Dua Belas Ciri-Ciri Pengidap Penyakit Sosial Alayshit
Berikut
ini, akan membahas tentang sikap orang yang Merasa. Orang memiliki sifat merasa
pintar, merasa hebat, merasa kuat, merasa cerdas sendiri dan merasa dirinya lebih hebat
dari orang atau merendahkan orang lain. Sikap ini, diistilahkan dengan kata alayshit.
Kata alayshit dibentuk dari dua kata yaitu kata alay (Melayu) dan kata shit
(Inggris). Kata Alay adalah nama buah-buahan sejenis dengan buah petai.
Bahkan
sangat mirip dengan buah petai. Dari bentuk buah, rasa, warna kulit, daun dan
lainnya. Muncul ungkapan di tengah masyarakat, “rasa-rasa alay, rasa-rasa petai.” Ungkapan berarti, sesuatu yang merasa, atau terasa tetapi bukan atau salah.
Merasa guru tapi bukan guru, merasa mirip artis padahal jauh. Sedangkan kata shit
diambil dari kata dalam bahasa Inggris yang berarti; kotoran, omong kosong, air besar (tai), dan orang
yang buruk sekali. Berikut ini ciri-ciri orang yang memiliki watak pengidap penyakit sosial, alayshit.
1.Hobi
mencelah-celah kegiatan orang lain. Padahal kegiatan tersebut tidak
bertentangan dengan hukum agama, hukum adat, dan hukum negara. Dengan demikian, dia merasa dirinya lebih pintar dari orang tersebut. Padahal dia tidak memiliki
kreatifitas sedikit pun selain mencari kejelekan orang lain.
2.Merasa sudah sangat banyak sekali ilmu
pengetahuan dan tahu banyak hal. Padahal dia tidak memiliki kemampuan tersebut. Kata-kata hanya berdasarkan menduga, menerka, dan nafsunya. Misalnya dia berbicara soal agama padahal dia tidak pernah belajar agama dan
pendidikan bukan pendidikan berlatar agama (pesantren). Bicara politik padahal
dia tidak tahu politik, mencoblos pemilu saja menjual suara.
3.Ketiga
ciri pengidap alayshit adalah orang suka sekali dipuji. Dia berbuat sesuatu
agar mendapat puji. Misalnya berkurban bukan karena ibadah, tapi dia ingin
dibilang orang kaya, banyak uang, sukses. Dia sangat tersinggung kalau kalah
berdebat, kalah omongan, atau terlihat sederhana. Misalnya malu makan di warung. Hanya karena ada sedikit uang.
4.Ciri keempat pengidap penyakit alayshit yaitu; Tidak suka dikritik dan tidak mau menerima pendapat orang lain. Kalau diberi masukan langsung membanta dan tersinggung. Karena merasa dianggap bodoh.
Baginya sikap, sifat, pemikirannya sangat hebat
dan semua yang orang katakan dan lakukan salah. Egois dan angkuh yang sangat
tinggi. Darahnya mendidih kalau sedikit pendapatnya dibilang tidak tepat. Dia ingin semua benar dan dibenarkan.
5.Suka ikut-ikutan kegiatan atau pekerjaan orang lain, saudara, teman atau tetangga. Orang pengidap penyakit sosial alayshit ingin tahu kegiatan orang lain. Setelah dia tahu, lalu dia bilang dengan orang-orang. Kalau itu karena pikiran dia dan karena bantuan dia, dan kehebatan dia.
Padahal dia hanya tahu cerita saja, atau duduk-duduk saja. Omong kosong dengan bualan tidak jelas. Lalu mengklaim
dia yang hebat dan mengajarkan, membantu, memberi orang itu. Padahal dia tidak
berbuat apa-apa.
6.Kemudian pengidap penyakit sosial alayshit; Dia suka mengarang cerita bohong untuk menutupi kebodohannya dan ketidak mampuannya. Berkata bohon menjelekkan orang.
Seolah-olah dialah yang paling mengerti dan pintar. Tidak malu berkata bohong menjelek-jelekkan orang
lain, menyalah-nyalahkan orang lain. Asal dia dibilang benar, dibilang pintar, dibilang hebat.
