Apero Fublic.- Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
memiliki budaya sosial yang tinggi. Salah satu sifat sosial bangsa Indonesia
yang membudaya adalah sifat kegotongroyongan. Dengan bergotong royong dapat
mengatasi pekerjaan berat dengan mudah.
Gotong-royong
adalah kerja sama dalam suatu pekerjaan agar menjadi mudah dan ringan untuk
mencapai tujuan yang sama. Budaya yang sudah ada sejak zaman dahulu telah mengakar
kedalam jati diri bangsa Indonesia.
Apabila
kita mendapati suatu permasalahan yang besar, pelik dan rumit. Maka dengan
bekerjasama atau dengan bergotong royong permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan baik. Saat ini, sifat kegotongroyongan sangat baik apabila digalakkan
untuk mengatasi suatu permasalahan kita bersama, semisal wabah pandemi virus
corona atau COVID-19.
COVID-19
adalah virus yang datang dari negeri wuhan, china dan menyebar keseluruh dunia
dengan cepat termasuk negara kita yaitu Indonesia. virus ini disebabkan oleh
virus acute respiratory syndrem corona virus 2 (SARS-COV-2).
Virus ini
juga menyebabkan terganggunya saluran pernapasan dan imun tubuh yang lemah yang
dapat mengakibatkan kematian pada penderita virus ini dan kecil harapan untuk
sembuh karena belum adanya obat penawar COVID-19.
Virus
corona atau covid-19 dapat menyebar dengan cepat. Menular melalui cairan tubuh
orang yang terinveksi. Masa inkubasi covid-19 selama lima belas hari. Masa ini
saja covid-19 telah dapat menular pada orang lain atau dengan istilah OTG
(Orang Tanpa Gejalah). Satu saja terinveksi, dapat menyebabkan klaster-klaster
penyebaran virus. Sehingga dapat menular banyak orang dalam waktu yang cepat.
Masalah
covid-19 bukan hanya permasalahan
kesehatan saja. Namun juga merupakan permasalahan sosial masyarakat luas
dalam satu kawasan wilayah. Sehingga memerlukan penangganan yang mengganggu
mobilitas sosial berskalah besar. Dengan demikian muncul istilah PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). PSBB sudah diterapkan diberbagai kota di
Indonesia dan di dunia. Dampak COVID-19 bermacam sebagai berikut;
1.Dampak COVID-19 pada Dunia Pendidikan
Belajar
masa pandemi covid-19 sering disebut dengan daring membuat siswa kurang mengerti
materi yang di beri guru, susah sinyal membuat siswa ketinggalan pelajaran, membuat
siswa bosan dan memilih bermain game online, siswa kehilangan belajar
bersama-sama, dan sebagian siswa memilih menikah di usia dini.
2.Dampak
COVID-19 pada Perekonomian
Sejak
adanya pandemi semua kegiatan di batasi maka berdampak pada perekonomian yaitu,
penurunan perekonomian negara, onset penjualan berkurang, berkurangnya karyawan
di perusahaan dan perindustrian, mengecilnya penghasilan baik masyarakat yang
mampu maupun yang tidak mampu, dan kesulitan mencari pekerjaan bagi seseorang
yang baru memulai ke dunia kerja.
3.Dampak
COVID-19 pada Keagamaan
Pandemi
membuat tempat ibadah tidak di datangi oleh banyak orang dan tempat beribadah menjadi sepi, COVID-19 ini membuat kurangnya
silaturahmi, dan juga menyebabkan beberapa kegiatan keagamaan yang melibatkan
banyak orang dihentikan untuk sementara waktu.
4.Dampak
COVID-19 pada Kesehatan
Dampak
yang diberi oleh COVID-19 pada kesehatan mengakibatkan infeksi pada saluran
pernapasan, dan naiknya angka kematian. Cara mengatasi COVID-19 yaitu sebagai
berikut;
1. Beribadah
memohon pertolongan Kepada Yang Maha Kuasa.
2. Menaati
peraturan pemerintah.
3. Budayakan
hidup bersih.
4. Konsumsi
makanan yang sehat.
5. Menjaga
imun tubuh agar tetap kuat.
