UKM: Pengusaha Kerupuk Dalam Hantaman Pandemi Corona
Namun,
pada masa pandemi virus corona, keberlangsungan UKM kritis dan tersendat.
Akibat berbagai kebijakan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran dan
penularan virus corona.
Seperti
pengrajin Kerupuk Jangek, Ibu Sumira binti Hayat Rebi (Alm). Tinggal di Jalan
Praja Mukti, Sekayu, lokasi di depan TK Negeri Pembina. Dia menggeluti usaha
Kerupuk Jangek sejak tahun 2010 yang lalu. Ibu Sumira adalah seorang wanita
yang kuat dan tegar. Sebagai seorang wanita dia mampu mandiri secara usaha,
tekun dan sabar.
Namun
akhir-akhir ini, usaha yang digelutinya tidak berjalan begitu baik. Sejak
dilanda bencana virus corona. Membuat omset penjualan dan orderan konsumen
berkurang drastis. Ada rasa prihatin dan sedih yang menggugah jiwanya.
Karena
usaha kecilnya yang menjadi harapan pemasukannya terganggu. Kadang Dia juga
berkeinginan mengembangkan usahanya. Namun sudah menjadi hal yang biasa bagi
pengusaha, yaitu terkendala modal. Kemudian sistem pengetahuan pasar dan
manajemen juga perlu diberikan.
Apabila kita amati, usaha Ibu Sumira sangat perlu diberikan bantuan. Pada masa pandemi virus corona ini. Tentu akan sangat membantu sekali untuk ketahanan dan pengembangan usahanya. Pada pihak pemerintah agar dapat memberikan perhatian pada usaha Kerupuk Jangek ibu Sumira.
Ibu Sumira atau yang sering dipanggil Kopek Ira. Telah memiliki dua orang anak yang masih duduk dibangku sekolah, Fery dan Putri. Tetap tegar dan kuat dalam menjalankan usahanya. Semoga badai virus corona cepat berlalu. Sehingga pelaku Usaha Kecil dan Menengah dapat bernafas lega.
Oleh.
Padli, S.Pd.
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Sekayu,
20 September 2020.
Sy.
Apero Fublic.
Post a Comment