Mengenal Arus Musi (ARSI) MUBA
Periode
pertama pendirian dengan susunan kepengurusan organisasi 2013-2016. Yaitu,
Herdoni Safriansyah sebagai ketua, Almendi Dwi Putra sebagai sekretaris, Nenik
Kristina, SE., sebagai bendahara. Kantor sekretariat ARSI (Arus Musi) terletak
di Jalan Merdeka, Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi
Banyuasin. Organisasi Kemasyarakatan ARSI terdaftar dengan notaris
Gustimansah., SH., M.Kn.
Kipra
ARSI selama ini dikenal luas oleh masyarakat Musi Banyuasin dan Suamtera
Selatan. Untuk bidang penyelenggaraan kegiatan-kegiatan organisasi meliputi
bidang seni, sastra dan kebudayaan.
Seperti
kegiatan pelestarian permainan tradisional. Pada bidang kesastraan Melayu daerah
Musi Banyuasin, adanya kegiatan pengenalan dan pembelajaran seni senjang, peribahasa
(petua wang tue), pantun berbahasa Melayu daerah Musi Banyuasin dan lainnya.
Apabila
kita memperhatikan dari kiprah dan gerak kegiatan ARSI. Suatu tanda munculnya
embrio pergerakan kebudayaan di Musi Banyuasin. Suatu kawasan berkebudayaan
Melayu. Dimana kawasan berkebudayaan Melayu telah tergeser oleh nilai-nilai
budaya asing atau budaya daerah lain. Apabila hal demikian tidak segerah kita
perbaiki maka kita akan kehilangan jati diri daerah atau bangsa ini.
Masyarakat
kita sekarang tampak bingung kebudayaan. Mereka juga buta dengan budaya daerah
sendiri. Apabila kita melihat cara berpakaian, bertingkah laku, berjoget mabuk
sambil saat ada keramaian dengan pakaian sembrono. Hal demikian menunjukkan
kalau masyarakat kita bingung berbudaya.
Kebangkitan
Organisasi Kemasyarakatan yang bersifat kesastraan dan kebudayaan sangat
diperlukan. Pada zaman perang untuk menjaga bangsa kita memerlukan senjata.
Pada masa damai dan masa perang kita memerlukan kebudayaan dan kesastraan untuk
bertahan, melawan dan berperang.
Hampir
semua pihak di negeri kita yang tercinta ini. Semuanya meremehkan dan
menyepelehkan kebudayaan dan kesastraan. Padahal budaya dan sastra adalah ibu
dari masyarakat. Buruknya kesastraan dan budaya akan berdampak pada buruknya
perilaku sosial masyarakat.
Sebagai
contoh, misalnya ketika menonton film porno. Akan muncul sifat-sifat dan
mencontoh cara-cara film porno. Begitu juga dengan hal-hal buruk lainnya dari
budaya dan sastra akan ditiru oleh masyarakat.
Semoga
organisasi Arus Musi akan terus berkiprah dalam bidang kebudayaan dan
kesastraan. Kemudian mengembangkan ide-ide baru dalam memunculkan kebudayaan.
Sehingga menjadi guru bagi masyarakat di Musi Banyuasin.
Dengan harapan juga akan muncul pejuang-pejuang kebudayaan dan kesastraan lainya. Begitu juga pihak pemerintah dan tokoh masyarakat juga ikut serta dengan nyata dalam membangun kebudayaan yang sesuai dengan bangsa kita.
Foto-foto kenangan ARSI dalam rangkaian kegiatan organisas.
Post a Comment