6. Setelah
beergian keluar rumah mandilah terlebih dahulu.
7. Konsumsi
jamu-jamu yang terbuat dari jahe.
8. Kurangkan
bepergian keluar kota apabila tidak terlalu penting.
9. Disiplin
dalam pemakaian masker.
10.Laranglah
diri sendiri tidak berada dikerumunan orang.
Kita
jangan hanya memandang permasalahan wabah virus ini hanya dari kerugian materi
saja. Tapi juga ada hikma dan pelajarang yang dapat kita pertik. Pertama, membuat
kita lebih menghargai tempat ibadah, kegiatan keagamaan, dan bersekolah.
Kedua kita
dapat berlatih untuk disiplin. Ketiga, kita dapat menguatkan kerja sama.
Keempat, kita memiliki waktu luang bersama keluarga. Kelima, kita tidak melakukan
hal-hal penting diluar. Keenam, melatih hidup lebih sehat, dan bersih.
Kesimpulan
Hal-hal
demikian sudah umum dan diketahui oleh hampir semua masyarakat kita. Tentu
sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Dengan cara penanggulangan dan
pencegahan virus corona atau covid-19 ini. Dengan gencarnya sosialisasi oleh
pemerintah, membuat masyarakat mengerti dan sadar kesehatan.
Mengingat
besarnya dampak sosial masyarakat yang disebabkan oleh pandemi virus corona
ini. Tentu akan banyak sekali hal-hal yang tidak berjalan semestinya. Maka pengendalian
ini perlu memobilisasi masa yang luas. Tidak mudah untuk negara padat dan luas
seperti Indonesia. Maka, kerjasamalah yang dapat kita andalkan dalam mengatasi
pandemi covid-19 ini.
Kerjasama
atau dengan bergotong royong kita dapat mengatasinya. Mulai dari sosialisasi
kesehatan dan pencegahan, sampai kerjasama ekonomi. Kerjasama ekonomi misalnya
seperti membuka donasi sumbangan untuk orang-orang miskin yang terdampak. Atau
kita membeli dagangan para pedagang kecil. Sehingga ekonomi mereka terbantu.
Kalau
para pekerja tetap (swasta), dan ASN (Aparatur Sipil Negara). Mungkin tidak
khawatir jurstru sebaliknya. Banyak waktu libur disebabkan PSBB. Kemudian
mendapat tunjangan dan santunan atau konpensasi. Atau orang yang memang miskin
dan terdaftar. Mendapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pemerintah.
Tapi bagi
para masyarakat miskin perantauan dan tidak terdata. Mereka tentu akan sangat
kesulitan. Pada tahap ini adalah tugas kita yang melakukannya. Dengan membantu
secara materi atau administrasi supaya mereka mendapatkan BLT.
Dengan
demikian terlihatlah kebersamaan atau kerjasama kita dalam bergotong royong
mengatasi penyebaran dan penanggulangan pandemi covid-19 ini. Semoga musibah
ini cepat berlalu, dan kita dapat mengatasi bersama tanpa harus kehilangan
salah satu keluarga kita karena terinveksi virus covid-19 ini.
Saran
Saya
sebagai seorang siswi tentu merasakan bagaimana sekolah secara daring (online).
Maka sangat mengerti apa kekurangan yang dihadapi oleh para siswa dan siswi.
Tapi saya hanya ingin menyoroti pada keadaan siswa-siswi. Kalau sekolah terus
libur maka kebodohan dan kenakalan siswa-siswi akan bertambah parah.
Oleh
karena itu, sekolah sebaiknya memberikan waktu belajar di sekolah walau dengan
cara menerapkan sistem protokol kesehatan. Begitu juga dengan orang tua yang
kesulitan memenuhi dana paket internet. Sebaiknya, siswa dan siswi mengumpulkan
tugas secara langsung ke sekolah. Agar menghemat biayah data internet dan membantu
para orang tua yang tidak memiliki handphone android. Walaupun tugas dikirim
guru melalui internet.
Oleh.
Sindi Mariska Putri
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra
Sekayu,
30 September 2020.
Seorang siswi SMA di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sy.
Apero Fublic
Post a Comment