Hikayat Asal Usul Nama Langkat
Letak
kuburan ini di Buluk Cina, Kecamatan Hamparan Perak. Jarak dari Karang Gading
tidak jauh karena sungai yang menghubungkan kedua daerah ini bermuara ke Karang
Gading. Daerah inilah yang menjadi pusat kerajaan karena di sana ada seorang
raja yang bernama Raja Benuang. Dia menetap di Kampung Ulak Berayun yang
berdekatan dengan Karang Gading. Perkembangan kerajaan ini tidak besar, maka
tidak banyak dikenal.
Seorang
putra Raja Benuang pergi merantau ke Siak, Riau. Ketika sudah dewasa dia
dinikahkan oleh Raja Siak dengan putrinya. Dari pernikahan keduanya lahir
seorang anak yang mereka namakan Ahmad. Akan tetapi orang tua Ahmad atau anak
Raja Benuang menghilang entah kemana. Tidak ada satupun orang yang tahu
keberadaannya.
Ahmad
kemudian beranjak dewasa, dia bertekad mencari ayah yang menghilang. Ibu Ahmad
berkata, “kalau engkau hendak juga mencari ayahmu, pergilah ke arah timur.”
Yang dimaksud dengan arah timur dalam pembicaraan mereka merujuk ke arah posisi
Kabupaten Langkat sekarang. Pergilah Ahmad seorang diri mengikuti arah Sungai
Langkat dan sampai ke Sungai Wampu, lalu tiba di Gebang.
Sesampai
disana, penduduk daera itu menanyakan siapa dirinya. Ahmad menceritakan siapa
dirinya dan apa tujuannya. Saat penduduk tahu kalau dia adalah cucu Raja
Benuang, penduduk sepakat mengangkat Ahmad menjadi raja mereka. Ahmad bertekad
membesarkan kerajaanya. Ahmad dibantu oleh dua orang Panglimanya.
Kerajaan
diperluas sampai ke Kampung Cinta Raja (Namunggas) lalu menuju Bahorok. Di
Bahorok yang penduduknya berasal dari daerah Karo. Raja Ahmad bertanya tentang
seseorang yang dia cari, ayahnya. Penduduk Kampung Cinta Raja tidak tahu karena
memang tidak mengetahui. Mereka menjawab, “ Lang Keteh.”
Dalam
Bahasa Karo kata “tidak tahu” berbunyi, “lang keteh.” Karena bahasa agak
berbeda, kata-kata itu diucapkan berkali-kali oleh Rajah Ahmad dan pasukannya.
Dari kata tersebut Raja Ahmad terinspirasi penyebutan kata, Langkat. Yang kemudian
dia namakan untuk nama Kerajaannya. Sejak saat itu, wilayah Kerajaan Raja Ahmad
dinamakan Daerah Langkat.
Selain
itu, cerita asal–usul nama Langkat ada versi lain. Bukan diambil dari kata “Lang
Keteh” tetapi Nama Langkat diambil dari nama pohon Langkat yang sangat besar
yang sangat mirip dengan pohon langsat. Pohon itu kemudian ditebang dan tinggal
tunggulnya yang sangat lebar. Dari nama pohon tersebut dijadikan nama Daerah
Langkat.
Sekarang
daerah Langkat telah menjadi sebuah Kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia.
Terdiri dari 23 Kecamatan dengan luas 6.273, 29 kilometer persegi. Berpenduduk
sekitar 1.041.775 jiwa ditahun 2020. Langkat beribu kota di Stabat, Povinsi
Sumatera Utara. Cerita ini tidak masuk dalam kategori sejarah, tetapi cerita
hikayat.
Namun yang jelas Kabupaten Langkat berasal dari daerah Kekuasaan Kesultanan Langkat. Kesultanan Langkat berpusat di Tanjung Pura. Cerita asal nama Langkat ini berasal dari Tengku Usman di Binjai dan juga dari Datuk Sicanggang. Informan bernama Kadri Ahmadi, lahir di Tanjung Pura tahun 1926. Berbahasa Melayu, pendidikan Sekolah Guru dan seorang Pensiunan Pegawai Penerangan.
Rewrite:
Tim Apero Fublic.
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
15 November 2020.
Sumber:
Masindan, Dkk. Sastra Lisan Melayu Langkat. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1987.
Sy. Apero Fublic.
Post a Comment