MUARA ENIM: Mahasiswa dan Pemuda Edukasi Ekonomi Kreatif
Mahasiswa
dan Pemuda yang tergabung dalam kunjungan ke tempat budidaya jamur tiram. Didorong
untuk mampu mengasah diri tentang Enterpreunership atau berjiwa
Wirausaha. Sebagai inspirasi, lewat budidaya jamur tiram. Semua anggota yang
tergabung dalam kunjungan ke tempat budidaya jamur, Cahaya Tiram Mandiri.
Diajarkan Teori serta praktik langsung bagaimana membudidayakan jamur tiram.
Selain
itu, peserta diizinkan melihat langsung proses budidaya jamur. Bahkan peserta
kunjungan diajarkan juga bagaimana membuat Baglog. Baglog adalah
wadah media tanam jamur. Pembelajaran dimulai dari langkah awal, hingga langkah
akhir budidaya. Pelatihan dibimbing langsung oleh Ibu Sri dan Bapak Rahmad
Hidayat.
Tujuan
kunjungan ke tempat budidaya Jamur. Untuk edukasi seputar Ekonomi Kreatif
Industri Rumahan atau home industri. Dengan demikian peserta kunjungan
mendapat pengetahuan dan kreativitas tentang usaha jamur. Mungkin ada yang
terinspirasi dan berinovasi lalu
mendapat penghasilan tambahan atau terciptanya lapangan pekerjaan.
Sebab, jamur tiram bukan hanya dijadikan sayur jamur. Tetapi dapat diolah
menjadi makanan lainnya.
Seperti
Nugget Jamur, Bakso Jamur, bakwan jamur dan kerupuk jamur, sayur jamur, pindang
jamur dan lainnya. Sehingga dapat dijadikan usaha yang berbahan jamur. Peserta
juga mencicipi olahan jamur di lokasi. “Semua bahan baku dari jamur. Terasa
sekali guri dan rasa enak yang khas.” Ujar Uthi Futria dan Elsa Pertiwi keduanya
selaku Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa Muara Enim Serasan Sekundang.
Begitu
juga Andri, Rio Pipo dan Hendra bersama rekan-rekan Pemuda saat
berbincang-bincang bersama Apero Fublic, mengungkapkan harapan-harapan mereka. “Kita
berharap, kedepannya punya program Ekonomi kreatif. Mungkin juga bisa mencoba
mememulai Budidaya Jamur, dengan mengikuti binaan dari Pak Rahmad dan ibu Sri.
Sebagaimana mereka membudidayakan jamur tiram, sekaligus sebagi pemilik Cahaya
Tiram Mandiri ini. Kami juga berharap Masyarakat di Kabupaten Muara Enim,
khususnya para Milenials tertarik menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,
seperti membudidayakan jamur. Manfaat lain, terbentuknya wisata edukasi
Budidaya Jamur, olahan jamur dapat menjadi oleh-oleh khas Muara Enim. Mari
Belajar Budidaya jamur, lalu nikmati produk Olahannya.” Ujar mereka dengan
sangat bersemangat.
Pak Rahmad Hidayah didampingi istrinya, ibu Sri Astuti. Selaku pemilik tempat Budidaya Jamur Tiram menceritakan respon warga desanya. “Kalau antusias warga terhadap budidaya jamur tiram sangat baik sekali. Warga sangat mendukung atas usaha kita, budidaya jamur tiram. Sebab bukan hanya sebagai usaha saja, tapi dapat memenuhi kebutuhan konsumsi langsung warga. Dimana warga dapat dengan mudah, membeli jamur tiram tidak perlu jauh-jauh, di desa sendiri. Cerita keduanya dengan penuh keramahan.
Saat diwawancarai Apero Fublic apa tanggapan atas kunjungan Mahasiswa dan Pemuda Muara Enim. “Kepada Adik-Adik Mahasiswa dan Pemuda yang sudah berkunjung. Alhamdulillah, kami sangat bangga pada semuanya. Sudah berkunjung dengan tujuan belajar, tentu suatu kegiatan yang sangat baik sekali. Apalagi kalian yang masih muda tentu tantangan kedepan menghadapi kehidupan lebih keras. Dengan demikian tentu kalian harus lebih giat berusaha dan berkreativitas. Semoga kalian semua dapat menciptakan lapangan pekerjaan mandiri dan menjadi orang sukses. Terima kasih atas kunjungannya ke tempat budidaya jamur tiram, Cahaya Tiram Mandiri. Tentu juga, hal itu menjadi motivasi dan semangat kami untuk lebih baik lagi kedepannya,” ujar suami istri yang baik itu.
Oleh.
Adi Saputra, S.ip
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Muara
Enim, 29 November 2020.
Sy.
Apero Fublic.
Post a Comment