Padahal
dirinya yang tidak tahu diri. Dia yang salah, dia yang bodoh, dan dia yang tidak mengerti. Maksudnya dengan berbohong dan
mengarang cerita; agar dia terlihat pintar, paling benar, merasa hebat sendiri, dan ingin dipuji-puji. Sekaligus untuk pembenaran perbuatannya yang buruk, yang tidak bertanggung
jawab, dan untuk menutupi kelemahan dirinya.
7.Pengidap
penyakit alayshit tidak nyaman dan tidak suka mendengar kata-kata orang,
pendapat orang, dan penjelasan orang. Apalagi kalau itu adalah kegiatannya atau
keinginannya. Karena dia merasa digurui, merasa direndahkan, merasa kalah. Dengan mengalihkan kata-kata orang, dia berusaha menutupi daya tangkap otaknya yang lemah. Agar dia tidak terlihat
bodoh.
8.Suka marah-marah tidak jelas pada orang. Dia marah-marah untuk menutupi ketidakmampuannya dalam berinteraksi, berurusan, bernegosiasi, bermusyawara, berkata-kata, berargumen. Dia tidak bisa membantah dengan baik.
Karena memang dia tidak memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan.
Dia tidak mengerti sama sekali. Karena pemikirannya dibawah level orang. Sehingga dia
marah-marah atau berkata kasar untuk menutupi semua itu.
9.Semua
perbuatannya ada alasan benarnya. Tapi hanya untuk dirinya, tanpa memikirkan
kebenaran orang lain. Walau perbuatan dan cara-cara salah tapi dia mencari
pembenaran trus. Dia berpikir keras bagaimana mencari kata-kata agar dia dianggap benar.
Salah satunya dengan cara menyalahkan orang-orang atau mengkambing hitamkan
orang.
10.Tidak
mau mengakui kesalahan dirinya. Orang ini kalau salah tidak mau salah. Mencari
alasan membenarkan perbuatannya. Bersifat seperti anak-anak dan pengecut.
11.Gengsi
dalam segala hal. Mau terlihat hebat dan keren. Tidak mau berteman dengan
orang yang dia anggap jelek, miskin atau tidak selevel dengan dia. Tidak mau
mengalah, tidak mau terlihat sederhana. Pokoknya serba gengsi dan gengsi. Gengsi:
tidak pernah mau mendengarkan orang sedikit saja. Yang ditampilkan yang menunjukkan dia orang hebat, orang kaya, merasa kelas ataslah.
12.Merasa hebat saat ada sedikit uang: Misalnya, mengukur kepintaran dengan uang. Karena ada uang semuanya dia dapat perbuat. Apa-apa dibilang kasih uang, beli saja, sogok saja, kasih uang, bayar saja.
Pokoknya serba uang dan uang. Pokoknya semuanya selesai dengan uang. Padahal
dirinya baru punya sedikit uang. Itupun hasil kerja dengan orang, misalnya
hasil menjual ansuransi atau sales mobil. Sudah sok sampai kelangit ketujuh
hebatnya.
Demikianlah
ciri-ciri sifat orang yang mengidap penyakit alayshit. Apabila kamu memiliki 70 dari sifat diatas. Maka kamu termasuk dalam daftar manusia yang mengidap penyakit
sosial alayshit. Penyakit ini dapat diobati hanya dengan banyak belajar; ilmu
pengetahuan, ilmu agama, ingat mati, ingat waktu susa, dengan banyak membaca buku-buku
ilmu pengetahuan.
Sulit mengobati penyakit ini, karena pengidapnya tidak sadar diri. Malas belajar dan malas membaca sehingga dia tenggelam dalam angan-angan, Merasa Pintar, Meras Hebat, Merasa Berilmu, dan merasa-merasa-merasa-merasa dan lainnya.
Oleh.
Sujarnik.
Editor.
Desti. S.Sos.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Sekayu.
13 Agustus 2020.
Sy. Apero Fublic.
Post a Comment