Julia Anggraini: Cinta Rahasia
Apero Fublic.- Sastra Kita. Kehidupan anak manusia tidak akan lepas dari rasa cinta. Mencintai dan menyayangi seseorang adalah hal yang lumrah atau wajar. Cinta hadir di dalam hati setiap insan tanpa konfromi. Datang pada siapa saja dan untuk siapa saja. Umur, kedudukan, jabatan, strata sosial, jarak, persahabatan dan sebagainya tidak menjadi halangan untuk hadirnya cinta.
Namun
perkara cinta tidak semudah kehadirannya. Cinta yang paling sering adalah cinta
yang tersimpan di hati seseorang. Untuk mengungkap perasaannya, tentang cinta
sunggu berat sekali. Sejujurnya cinta yang memang tulus itu, selalu berada di
sisi yang sulit. Sisi dimana cinta itu terjepit diantara kekurangan, kerendahan
diri, status, keadaan, ekonomi, semua seakan menindas rasa cinta itu.
Kemudian
beberapa rintangan yang berat membuat jiwa tertekan dan berujung air mata.
Cinta milik siapa saja, tetapi tidak dapat memiliki semua cinta. Sebab, kita
tidak ditakdirkan menulis takdir kita sendiri. Kita hanya dapat berusaha dan
berdoa. Orang berkata, sekuat apa kita bertahan, menggenggam, kalau memang
bukan jodoh kita akan terlepas jua.
Ketika
cinta hadir sebab perkenalan dan pertemanan, kemudian berinteraksi dan saling
mengenal lebih jauh. Disinilah sering tumbu benih-benih cinta yang tulus.
Disanalah itu cinta muncul dalam keterasingan, namun selalu menuntut untuk
kebersamaan. Cinta rahasia bermain diantara hati-hati yang tulus, hati yang
lembut, hati yang masih polos.
Cinta
rahasia mengintip dari balik sukma-sukma seseorang. Bukan hanya seorang gadis
yang menunggu sering memendam cinta rahasia, tetapi begitu juga dengan para
perjaka. Maka, ketika semua belum mendapat jawaban, maka doa dan harapanlah
yang di panjatkan pada sang pemilik hati, yaitu Allah SWT.
Cinta rahasia tetap di hati, biarlah kemana terbawa arus mimpi. Sampai aku sadar dari mimpi ini, suatu saat nanti. Entah ia yang aku harap, mungkin yang lain sudah Allah persiapkan. Sebab, keikhlasan bersama hati yang mencintai karena Allah, kan selalu menanti.
CINTA
RAHASIA
Karna
dikau ku ada.
Disaat
menulis ini, aku tak tahu apa yang harus kumulai.
Saat
membicarakan tentangmu.
Tentang
dikau yang selalu menghantui setiap langkahku,
Nafasku,
fikiranku yang entah tak menentu karnamu.
Apakah
benar rasa ini yang engkau ciptakan ya rabb,
Disaat
ku tak kuasa melihat wajahnya.
Walaupun
dikejauhan mata memandang.
Dengan
berbatas kaca.
Sungguh
aku tak kuasa.
Duhai
dikau seseorang yang ku kagumi dalam diam,
Apakah
engkau rasakan sama dikala ku ada.
Ataukah
hanya sekedar semu yang hilang begitu saja.
Aku
tak tau.
Yang
pasti karna dikau ku ada.
Walaupun
ku sadar,
Bahwa
emas tak setara dengan loyang.
Cukup
doa dan mengikhlasnya.
Semuanya
kepada yang telah menciptakanmu,
Itu
saja sudah buatku tenang.
Teruntuk
kamu yang saat ini ku kagumi.
Yang
membenam di hati.
Sekilas tentang penyair, dia bernama Julia
Anggraini, bole dipanggil Juli atau Angraini. Sekarang penyair sedang kulia di
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, di Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam, dengan bidang studi jurusan Ilmu Al-Quran dan tafsir. Penyair
cantik ini lahir di Kota Palembang pada tanggal 22 Juli 1996.
Warna kesukaannya adalah warna pink, putih,
ungu. Sedangkan boneka kesukaannya, yaitu boneka Marsha. Dia menyukai boneka
Marsa sebab boneka Marsha itu lucu, cantik dan indah, dan lincah. Untuk
pesan-pesannya, tetaplah bersemangat dalam menjalani hidup, jangan menyerah dan
berputus asa, ingatlah bahwa setiap lelahmu akan menjadi lillah, keep
happy and smiling.
Kalau moto hidup, dia bilanga “be you're
self. Berbicara tentang makanan, Juli
menyukai masakan ibu. Maka apa yang dimasak oleh ibu itulah makanan
favoritnya. Dahulu waktu kecil dia punya cita cita, ingin menjadi dokter,
bahkan keinginan itu pun timbul sampai ke jenjang Madrasah Aliyah.
Maka dia suka sekali pelajaran IPA, seperti biologi, matematika, fisika dan kimia. Walaupun itu ribet tapi ia tetap semangat. Namun saat dia menginjak masuk dunia perkuliahan ternyata saya menyadari bahwa agama lah yg paling penting dari segalanya.
Post a Comment