itu mencoba menyelamatkannya.
Oleh.
Tim Apero Fublic
Editor.
Selita. S.Spd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
27 Agustus 2020.
Sy.
Apero Fublic.
Post a Comment